#35 [Search]

803 112 6
                                    

"Aku itu siapa? tentu saja aku Randall apa maksudmu." Kata Randall dengan percaya diri.

'Huft aku lengah seharusnya aku sudah tahu Gavin akan curiga dengan perubahan sifat Randall.' Kata Randall dalam hati.

Tanpa memberikan Gavin waktu untuk berpikir, Randall langsung bertanya kepada Gavin. 

"Kenapa kamu membawaku ke sini apa yang ingin kamu lakukan?"

Suasana di sana sangat sunyi karena itu adalah sebuah dunia ilusi yang dibuat oleh Gavin, Gavin berpikir dan berencana untuk memberitahunya karena dia mengira bahwa Randall akan dibawa ke tuannya jadi dia memberitahu semuanya.

"Aku disuruh oleh tuanku untuk membawamu ke tempatnya, hanya itulah perintah yang aku dapatkan." Kata Gavin.

'Tuanmu?? tunggu-tunggu aku kira tuanmu adalah Randall.' Randall menjadi bingung dengan semua ini jadi dia berpikir dengan keras untuk memahami tentang apa yang sedang terjadi sekarang.

"Ya sesuai yang kamu pikirkan aku mengkhianati mu Randall dan seluruh kerajaan Kartis." Kata Gavin sambil tertawa terbahak-bahak.

Muka Randall masih datar karena dia tidak tahu apakah dia harus kaget, sedih atau bagaimana.

"Hmm.. aku tidak menyangka kamu akan tenang seperti ini, aku kira kamu akan setidaknya kaget atau sedih ketika tahu bahwa aku mengkhianati mu." Kata Gavin dengan nada kecewa.

Karena Randall tidak berkata apapun, Gavin menjadi kecewa karena dia merasa dirinya tidak dihargai sama sekali.

"Apakah kamu tahu sejak kapan aku ingin melakukan hal ini, setelah selama ini aku akhirnya melakukannya. Kau kira hidup menjadi seorang pelayan adalah hal yang mudah? Aku harus mengurusi seorang pangeran yang tidak bisa melakukan apapun jadi aku harus melakukan semuanya. APAKAH KAMU TAHU BETAPA BERATNYA ITU." Kata Gavin dengan wajah merah.

"Aku.. tahu rasanya itu tetapi apakah hal itu cukup untuk mengkhianati tuanmu yang sangat percaya kepadamu? Apakah kamu tahu Randall juga ingin menjadi orang yang berguna, dia sampai bekerja sangat keras agar tidak menambah bebanmu dan yang kamu pikirkan adalah mengkhianatinya?" Tanya Randall dengan mata dingin.

Suasana menjadi tegang karena Gavin tidak mengira Randall dapat membuat wajah seperti itu. 'Semua anggota keluarga Kartis memang tidak sehat, mereka semua memiliki wajah psikopat seperti itu.' Kata Gavin dalam hati.

"Sialan perubahan sialan kenapa kamu harus berubah menjadi seperti ini pada saat aku mau membuangmu kenapa.. kenapa kamu tidak menjadi pangeran tidak berguna saja dan membusuk sendirian di kamarmu itu?" 

Tanpa sadar tangan Randall pun melayang ke wajah Gavin.

*Pow!*

'Oh kayaknya itu terlalu keras deh..' Kata Randall dalam hati. 'Tapi meskipun aku bukan orang yang dia hina aku tetap merasakan emosinya berani-beraninya dia bilang itu kepada Eral.'

"Dasar sialan aku tidak tahu kamu bisa memukul orang-."

Saat Gavin membuka matanya Randall sudah tidak ada di depannya.

***

*Di padang rumput*

"Apakah kamu dapat menemukan lokasi mereka?" Tanya Louis yang sedang menaiki kudanya.

"Hmm ini aneh aku tidak dapat melacak salah satupun dari mereka."

Louis membawa salah satu teman dari serikatnya yang pandai melacak orang untuk melacak Randall dan Gavin tetapi bahkan temannya tidak dapat melacak mereka.

"Sialan sialan SIALAN." 

Melihat Louis yang panik temannya berusaha menenangkannya karena dia tidak pernah melihat Louis sepanik ini.

"Tenanglah, aku akan mencoba melacaknya lagi, tidak mungkin ada tempat di dunia ini yang tidak bisa aku lacak."

"Terimakasih Natan."

"Tentu saja apapun untuk teman seserikatku hihi."

Natan,

Seorang laki-laki dengan rambut panjang berwarna abu-abu kesilveran, yang dikenal oleh seluruh kerajaan karena bakat melacaknya yang sangat unik, orang-orang jahat yang dilacaknya selalu berakhir di penjara.

"Aku masih belum bisa melacaknya, kurasa mereka ada di dimensi lain."

"Maksudmu?"

"Mereka mungkin sedang berada di kekuatan ilusi atau zaman waktu lain, Karena hanya itulah kelemahan dari kekuatanku. Tetapi mereka tidak mungkin berada di dimensi waktu lain karena aku masih bisa merasakan hawa mereka." Kata Natan dengan percaya diri.

Dengan informasi itu mereka berdua menyimpulkan bahwa Randall sedang berada di sebuah ilusi milik orang.

"Baiklah kalau begitu kita hanya perlu mencari tempat ilusi seseorang hah?" tanya Louis sambil bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan mereka.

"Mencarinya? jika ini sebuah ilusi aku sudah dapat menemukan lokasi mereka menggunakan kekuatanku yang satunya." Kata Natan sambil tersenyum.

Mendengar itupun Louis langsung lega dan menyuruh Natan untuk bersiap pergi lagi.

To Be Continued







Living In Another World As The Useless PrinceWhere stories live. Discover now