3. In Your Daddy's Nice Car

180 27 2
                                    

Setelah beberapa minggu Hanni lewati bersama Jeongwoo, akhirnya yang ditunggu terjadi juga.

Malam itu Jeongwoo menjemput Hanni dengan sepeda. Hanni tidak tau di mana Jeongwoo memarkirkan mobilnya. Gadis itu membonceng Jeongwoo dan mengayuh sepeda sampai ke taman kota sesuai permintaan Jeongwoo. 

"Kita cari spot yang terang, supaya gak digigit nyamuk." Usul Hanni.

"Jangan, di sini aja."

"Lah? Kenapa?"

Jeongwoo tidak menjawab, ia menunjuk mobil yang terparkir tidak jauh dari mereka.

Hanni memicingkan matanya, merasa jadi stalker seutuhnya.

Dan, begitu saja. Ia menyaksikan sosok inspirasional yang ia sukai, mencium bibir teman sekelasnya yang tidak begitu ia sukai.

Rasanya lucu, seperti menonton film. Hanni hanya tertawa dan meminta pulang. Jeongwoo mengayuh sepeda pulang karena kasihan kepada Hanni, pemuda itu juga turut memberi Hanni sekotak susu stroberi.
































Ketika Jeongwoo dan Hanni mampir ke kedai makanan dengan izin penuh kedua orang tua Hanni, ada Jungwon yang susah payah meninggalkan rumahnya demi satu dua jam bercakap beraama Jay.

Melewati pagar putih besar itu adalah kebebasan untuk Jungwon, terlebih ketika yang ia cintai sudah siap menyambutnya dengan senyum.

Jika saja waktu bisa ia hentikan, maka Jungwon akan dengan bahagia tetap menggandeng tangan sembari menatap mata Jay-nya untuk waktu yang lama.

Yang Jungwon inginkan hanya satu, Jay bisa bersamanya untuk waktu yang lama, karena tidak pernah Jungwon rasakan pelukan yang sehangat milik Jay. 

















Setelahnya entah kenapa Jeongwoo berhenti menjemput Hanni dan gadis itu kembali pulang dengan bis seperti sebelumnya.

Minji yang juga mendengar beberapa rumor mengenai hubungan Hanni dan Jeongwoo mulai mengintervensi saat melihat kehadiran Jeongwoo beberapa kali di sekolahnya dan berakhir pergi karena tidak menemukan yang dicari.

Minji tidak pernah merasa ingin tau tentang kehidupan percintaan Hanni. Namun yang satu ini membuatnya sedikit penasaran. Hanni akhirnya menceritakan semuanya kepada Minji.

"Ni, hubungan percintaan lo sekarang gimana, sih?" Tanya Minji saat mereka berdua tinggal di kelas untuk membersihkan ruangan itu.

"Eh?"

"Jeongwoo apa Jay?"

Muncul semburat merah di pipi Hanni, "Enggak dua-duanya!"

"Yeu, denial mulu. Tapi, kalau kata gue sih, mendingan lo sama Jeongwoo."

Hanni mendelik lagi dibuat Minji, "Kok Jeongwoo?!"

"Dia kayaknya suka sama lo, mendingan lo sama dia."

"What's so good about him?"

"He's nice and seems attracted to you. Sekolah dia dan kita lumayan jauh, lho. Tapi gimana caranya dia bisa nyampe ke sini dalam hitungan di bawah setengah jam? Dia lakuin semuanya demi lo."

"..."

Minji menyenggol bahu Hanni, "Nanti aja dipikirinnya di rumah. Mending sekarang kita pulang." Ajak Minji mengambil tasnya. Memberikan Hanni yang masih diam itu beberapa saat untuk mengambil ranselnya, sebelum bergabung dengannya dan berjalan beriringan ke gerbang.

Jealousy, JealousyOpowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz