🇲🇨 Kazuha | My Loved Ones 💚

42 4 4
                                    

Nulis ini karena muncul ide iseng bersama Mumeiichan kemarin. Ide dia sih ini mah, aku hanya merealisasikan. Maaf kalau ini gaje ya :v

--

Siang itu benar-benar sengit. Langkah kakimu berpacu di atas rumput Inazuma, menggesekkan senjatamu sejenak sembari mengunci pandanganmu kepada musuh.

Mata tajammu seakan membidik mereka yang mengelilingimu, kemudian langsung menangkis mereka dengan kuat. Baju tempurmu sudah terlihat kotor dan ternodai sedikit darah dari pekerjaanmu hari ini.

Napasmu mulai terdengar berat, sudah belasan musuh yang sama kamu terjang demi mengumpulkan material yang kamu butuhkan untuk meningkatkan kemampuanmu.

Sudah terlalu lama kamu bertemu mereka sehari-hari, rasanya kamu mulai muak. Kamu harus segera bertambah kuat demi menerjang musuh yang lebih besar. Maka itu kamu bertekad untuk menyelesaikannya.

"Hyat! Hyah! Jangan macam-macam kau padaku!" serumu sembari meluncurkan serangan-serangan kepada mereka.

Namun rasanya kali ini berbeda. Belasan pasukan terus berdatangan mengepungmu, bala bantuan mereka tidak ada habisnya. Sampai akhirnya sang bos besar pun muncul.

Thunderhelm Lawacurl.

Kamu sempat terdiam sejenak melihatnya, namun ekspresimu kembali menajam. Tekad menerjangnya dengan skill dari vision-mu memuncak.

Sayang, sengatan petir langsung membuat tubuhmu mental, disusul dengan bantingan kuat yang tidak punya rasa ampun.

"Hhhh..." desahanmu lirih, menatap musuh-musuhmu dengan pandangan kabur, beberapa kali kamu merasakan serangan-serangan kecil.

Sisa-sisa tenagamu mulai habis, yang bisa kamu rasakan hanya punggung seseorang yang tiba-tiba tegak di depanmu, hingga pada akhirnya semua menjadi gelap.

--

"Hei. Kau bisa mendengarku?"

Rasa sakit kepala hebat masih terasa, tubuhmu masih merasa lemas kala pandangan kedua matamu perlahan kembali sadar.

Kamu segera mengangkat badanmu sedikit begitu melihat seseorang ada di sampingmu. Namun tentu saja badanmu belum kuat untuk beranjak dari tempat tidur, jadi kamu kembali rebahan. "Kau....? Aku... Aku dimana?"

"Kediaman Kamisato," sahut orang itu sambil melipat tangan di depan dada. "Ayaka dan Thoma berbaik hati untuk meminjamkan kamar agar kau bisa beristirahat. Syukurlah kau sudah sadar."

Kamu terdiam sejenak. Kemudian memperhatikan orang itu lamat-lamat. Laki-laki berpakaian samurai, berambut putih dengan sedikit hint merah di bagian kiri. Apakah dia yang sudah menolongmu?

"Berapa lama aku pingsan?" tanyamu smabil membuang muka.

"Tiga jam," jawabnya, kemudian ia tertawa kecil. "Kau itu, tak pernah berubah ya, [Name]. Selalu saja bekerja terlalu keras."

"Eh?"

"Sudah lama kau menghilang, aku senang angin membisikkannya kepadaku dimana kau berada, sehingga aku tidak terlambat menolongmu." katanya sambil tersenyum tipis.

Genshin Impact Stories [Slow Update]Where stories live. Discover now