'Tadi aku sudah melihat Mellisa dan Marquis bertarung. Putri Mellisa sangat hebat. tubuhnya gesit, kakinya mengecoh, dan tangannya memegang pedang dengan kuat' batin Pysche
"Tolong pelan-pelan saja, tuan putri" Ujar Helio
Mellisa Pov
Meddie mengangkat pedangnya dengan satu tangan, dia tidak pernah se ceroboh ini. Ah..aku lupa karena dia bukanlah Meddie.
"Setelah kulihat, tuan putri Medeia bersikap sangat aneh, pedang ini harusnya dipegang dengan dua tangan. Mana mungkin putri Medeia melakukan kesalahan dasar seperti ini, kau siapa?" Ucap Helio menggunakan tatapan tajamnya.
"Barusan kau, memanggilku dengan 'kau'? Dasar kurang ajar. Dasar tidak tau balas budi."Jawab Medeia
'Oke Dia bukan adikku' batinku
"Tolong hukum saya, saya sudah bersikap kurang ajar. Saya akan tebus dengan darah" Jawab Helio
PLAK!!
"Hentikan, sudah cukup." Ujar Medeia
Beberapa menit sebelum Halley pergi.
"Halley" Panggil ku
"Ya?" -Halley
"Kau sudah menyadarinya kan?" Tanyaku
"Benar, saya akan waspada" Jawab Halley
"Kabari aku jika menemukan sesuatu" Ujarku
"Baik" Jawabnya
Di depan gerbang
"Maaf karena sudah membuat keributan" Ucap Halley pada Medeia palsu itu.
"Ya sudah, kau pulang saja sana" Jawab Medeia
"Tapi, seminggu lagi kedua tuan putri harus pergi ke istana untuk acara jamuan. Bolehkan saya menjemput kedua tuan putri?" Tanya Halley padaku dan Medeia
"Terserah kau saja" Jawabku
"Tentu saja Helio, siapa lagi yang bisa menemaniku selain kau?" Jawab Medeia
'Oke ini benar-benar bukti, Meddie selalu menanggil Helio dengan Halley sepertiku.'
Mellisa pov end
Di kediaman poli
Medeia pov
'Beberapa hari lalu aku mengirim surat pada kak Elis, dan katanya dia justru tidak bisa menemuiku karena diundang putra mahkota,dia mengirim sebuah benda sihir yang membuatku bisa mengetahui apa yang mereka lakukan. '
Medeia pov end
Keesokan harinya
Mellisa pov
Hari ini aku pergi ke istana untuk menemui putra mahkota.
Sesampainya di ruangan, kupikir ini sangat tertutup. Jendela dan tirai tertutup semua. Saat aku masuk masih ada pelayan sih.
"Segala kehormatan bagi saya untuk menemui putra mahkota" Ucapku tersenyum manis.
Semua pelayan dan kesatria berbisik-bisik terpana dengan senyumanku.
"Kalian semua keluar" Ucap Iaros.
Semua kesatria dan pelayan sekarang sudah keluar.
"Ada urusan apa memanggilku?" Tanyaku yang langsung dengan nada datar dan dingin.
"Sangat berubah ya.." Jawabnya tersenyum
"Langsung pada intinya saja" Jawabku
"Baiklah..aku hanya ingin kau menjadi, 𝐑𝐚𝐭𝐮 𝐌𝐚𝐬𝐚 𝐃𝐞𝐩𝐚𝐧𝐤𝐮" Jawabku menyeringai.
"Apa?!, apa anda sudah gila?! Anda sudah memiliki tunangan yaitu Pysche Poli! Dan saya hanyalah putri keluarga Beliard!! Tolong tarik perkataan anda!!" Ujarku marah, persetan dengan tata krama untuk sekarang.
Iaros hanya tersenyum licik dan memegang daguku.
"Tidak akan ada yang bisa memilikimu selain 𝐝𝐢𝐫𝐢𝐤𝐮. Jika aku tidak bisa pun berarti yang lain juga tidak boleh" Jawabnya menyeringai.
Wajahnya mendekat ke wajahku sampai ya...sesuai yang sangat tidak aku inginkan. 'Cup'
Dia menciumku
Iaros menghentikan ciumannya dan mengeluarkan sebuah kalung yang hanya bisa di lepas oleh dirinya atau penyihir yang kuat. Tapi sebelum dia memasangkannya padaku....
"Salam kepada putra mahkota dan putri Beliard." Ujar dua orang
Aku tau mereka, yang pertama duke Axelle dan Viscaount Farrant. Oke, kalian penyelamatku.
"Ada apa?" -Iaros
"Baginda kaisar memanggil anda" Jawab Duke Axelle
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
. Bersambung~
![](https://img.wattpad.com/cover/274655225-288-k550905.jpg)
YOU ARE READING
Being Medeia Twin (I Wanna Be U x OC) |Slow Update|
FantasyMenjadi Kembara Medeia Beliard yang bernama Mellisa Beliard yang memiliki pandangan berbeda di mata rakyat. Medeia yang dianggap monster bengis sedangkan dia yang dianggap Malaikat si saudara monster. Dan Medeia sangat menyayanginya sebagai seorang...