Chapter 22

22.7K 1.2K 130
                                    

Bug!

Satu pukulan keras mendarat di wajah Arzel secara tiba-tiba, membuat Arzel langsung jatuh tersungkur di atas tanah.

"BRENGSEK LO, ZEL! LO APAIN KIA HA?!!"

Lontaran kata itu keluar dari mulut Alga. Iya, cowok yang memukul Arzel adalah Alga. Alga tadi mencari Kia, dan tidak sengaja juga mencari ke sini karena cewek itu sering berada di sini jika ada masalah. Saat, tiba di taman belakang dia tidak sengaja mendengarkan perdebatan antara Kia dan Arzel bahwa Arzel telah melecehkan Kia. Mendengar itu Alga marah, rasanya dia ingin sekali membunuh Arzel detik itu juga.

"Alga!" terkejut Arzel melihat siapa orang yang memukulnya.

"KENAPA, ZEL? KENAPA LO LAKUIN ITU PADA KIA HA? DIA BUKAN JALANG LO, ANJING! KENAPA LO BISA RUSAKIN DIA, BRENGSEK?!!"

Teriakan itu kembali menjalar di telinga Arzel. Dia tidak marah pada cowok itu. Ini memang salahnya, dia pantas mendapatkan perkataan seperti itu dari Alga.

"Ga, gue gak sengaja," jawab Arzel sambil berdiri.

"Gak sengaja kata lo? Mana ada cowok kek lo yang gak sengaja rusakin cewek!" Pandangan Alga pada Arzel sudah berapi-api. Rasanya emosinya sudah tidak terkendalikan lagi.

"Demi apapun gue gak sengaja ngelakuin itu sama Kia. Lo pikir gue sengaja? Enggak, Ga! Gak mungkin gue rusakin cewek yang gue suka!"

Alga berdecih mendengar ucapan terakhir Arzel. "Lo suka sama Kia? Haha, Anjing lo! Udah rusak baru lo suka, Bangsat!"

"Ga, gu-"

"Lo udah hancuran dia, Zel. Lo hancurin masa depan dia! Dan sekarang lo baru bilang suka dia? Basi, Anjing!"

"Alga gue-"

Bug!

Bug!

Bug!

Bug!

Tak sempat bicara, Alga langsung memukul Arzel habis-habisan tanpa cela. Sedangkan Arzel kini sudah babak belur karena pukulan cowok itu.

"Kalau bukan karena lo saudara tiri gue, gue pastikan lo habis hari ini sama gue, Zel!" ucap Alga setelah memukul Arzel hingga wajah cowok itu penuh dengan lebam.

Arzel diam, tidak membalas pukulan Alga maupun ucapannya. Jika, Alga kembali memukulnya sampai dia terbaring di rumah sakit, Arzel tidak masalah. Karena, itu pantas dia dapatkan, bahkan lebih dari itu.

"Jauhin Kia mulai detik ini!" seru Alga, "Lo cuma penghancur dihidupnya, Brengsek!" lanjut Alga lagi. Setelah itu, dia langsung pergi membiarkan Arzel dengan kondisi yang tidak baik-baik saja di taman belakang sekolah seorang diri.

Arzel meremas rumput di depannya dengan kuat. Tanpa, Arzel sadar dia telah meneteskan satu buliran air matanya, "Gue emang brengsek. Maafin gue..."

"Rencana gue berhasil," ucap seseorang tersenyum smirk, yang tengah bersembunyi di balik pohon besar.

~~~

Kia berjalan memasuki kelasnya. Saat, sudah masuk kelas Kia melihat Ajeng yang tersenyum padanya. Kia mengabaikan senyuman itu, dan lanjut berjalan ke arah kursinya.

Setiba di tempat duduknya, Kia terkejut melihat meja, dan kursinya penuh dengan coretan yang menghinanya. Kia memejam matanya kuat, lalu membukanya kembali.

"Tadi meja sama kursi lo banyak sampah terus udah gue bersihin. Gue mau hapus coretan itu, tapi gak bisa. Maaf, ya," ucap Ajeng pada Kia saat melihat reaksi cewek itu melihat meja dan kursinya.

MY FAKBOY [END]Where stories live. Discover now