Divorce

198 27 0
                                    

"Detik ini juga kau ku ceraikan!"

Ava tidak percaya, suami yang selalu ia banggakan dengan mudahnya menceraikan dirinya. Ava menatap Mr. Skinner dengan pandangan nanar, bertanya-tanya mengapa pria itu lebih memilih gadis murahan itu dari pada dirinya yang memiliki status sosial tinggi. Dengan wajah masam, Ava meninggalkan Mr. Skinner. Ia akan mengadukan hal ini kepada Ayahnya.

"Apa yang kau lakukan?" Suara kecil dari dalam terdengar oleh Mr. Skinner, ia berbalik dan mendapati Vivian yang memegang erat selimut guna menutupi tubuhnya. Vivian tak percaya dengan apa yang didengarnya barusan, Mr. Skinner menceraikan Ava begitu mudahnya dan pasti wanita itu akan menyalahkan Vivian atas kejadian ini.

"Menceraikannya, memang apa lagi?" Ujar Mr. Skinner kembali menutup pintu lalu menuju dapur, membuat kekhawatiran Vivian semakin menjadi. Ia mengikuti Mr. Skinner yang menegak segelas air putih.

"Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Dan bagaimana ia mengetahui keberadaanmu di sini? Apa dia tahu bahwa aku karyawanmu?" Segala pertanyaan diajukan Vivian namun tak urung membuat Mr. Skinner menjawabnya satupun, dalam hati ia tersenyum. Ia sudah bebas dari Ava dan selamanya akan bersama Vivian, sungguh rencana yang mudah memancing dua wanita ini, batinnya.

"Itu urusanku! Kau tidak perlu ikut campur!" Balas Mr. Skinner acuh, Vivian terus mengikuti pria itu hingga ke ruang televisi.

"Lalu bagaimana denganku? Hidupku? Pekerjaanku? Apa kau pikir wanita itu tidak akan membalas dendam padaku?" Tanya Vivian, raut wajahnya kebingungan dan khawatir. Mr. Skinner hampir tertawa melihatnya.

"Ava bukan tipe wanita seperti itu, aku akan menjagamu. Apa perlu aku menyewa beberapa tukang pukul?" Kata Mr. Skinner, Vivian memegang dahinya sendiri mulai merasakan pusing.

"Kau gila!" Ujarnya lalu memasuki kamarnya sendiri, Vivian tak ingin ikut campur akan urusan pribadi dan rumah tangga Mr. Skinner. Namun dengan mudahnya pria itu menyangkutkan dirinya atas perceraian kilat itu kepada Ava, jika saja Ava tak mendapati Mr. Skinner di apartemennya, mungkin saja Vivian tak perlu ambil pusing. Tapi semua orang dapat melihat bahwa Mr. Skinner memiliki skandal dengan Vivian.

...

"Vey, kau dimana?"

Vivian melihat ke arah layar ponselnya, pria itu tak henti-hentinya mengirimkan pesan yang bertanya keberadaan Vivian. Pagi ini, ia sama sekali tak berniat untuk pergi bekerja karena tentu saja ia malu atas desas-desus yang telah tersebar di kantor.

Vivian merasa lesu dan pusing menyadari hidupnya yang terasa sulit, bahkan sangat sulit dari pada sebelum ia bertemu dengan Mr. Skinner. Ia masih berada di atas ranjang, bergumul dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya yang terasa dingin.

Beban pikiran ini benar-benar menguras tenaganya, Vivian bahkan tak berselera sarapan pagi ini. Ia tak menghiraukan pesan Mr. Skinner yang terlihat khawatir, membuang ponselnya ke atas ranjang tanpa berniat menjawab panggilan pria itu. Ia sungguh tak bersemangat pagi ini.

Vivian berjalan lunglai ke arah kamar mandi, entah mengapa air hangat tak mampu membuat tubuhnya bersemangat seperti biasanya. Ia melihat ke arah jam dinding, waktu menunjukan pukul dua belas siang. Tapi hingga detik ini ia tak ingin memakan apapun. Vivian hanya duduk di atas sofa sambil mengganti siaran televisi, tidak ada yang menarik hari ini. Benar-benar hari yang membosankan.

Cekl...

Tiba-tiba saja pintu terbuka dengan sendirinya, Vivian tak terkejut siapa yang memasuki apartemennya dengan sesuka hati. Pria itu berkacak pinggang di sebelah Vivian sementara gadis itu hanya bisa mendongak malas menatap bosnya itu.

"Jangan tanya! Aku sedang tidak bersemangat. Mau menghukumku, silakan saja! Kepalaku pusing." Jawabnya dengan malas, Mr. Skinner lalu berjongkok seraya menautkan kedua alisnya menatap Vivian.

My BossWhere stories live. Discover now