Chapter V

25 21 17
                                    

Assalamu'alaikum wr.wb. Para readers, selamat membaca dan semoga suka.

Memang aku tau, aku salah
Tapi jangan salahkan aku
Jika sudah tidak mempunyai kesempatan saat kau mengetahui nya.

Salma___

Happy reading.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Krring ... Krringg ... Krring ...

"Baiklah, mapel untuk hari ini sudah selesai. Silahkan kalian boleh sitiharat." Persilahkan Bu Wati pada murid nya sambil mengemasi barang - barang nya.

"Istirahat kali Bu ... Bukan sitiharat." Sahut Zikri ketua kelas XI IPA 2.

"Seterah saya dong, saya yang berkata kamu yang sewot." Bela Bu Wati sambil mengibaskan rambut nya dan berlalu pergi keluar kelas.

"Lah, tuh guru gaul juga rupanya." Heran teman Zikri. Bernama Lastu.

"Udah lah gak urus gue, ngantin aja yok." Ajak Zikri pada teman - teman nya.

"Ckk ... Ckk ... Tak patut tak patut ." Ucap Vira sambil menggeleng - geleng kan kepala nya.

"WOY kantin gak lo pada." Teriak Ipank yang muncul depan pintu kelas.

"Gak usah teriak juga kali Bang." Sahut Mawar sambil berjalan menuju tempat Ipank.

"Ya ... Mo mo gue lah markonah." Ucap Ipank sambil menunjuk Mawar.

"Iya in biar cepet" Balas Mawar.

"Udahlah, ribut mulu lo pada. Mending ke kantin aja." Lerai Vira sambil berjalan mendahului teman - teman nya.

Sedangkan yang lainnya hanya bisa menggeleng - geleng kan kepala nya heran dengan tingkah kakak ber adik itu.

"Mmm ... Maaf semuanya, kaya nya Salma gak ikut ke kantin. Mau ke perpus aja sambil liat - liat di sana." Kata Salma yang masih ter - duduk di bangku nya.

"Kutu buku ya lo Sal, mending lo ambil buku terus bawa ke kantin sambil baca di sana. Di perpus tuh sepi." Ajak Rahid sambil memasukkan tangan nya ke dalam saku celana nya.

"Eh tolol bahlol, dia bilang kan mau sambil liat - liat bego. Kalo dibaca di sana itu nama nya liat kantin lagi." Cetus Safar sambil menjitak kepala Rahid.

"Ya kan gue cuman nawarin, siapa tahu tempe kan mau." Bela Rahid sambil mengusap kepala nya yang menjadi korban kenakalan jari jemari Safar.

"Pada jadi ke kantin gak sih, cacing - cacing yang gue pelihara dah pada meraum - raum kek singa nih ..." Keluh Vira sambil mengusap perut nya yang rata.

"Bentar napa, lo beneran gak ngantin Sal. Tadi pagi lo gak makan tau kaya nya waktu di kantin." Bukan Rahid yang bertanya melainkan Safar sambil menyenderkan punggung nya di tembok.

"Nggak kak, Salma mau ke perpus aja."

"Kalo gitu biar Mawar yang nemenin elo, lo kan gak tau di mana letak perpus nya."

Berbeda Keyakinan (on Going) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang