{~°Chap 9°~}

886 123 4
                                    

Mellisa sudah kembali dari Kuil,

Flashback

"Halley, Kira-kira bagaimana jika ada sebuah firman beredar mengenai dua putri beliard akan membunuh ayah mereka lalu menghancurkan Kekaisaran?" -Mellisa

"Ya?" -Helio

"Hmm, aku kembali dlu, kau juga istirahatlah" -Mellisa

"Baik nona" -Helio

Flashback off

Namun, ya, Iaros datang ke kediaman Beliard. Itu alasan Mellisa kembali, dan...

"Pysche, kau berpura-puralah dlu menjadi aku di kamarku. Aku akan, menjadi Medeia sebentar saja" -Mellisa

Ya, Mellisa menggantikan adiknya

Iaros masuk ke kamar adiknya, Mellisa sudah memperkirakan hal ini jauh-jauh hari.

"Ada apa gerangan anda mencari saya" -Mellisa

Seperti yang diduga, wajah Mellisa dan Medeia memang mirip. Jadi tak akan ada orang yang curiga bahkan Iaros sekali pun.

"Haa, apa lagi yang kau rencanakan?" -Iaros

"Anda sudah lancang masuk ke kamar seorang perempuan lajang begitu saja hanya karena alasan curiga" -Mellisa

"Hmm benarkah? Tapi kan, kau bukan Medeia"

'Bagaimana dia bisa tau?!' batin Mellisa

"Tolong jangan mengalihkan topik" Ucap Mellisa tenang

"Sekarang aku jadi memikirkannya, jika saja dari dlu Medeia Beliard dan Mellisa Beliard memasang wajah memelas seperti ini. Mungkin hati dan pikiranku akan terpikat dan salah satu dari kalian bisa menjadi permaisuriku. Bukan, bukan Pysche melainkan kau Mellisa Beliard" -Iaros

Seperti jalan alurnya, Iaros mencium bibir ranum Mellisa.

Menjijikkan, itu yang dirasakan Mellisa sekarang.

"Sekarang saya paham, anda bahkan tidak mencintai Pysche, suatu barang sedetik yang sangat mencintai anda itu" -Mellisa

"Ternyata, kau memang peka^^" -Iaros

Readers bilaik : Sabar, jan nampol🙂

Tak lama bawahan Iaros membisikkan sesuatu.

"Nah, putri Mellisa bagaimana jika aku berikan tawaran menyenangkan? Tolong jangan menyerah dengan kursi putri Mahkota" -Iaros

"Kedepannya aku akan berada di pihak salah satu dari kalian" Sambung Iaros

'Pria Hina' itulah yang dipikirkan Mellisa sekarang

Setelah Iaros pergi, Pysche yang belum mengerti mengenai percakapan tadi masuk ke kamar.

"Nona Mellisa...." -Pysche

"Pysche, kau, jangan pernah kau berharap pada Iaros" -Mellisa

"Ya? Kenapa tiba-tiba..." -Pysche

"Kau akan tahu sendiri" -Mellisa

"Ah...baik" -Pysche

Hari demi hari berlalu, sejak kejadian datangnya Iaros ke kediaman Beliard.
Suasana rumah benar-benar tak dapat dipungkiri

Pysche yang mengetahui tentang alasan dan apa yang dilakukan Iaros, Mellisa yang bahkan tidak menyentuh gagang pintu kamarnya, juga duke Beliard, yang minum-minum dengan kapasitas yang lebih buruk.

Pastinya Orang-orang sekarang berpikir, 'Keluarga Beliard akan runtuh'

Itu hal yang wajar, melihat tidak ada tujuan, dan dampak positif keluarga Beliard pada Masyarakat Eperanto.

Namun, Mellisa tidak sedang berdiam di kamar tanpa melakukan apapun seperti yang orang-orang dengar. Dia sedang berpikir, apakah Iaros masih memiliki keinginan akan kekudusan Pysche.

Mellisa menyimpulkan, jika Iaros menginginkan kekuatan Pysche, dirinya atau Medeia sebagai permaisuri, dan pandangan positif rakyat kepadanya.

Atau bisa dibilang

"Serakah"

Oke, Mellisa tau jawaban kenapa Iaros bisa mengerti jika dirinya sedang berpura-pura.

Cincin Iaros, tidak hanya bereaksi pada kekudusan, namun juga sihir yang spesial.

Ya sihir Mellisa, atau lebih tepatnya dibilang elemen.

Jika Iaros tidak memakai cincin itu, dia pasti sudah tertipu dengan penampilan Mellisa.

Kembali ke waktu sekarang, seseorang mengetuk pintu kamar Mellisa. Boddie, pelayan dengan tubuh mungil, wajah yang imut, dan rambut berwarna coklat hazel.

"Putri, setidaknya makanlah sarapan, anda tidak makan 3 hari" -Boddie

Kalian pasti bertanya-tanya, kok masih hidup? 🙂

Mellisa dapat hidup tanpa makanan paling lama 5 bulan. Karena adanya sihir dan elemen di dalam tubuhnya.

Bersambung~

Being Medeia Twin (I Wanna Be U x OC) |Slow Update|Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon