#20 [Poison]

1.6K 240 2
                                    

Pria tua itu duduk di sebuah kursi kayu yang memiliki pahatan berbentuk naga.

"Silahkan berdiri."

Mereka berdua langsung berdiri dengan tegak.

"Umm pak penjual buku?"

"Panggil saja aku Zephyr."

Randall diam sejenak dan mengambil sebuah kantung uang.

"Ah ini uang bukunya Mr Zephyr."

"Sudah kubilangkan kamu tidak perlu repot-repot membayarnya."

Pria tua itu tersenyum dengan senang karena Randall memenuhi janjinya.

"Baiklah jadi apa yang mau kalian bicarakan?"

Mereka berdua tersentak mendengar pertanyaan Zephyr.

"Ah umm buku ini."

"Ah buku itu, itu adalah semua sejarah yang disembunyikan kerajaan ini."

'Disembunyikan?' pikiran mereka menjadi berantakan karena pertanyaan yang mereka tanya-tanya akhirnya terjawab.

"Jadi semua itu benar?!"

"Benar, tidak banyak orang tahu tentang sejarah gelap kerajaan ini Dan semua orang yang mengetahui sejarah ini pasti mati."

"Mati?"

Semua orang yang mengetahui sejarah itu mati agar sejarah itu tidak diketahui oleh orang lain.

"Ya, semua orang yang mengetahui informasi itu dibunuh oleh pembunuh bayaran atau dipenjara. Tidak banyak orang tahu tentang masa lalu ini dan aku adalah satu-satunya orang yang bisa lolos dari penjara itu."

Zephyr telah hidup untuk sangat lama dan menulis buku-buku tentang sejarah kerajaan yang busuk itu.

"Betapa mengerikan."

Bassan kaget karena kerajaan Kartis benar-benar mengerikan, namun Randall tidak tampak kaget sama sekali.

"Kamu tahu kakekku?"

"Tentu saja dia adalah tokoh penting di zaman dulu."

"Apakah dia pahlawan palsu itu?" Tanya Randall dengan mata galak.

"Woah anak muda kamu benar-benar pintar." Kata Zephyr sambil kaget dan tertawa.

Informasi ini membuat Bassan tidak bisa berkata-kata jadi dia hanya diam.

"Kakekmu selalu dipuja oleh masyarakat kerajaan ini, tetapi mereka tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi di kerajaan ini pada jaman dahulu."

"Jadi apa yang terjadi?"

Zephyr memiliki senyum nakal di wajahnya dan berkata. "Bagaimana jika kita masuk ke dalam rumahku terlebih dahulu?"

Mereka berdua saling menatap mata dan mengangguk.

"Baiklah."

***

Di rumah itu terdapat burung-burung terbang, sebuah pohon besar, dan tanaman yang tampak sangat indah.

"Wow."

Bassan tidak bisa menahan rasa kagumnya terhadap tempat yang sangat indah ini.

"Hey Pria tua apakah ini benar-benar rumahmu?"

"Mau aku tunjukkan?" Tanya Zephyr sambil mengangkat sebuah tongkat.

"Iya iya." Kata Bassan dengan semangat.

Sebuah pintu yang sangat besar muncul di depan Zephyr.

"Selamat datang ke rumahku."

Mereka semua masuk melalui pintu itu, dan sebuah ruangan yang sangat besar dan sederhana terlihat. Mereka semua duduk di kursi yang disiapkan, tiba-tiba ada sebuah gelas teh datang.

"Apa-apaan?!"

Gelas itu turun perlahan di atas sebuah meja kayu.

"Jadi apa yang mau kalian tanyakan?"

"Semua."

Randall tidak ragu-ragu menjawab pertanyaan Zephyr.

"Baiklah akan aku jelaskan."

Zephyr mulai menjelaskan pahlawan palsu yang ditulis di dalam buku itu.

"Kakekmu mencuri pedang seorang pahlawan yang asli."

"Pahlawan yang asli?"

"Benar, pahlawan itu sangat baik hati dan dia adalah pahlawan terkuat pada masa itu dia bahkan sanggup untuk memotong monster yang mengerikan dengan 1 kali serangan dia juga selalu menolong orang yang kesusahan.

"Sungguh orang yang baik." Kata Randall.

"kakekmu membunuhnya."

"APA?!" Bassan menyemburkan teh yang sedang dia minum saat mendengarnya.

"Kakekmu membunuh pahlawan itu, tetapi kakekmu menggunakan alasan bahwa pahlawan itu pergi untuk membunuh seekor monster yang mengerikan di dalam dungeon dan mati di sana."

Randall dan Bassan menjadi sangat marah mendengar kata-kata Zephyr.

"Tetapi bagaimana kamu bisa tahu semua ini?"

"Aku memiliki sebuah kekuatan."

"Kekuatan?"

"Benar, aku bisa melihat apapun yang aku ingin lihat tetapi aku hanya bisa menggunakannya 1 kali dalam seminggu."

"Tapi bagaimana bisa kakek Randall membunuh seorang pahlawan yang membunuh monster besar dengan 1 serangan?!" Tanya Bassan

"Racun."

Semua ksatria yang ada di kerajaan ini memiliki kekebalan terhadap racun, tetapi pahlawan itu tidak memiliki kekebalan terhadap racun sama sekali.

"Kakekmu mengundang pahlawan itu untuk merayakan kemenangannya melawan dungeon kelas 2 dan kakekmu meracuni bir yang dia minum."

To be continued

Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now