{~Chap 10°~}

758 97 7
                                    

Sejak kejadian itu, bisa dibilang Mellisa sedang mencari informasi. Informasi apakah Iaros masih ada niat untuk membunuh Pysche, atau dia akan fokus menjadikan Dirinya atau Medeia sebagai Putri Mahkota.

Namun itu tak bisa dibuat jaminan, jika Iaros akan berhenti membuat rencana pembunuhan untuk Pysche.

Tapi, Mellisa memiliki ide. Firman dewa di mana mengatakan orang yang paling dekat dengan jantung Eperanto akan menghancurkan Kekaisaran.

Mellisa, ingin mengeluarkan firman palsu. Yang mengatakan, *Tuan putri Mellisa dan Tuan putri Medeia akan membunuh Duke Beliard dan menghancurkan Kekaisaran*

'Bukankah itu menarik? Melihat ayah yang semakin ragu dengan putrinya sendiri, juga rakyat yang akan memandangku seolah aku adalah orang munafik. Pasti akan seru melihatnya' batin Mellisa di meja kerjanya

Gosip firman palsu itu menyebar sedikit demi sedikit, membuat pelayan-pelayan di kediaman Beliard. Semakin ragu dengan majikannya, hingga...

"Suruh semuanya berkumpul di aula, sekarang juga" Tekan Mellisa

Kepala pelayan mengumpulkan semuanya, mulai dari pelayan, kesatria, bahkan koki rumah.

Mellisa dan Medeia jalan ke balkon dalam, dengan piyama yang di tutup jubah merah.

Mellisa POV

Teka-teki ini mulai berdatangan, anggap saja ini adalah tahap pertama. 5 kartu yang ku miliki, tidak akan begitu berguna jika bahkan 1 dari mereka gagal. Atau bilang saja jika, 1 gagal, semua juga gagal.

Tapi bukan berarti aku tak bisa mengatasi hal itu, namun akan sedikit repot jika pelayan-pelayan ini, tidak mengikuti alur yang aku prediksi.

"Kalian, kalian semua ingin berhenti dari mansion mengerikan ini ya?"
Ucapku

Semua orang-orang ini diam tak bergeming seperti tupai yang hendak di mangsa.

Ku buka mulutku, ber kata

"Aku adalah orang munafik, aku dan Medeia akan menghancurkan kekaisaran, dan lain-lain. Bukankah rumor sangat berlebihan akhir-akhir ini?"

"Tiga kali lipat, apakah cukup untuk kenaikan gaji kalian? Sebagai bonus aku akan merekomendasikan kalian di keluarga bangsawan ternama" Mereka semakin terdiam

Dengan mudah aku dapat menebak isi kepala mereka, dengan Medeia yang mengawasi dari belakang tubuhku. Tentunya mereka akan berpikir
Mengangkat tangan = bunuh diri

Perlahan ada 1 tangan yang terlihat, salah satu pelayan wanita berambut coklat. Wajahnya yakin, namun tersembunyi raut takut dibaliknya.

Tak lama, pelayan yang lain mengikuti nya. Mengangkat tangannya tinggi.

Aku dapat melihat Medeia tersenyum kecil, ini sudah bisa diprediksi. Mereka pasti, masih ragu apakah nyawa mereka masih selamat setelah ini.

Mellisa POV end

Keesokan harinya rumor kembar yang ingin membunuh ayah mereka tersebar semakin luas. Hingga ke telinga para bangsawan, termasuk COUNTESS GOTH.

Kebetulan beliau diundang ke mansion Duke Beliard. Tentu saja ini adalah salah satu alur yang di perkirakan oleh Mellisa, dia telah menyiapkan pelayan, yang akan menyambut hingga yang mengantar saat countess akan pulang.

Kepala pelayan menyambutnya dengan ramah, hingga mengantarnya juga menyeduhkan teh yang sesuai dengan selera countess.

Tak lama Mellisa dan Medeia terlihat, turun dari tangga dengan gaun yang selaras.

Anggep baju Mellisa seperti ini :

Tentu saja Countess terbelalak, bukan kah orang yang menyambut pertama kali setelah kepala pelayan adalah kepala keluarga? Atau harus di bilang Tesion Beliard? Bukan Mellisa dan Medeia Beliard

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tentu saja Countess terbelalak, bukan kah orang yang menyambut pertama kali setelah kepala pelayan adalah kepala keluarga? Atau harus di bilang Tesion Beliard? Bukan Mellisa dan Medeia Beliard.

Namun dengan mengangkat tangan nya ke daerah mulut, seolah-olah dia merindukan Beliard kembar. Namun tentu saja tak semudah itu, Mellisa pun bertanya pada countess dengan wajahnya yang santai, terkesan berwibawa namun juga dapat di ajak bicara.

"Anda mencari ayah ku ya? Maaf sekali, beliau sedang tidak enak badan akhir-akhir ini jadi akulah yang menggantikannya, jika ada yang mau disampaikan bicara saja padaku countess" ucap Mellisa

"Benar, lagipun ayah terlihat sangat lelah bukankah kita akan terlihat seperti anak durhaka jika malah memberinya pekerjaan?" Tambah Medeia dengan senyumnya

Countess mengelak, dan masih ingin berbicara pada Duke Beliard. Tapi tentu Mellisa tidak akan membujuknya seperti countess adalah orang penting baginya.

Tanpa basa-basi Mellisa menekan tangan countess dengan berkata,

"Sepertinya anda cukup konsisten, namun...KATAKAN PADAKU"

"Kalau begitu saya ingin bertanya, apakah anda dan adik anda memang akan membunuh ayahanda sesuai dengan firman dewa? Apakah penyakit tuan Duke berhubungan dengan firman itu?" Tanya countess dengan wajah yakin

Tentu semua pelayan ingin menutup mulut countess agar tidak memancing suasana tak enak.

Tapi Mellisa memerintahkan para pelayan untuk keluar dari ruangan,

"COUNTESS GOTH"

Suara Mellisa terdengar tajam di telinga countess, dengan kencang tangan Elis menampar countess. Berbekas merah tanda jika Mellisa menamparnya cukup keras, namun belum selesai. Mellisa terus menamparnya saat countess ingin marah atas tuntutan tidak sopan? Dan main tangan pada bangsawan.

Jika Mellisa tidak pintar dan bukan bangsawan, tentu dia akan kalah. Namun, dia tidak sebodoh itu untuk main tangan tanpa alasan.

Mellisa melihat wajah countess secara detail,

"Ya ampun, nyonya anda terlihat sangat kacau tapi bukankah kamu terlalu kelewatan? Apa yang membuat mu berani dan berhak menanyakan hal itu pada putri pertama Duke?" -Mellisa

"Sebenarnya sekarang saya sedang berbaik hati dengan menampar anda, karena jika ayahanda yang mendengar beliau justru akan marah dan memenggal kepala mu" lanjut Mellisa

"Sudah seharusnya anda tau diri countess" -Medeia

Tanpa mengetahui percakapan lanjut  Countess dan ke dua putri Beliard, countess sudah akan memulangkan tamunya. Juga sesuai janji jika dia akan mengirim pelayan-pelayannya yang ingin berhenti bekerja.

Dan tentu ke keluarga dengan reputasi tinggi, dalam hatinya pelayan itu senang karena Mellisa dan Medeia ternyata menepati janjinya.

Saat countess sudah pergi dengan kereta kudanya, dan para pelayan Kembali ke tugasnya masing-masing. Mellisa masih melihat keadaan di luar lewat jendela, Boddie menawarkan untuk beristirahat.

Namun, ini baru awalan dari rencana. Tidak ada waktu untuk mengistirahatkan dirinya di kamar. Besok dia harus menemui Noah untuk mengambil informasi yang sudah dijanjikan. Tanpa sadar Noah adalah informan pribadi Mellisa, Noah memiliki banyak koneksi di berbagai daerah dan kekaisaran lain.

Odiley pun juga akrab dengan keluarga Noah, Noah memiliki kemampuan untuk berbicara dengan halus & pandai menjalin hubungan dan koneksi dengan orang lain. Bisa dibilang itu adalah salah satu keahliannya dalam bidang politik, Noah pun juga hebat dalam menggunakan pedang. Karena itu Mellisa memilihnya.

Bersambung~
Hellowwww
Lama ga ketemu yaaa
Maaf klo lama ga up
Sebenernya bentar lagi Author PTS tapi nyempetin update

Makasih klo masih nungguin cerita author sampe sekarang, babayyy

Being Medeia Twin (I Wanna Be U x OC) |Slow Update|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang