#38[Memories]

713 110 5
                                    

"Rahel berusaha menyelamatkan aku dari kutukan yang aku dapat... Aku minta maaf sekali lagi."

Orang itu pun bersujud meminta maaf kepada mereka semua karena mengira bahwa semua itu salahnya.

"Rahel? Maksudmu Randall? dan ini bukan salahmu aku sudah melihat ingatan Randall yang sedikit buram tetapi aku tahu bahwa kamu yang menyelamatkan Randall saat itu, Terimakasih." Kata Alina.

Setelah itu hari demi hari pun terus berlalu hingga 2 hari terlewat.

"Jadi bagaimana dengan keadaan Randall?" Tanya Louis.

"Keadaannya sudah stabil setelah ku beri beberapa mana, kurasa Ia akan bangun 3 hari lagi." Kata Chayenne yang sedang membawa sebuah obat.

"Baiklah terimakasih Chayenne..." Kata Louis sambil menghembuskan nafas lega.

Setelah keadaan Randall kembali normal, berita tentang penculikan Randall pun langsung menyebar luas ke berbagai kerajaan dengan judul "Pangeran termuda keluarga kartis diculik apakah dia masih hidup?." Keluarga Kartis sudah berusaha menutupi kasus ini agar tidak menyebar tetapi kasusnya tetap menyebar.

***

"Hey Oshun apakah kamu sudah dengar beritanya?" Tanya Bassan yang sedang membawa sebuah kertas.

"Hm? Berita apa?"

"Ini bacalah."

Bassan memberikan kertas yang isinya berita mengenai penculikan Randall. Setelah membaca judulnya mata Oshun pun langsung terbuka lebar-lebar.

"Apa-apaan!? Bukankah kamu barusan bersama dia beberapa hari lalu?"

"Aku tahu, sial seharusnya aku tidak pulang begitu cepat." Kata Bassan dengan hembusan nafas menyesal.

"Jadi bagaimana..? Apakah kamu akan menjenguknya?"

"Kurasa tidak karena Kartis pasti tidak akan membiarkan siapapun masuk setelah kejadian itu."

Mendengar perkataan Bassan Oshun yang tadinya ingin menjenguk langsung lemas.

"Randall sudah tidak masuk 2 hari lebih jika begini terus dia akan ketinggalan banyak sekali pelajaran."

"Ah tidak usah berpikir tentang itu aku yakin dia pasti sudah hafal semua pelajaran."

Mengingat bahwa Randall adalah orang yang sangat pintar, Oshun hanya diam.

"Semoga Randall baik-baik saja jika dia mati aku akan menarik jiwanya dari neraka dan memberinya satu tamparan yang sangat keras untuk membuatnya hidup kembali."

"Sedikit mengerikan.. Tetapi kamu langsung menyimpulkan bahwa dia akan masuk ke neraka ya pft." Kata Oshun dengan tertawa.

"Oshun Bassan kalian berdua daritadi ribut sekali di kelas saya apakah kalian mau saya hukum?" Tanya guru pengetahuan ramuan mereka.

"Maaf Mrs Herca" Kata mereka berdua.

***

Di pikiran Randall saat ini.

"HUFT HUFT HUFT."

Saat tiba di pikirannya, Randall langsung kesesakan nafas.

"Si- al aku men-yesal melaku-kan itu KEUGH."

Randall mengingat semua yang Dia lakukan sebelum dia berada di sini. Dia menyerap mana orang yang menolongnya dan sekarang tubuhnya yang berada di kutukan itu.

"Huft... Mengapa tempat ini berbeda dari waktu itu."

Padang yang tadinya indah penuh dengan bunga menjadi gersang dan semua daun di pohonnya gugur. Melihat semua ini Randall langsung teringat Eral.

"Ah! Eral dimana kamu aku mau bicara."

Tetapi tidak ada suara yang menjawabnya, suara yang ada di tempat itu hanyalah suara angin yang berhembus.

"Eral?? Randall yang asli?? Dimana kamu."

Masih tidak ada suara yang terdengar, tetapi tiba-tiba ada sebuah buku yang terlempar ke kepalanya.

"EUGH sial sakit tau."

Saat dia menoleh ke arah tempat yang melempar buku itu dia tidak melihat apa-apa melainkan sebuah rumput yang masih segar dan tidak gersang seperti yang lain.

"Eral? Tunggu... buku ini."

Randall langsung mengambil buku itu dan melihat bahwa kristal di buku itu sudah pecah.

"Tunggu tidak mungkin.."

Saat melihat itu dia langsung membuka buku itu dan melihat halaman pertamanya. Yang tertulis di halaman itu adalah.

{Terimakasih Rahel aku benar-benar senang bahwa akhirnya ada orang yang bisa mengubah dunia ini menjadi lebih baik..., tetapi maaf karena aku tidak akan bisa menemanimu hingga akhir nanti. Karena kekuatan jiwaku sudah menipis dan tubuhku mulai menghilang. Tubuh burung yang aku rasuki waktu itu juga sudah tidak bisa kugunakan lagi karena sudah terkena sebuah gas aneh jadi jiwaku yang ada di tubuh itu juga terkena dampaknya. Jadi dengan hembusan nafas kedua terakhirku aku akan menuliskan semua yang kamu butuhkan di sini jadi aku harap kamu bisa menolong dunia ini agar semua bisa kembali ke jalan yang benar, Terimakasih Rahel...
Aku benar-benar berterimakasih. Aku tidak akan pernah melupakanmu dimanapun kamu berada. Semua kenangan yang kamu berikan padaku ini akan kusimpan selamanya karena hari-hari kemarin adalah hari terindah dalam hidupku.}

To Be Continued











Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now