Chapter 33

15.9K 899 148
                                    

Bel pulang sekolah telah berbunyi, membuat semua murid Cahaya Pelita berhamburan keluar.

Arzel, cowok itu, kini tengah menunggu seseorang di parkiran. Seseorang itu, yang tak lain adalah Kia.

Temannya sudah pulang duluan, karena dia yang menyuruhnya, sebab dia ingin pulang bareng bersama Kia. Ntah, Kia mau atau tidak nantinya yang pasti dia mau mencobanya terlebih dahulu.

Senyuman Arzel mengembang melihat sosok Kia yang tengah berjalan keluar. Namun senyuman itu, langsung pudar melihat sosok Alga yang berjalan berdampingan di samping Kia.

Dan wajah Arzel tiba-tiba berubah menjadi muram, melihat Kia yang sudah dipasangi helm oleh Alga. Jangan bilang jika, mereka akan pulang bersama.

Pandangan Kia tidak sengaja jatuh pada sosok Arzel yang tengah memandangnya. Dia yang tadi sedang tertawa bersama Alga seketika tawa itu berhenti melihat wajah Arzel yang begitu muram.

Kia terus memandangi Arzel hingga dia tak sadar bahwa Alga terus memanggilnya.

"Kia!" Panggilan sedikit membentak itu, membuat Kia tersentak kaget, dan langsung memandang Alga.

"Eh, iya, Ga?" tanya Kia sedikit gugup.

Alga mengerutkan dahinya menatap Kia, membuat Kia yang ditatap merasa gugup. Takut ketahuan kalau dia sedang memperhatikan Arzel.

"Lo mandangin siapa, sih?" tanya Alga.

"Nggak ada," bohong Kia.

Alga tidak yakin sama jawaban Kia, sehingga dia memggeserkan tubuh Kia ke sampingnya, dan melihat pandangan Kia tadi. Sepertinya Kia jujur bahwa tidak ada yang dia lihatin, sebab hanya murid yang berlalu-lalang yang dia lihat. Tapi meski begitu, kenapa dia merasa Kia sedang berbohong?

Alga beralih memandang Kia yang tengah tersenyum kecil padanya. Kia merasa lega karena Arzel telah masuk ke dalam mobil saat Alga ingin melihatnya.

"Yaudah, ayok kita pulang," ucap Alga sambil menaiki motornya.

Kia mengangguk dan menaiki motor besar Alga dengan bantuan cowok itu. Sebab jika, dia yang naik sendiri tidak akan bisa. Karena, motor cowok ini begitu besar.

"Udah?" tanya Alga pada Kia, apakah dia sudah naik dengan betul apa belum.

"Udah, Ga. Ayok, kita pulang!" semangat Kia.

Lalu, motor Alga pun pergi melaju meninggalkan perkarangan sekolah.

Arzel melihat itu semua di dalam mobil. Dia mencengkam stir mobilnya kuat sampai urat-urat tangannya terlihat. Niat ingin pulang bersama Kia malah rasa sakit lagi yang dia dapatkan.

"Sial," desis Arzel dengan mata yang tak lepas menatap luar kaca depan mobilnya.

~~~

Di pukul 7 malam ini Kia sedang belajar di meja belajarnya. Cewek itu terlihat sangat fokus, karena sebentar lagi akan mengadakan ujian kenaikan kelas.

Di tengah kefokusannya ponsel Nokia kecilnya berbunyi membuat perhatian yang fokus ke buku teralihkan pada ponsel kecilnya tergeletak di sampingnya.

Kia melihat siapa yang menelponnya, dan terpampang di sana nama Arzel. Kia hanya memandang ponsel yang berbunyi itu tanpa mengangkatnya. Dia bigung apa harus mengangkat telepon itu atau tidak. Panggilan sudah mati, namun tak lama setelah itu berbunyi lagi.

Dengan keyakinannya Kia memilih mengangkat telepon tersebut.

"Kenapa?" tanya Kia langsung the poin.

"Sibuk, nggak?" jawab Arzel di seberang sana.

MY FAKBOY [END]Where stories live. Discover now