Chapter 28

18K 1K 82
                                    

Ada 15 menit berdiri di depan ruangan Kia, akhirnya Arzel memutuskan untuk pergi dari sana. Ketika sudah memutarkan tubuhnya jantung Arzel rasanya seperti berhenti berdetag melihat sosok wanita paru baya yang sedang berjalan ke arahnya.

Sosok wanita paru baya itu, adalah ibu Kia, semenjak kejadian di malam itu, dia tidak pernah lagi melihat wanita paru baya ini. Dan kini, dia bertemu dengannya. Sosok itu semakin dekat dengannya, dan kini telah berdiri di depannya. Sedangkan dia masih dia di tempatnya memandangi wanita itu.

"Arzel?" sapa ibu Kia ketika sudah di depan Arzel.

Arzel tersentak dari lamunannya, lalu tersenyum canggung ke wanita itu, "Hai, Tan,"

"Arzel pacarnya Kia, kan?" tanya Karina, ibu Kia.

Pertanyaan dari Karina membuat Arzel tidak tahu harus menjawab apa. Ingin berkata iya, tapi nyatanya sudah tidak lagi. Dan ingin berkata sudah putus, namun hal itu sangat menyakitkan untuknya.

"Saya sudah putus sama Kia, Tan," jawab Arzel memilih jujur meski hal itu sangat menyakitkan.

Arzel bisa melihat wajah terkejut ibu Kia setelah mendengar ucapannya. Pasti ibu Kia akan bertanya lagi padanya, kenapa bisa putus.

"Putus? Kok, bisa?" Seperti dugaan Arzel, Karina bertanya.

Arzel tidak bisa menjawabnya, dia hanya memberi senyuman tipis. Karina melihat itu, merasa aneh, dan akhirnya dia memilih untuk mengalihkan pembicaraan.

"Oh iya, Zel, kamu kenapa berdiri di depan pintu? Kenapa nggak masuk?"

"Saya masuknya nanti aja, Tan,"

"lah, kok gitu? Ayok, masuk bareng Tante," ajak Karina sambil menyandang tangan Arzel.

Dengan perasaan tidak enak Arzel melepaskan tangan Karina, membuat Karina lagi-lagi merasa aneh sama sikap Arzel ini.

"Tante, masuk sendiri saja. Saya nanti masuknya," ucap Arzel tak enak hati.

Karena, tak mau memaksa Arzel, Karina memilih untuk mengiyakan saja ucapannya anak laki-laki di depannya ini.

"Yaudah, kalau gitu Tante masuk dulu, ya?" ujar Karina.

"Iya, Tan," jawab Arzel. Melihat Karina yang sudah memegang ganggang pintu, Arzel memanggil wanita paru baya itu.

"Tante Karina," panggil Arzel membuat Karina kembali menoleh ke dia.

"Iya, Arzel?" jawab Karina. Arzel tersenyum tipis, lalu menggelengkan kepalanya, "Nggak jadi, Tan," Karina mengernyitkan dahinya bigung sama sikap Arzel ini. Dia merasa bahwa Arzel menutupi sesuatu sama dirinya.

"Apasih kamu, Zel," geleng Karina, membuat Arzel hanya tersenyum kecil.

Setelah itu, Karina benar-benar masuk ke dalam, dan Arzel hanya melihat itu. Sebenarnya, Arzel memanggil Karina untuk bicara serius tentang apa yang dia perbuat sama anaknya. Namun, Arzel belum siap, sehingga dia tidak jadi mengatakannya.

~~~

Karina telah masuk ke dalam. Pandangan pertama kali yang dia lihat adalah Alga bersama Kia saling bercanda satu sama lain. Karina langsung teringat Arzel yang tidak mau masuk. Dia berpikir, mungkin karena ini, Arzel tidak mau masuk?

"Ibu!" Panggilan dari Kia membuat Karina terlonjak kaget. Dan tak lama setelah itu, dia menghampiri anaknya sambil tersenyum.

Ketika Karina sudah di dekat Kia, Alga langsung menyalami tangan wanita paru baya itu. Membuat Karina tersenyum senang melihatnya.

"Gimana dengan keadaan Kia? Udah baik-baik aja?" tanya Karina.

Kia mengangguk sambil tersenyum, "Udah, Bu,"

MY FAKBOY [END]Where stories live. Discover now