🇲🇨 Xiao x Qiqi | I'm Fine 💕

78 3 3
                                    

Hai! Kembali lagi dengan fanfic Genshin! Aku penasaran, adakah yang gemas juga dengan ship ini? :D

---

Xiao terdiam menatap perempuan kecil bernuansa ungu di hadapannya ini dengan telaten meracik obat. Badan sang adeptus sudah penuh dengan luka, namun untung saja ia masih bisa pulang dengan selamat ke penginapan Wangshu Inn, walau senjatanya sudah ternoda dengan bercak merah. Bahkan bajunya juga.

Harusnya tidak seperti ini. Xiao menemukan perempuan kecil ini di perjalanannya membasmi iblis di dunia Teyvat. Pada waktu itu, dia masih bersih dan mungil. Matanya belum sepenuhnya melek akan dunia ini. Xiao sama sekali tak tahu apa alasannya membawa dia ke Wangshu Inn pada waktu itu.

Tapi yang pasti, semenjak itu Xiao bertekad merawatnya sendiri. Boss Verr seperti biasa berbaik hati untuk membantu Xiao untuk menjaganya jika dia sedang pergi.

"Kau tak mau menamainya?" Waktu itu Boss Ver tersenyum kepadanya.

"Buat apa?" Xiao tentu saja terlihat tidak nyaman dengan ide manusiawi seperti itu. "Aku hanya akan menjaganya agar dia memiliki tempat tinggal. Itu saja."

"Yah, kalau kau akan benar-benar menjaganya, itu artinya kau adalah Ayah dari anak ini," kata Boss Verr sambil menatap bayi mungil di hadapannya. "Kau yang berhak menamainya."

Xiao terdiam sejenak, tidak mengerti kenapa dia harus melakukannya. Namun dalam keheningan malam itu, mulutnya berbisik. ".....Namanya Qiqi."

Sejak itulah ia tumbuh bersamanya di Liyue. Beberapa tahun setelah Xiao menemukannya, Qiqi menjalankan hidupnya sebagai ahli obat herbal di Bubu Pharmacy. Walau kemampuan ingatannya tergolong rendah, tetapi setidaknya ia tidak merepotkan Boss Verr lagi saat Xiao pergi.

Dan semuanya mulai ketika Xiao pulang dengan luka kecil di tangannya.

Qiqi yang tumbuh menjadi gadis yang tidak begitu ekspresif, menatap luka Xiao dalam diam.

Xiao seperti biasa mengajaknya untuk makan malam. Namun ia tetap tak mau bergerak, sehingga Xiao agak heran.

"Itu... luka. Qiqi bisa mengobatinya." Dengan wajah polos ia berkata ketika Xiao bertanya.

Walau Xiao sudah mengatakan bahwa ia baik-baik saja, Qiqi tampaknya tetap bersikeras mau mengobatinya dulu. Keduanya pergi ke ruang tengah dan disana lah Xiao baru tahu, betapa dewasanya anak ini dibandingkan dengan saat ia baru memungutnya.

"Pasti bisa sembuh." kata Qiqi sambil tersenyum kepada Xiao setelah ia memberikan obat herbal dan membalut tangannya dengan perban.

Dan tingkah anak ini bertahan hingga beberapa tahun kemudian. Setiap hari Qiqi selalu siap sedia dengan obat-obatan untuk luka Xiao. Entah belajar dari mana, tetapi ilmu nya sangat membantu Xiao menjaga badannya.

Namun kali ini berbeda. Luka Xiao bukanlah luka kecil yang hanya bisa dibersihkan langsung sembuh. Bertengkar dengan majikan lamanya membuatnya hampir mati di tengah jalan kalau saja ia tidak cepat-cepat kabur.

Wajah Qiqi langsung berubah sedih begitu melihat Xiao pulang dalam keadaan buruk. Dengan badan mungilnya, ia langsung berlari ke dalam dan menyiapkan berbagai macam obat. Lebih banyak dari biasanya.

Untuk kali ini Xiao tidak bisa berkutik. Ia bahkan tak bisa berpikir apapun selain lega melihat Qiqi masih aman di kamar penginapan.

Xiao langsung diperintahkan untuk menanggalkan pakaiannya begitu mereka duduk di ruang tengah. Qiqi membalut badan Xiao perlahan-lahan dengan perban, kemudian langsung membuat berbagai obat untuk luka-lukanya.

Tak ada percakapan di antara mereka selama Qiqi bekerja. Xiao membiarkan gadis kecil itu mengobatinya, sembari memikirkan sesuatu dalam otaknya.

"Selesai!" kata Qiqi, membuat Xiao menoleh ke arahnya. Keduanya terdiam sejenak sebelum Qiqi melanjutkan. "Luka Kak Xiao... Qiqi sudah catat di memo. Jadi Qiqi akan ingat... obat apa saja untuk mengobati Kak Xiao..."

Xiao tetap terdiam. Ia memberanikan dirinya untuk menyentuh kepala Qiqi pelan, kemudian mengusap rambutnya dengan sayang. "Terima kasih... Qiqi..."

Qiqi tersenyum senang sejenak. Namun, memiringkan kepalanya setelahnya. "Kak Xiao... kenapa lukanya banyak sekali?"

Xiao mengunci mulutnya. Rasa takut yang ada di dalam dirinya kian menghantui, hingga ia tak berani untuk menjawab. Hidup sendirian beribu-ribu tahun telah membuatnya mati akan rasa khawatir kepada siapapun. Tapi..

Semua yang dekat denganmu akan mati di tanganku.

Sembari Xiao menarik tubuh mungil Qiqi ke dalam pelukannya, pikirannya melayang. Bagaimana kalau majikan lamanya menyakiti Qiqi suatu saat nanti? Xiao bersumpah akan pulang tepat waktu untuknya.

"Kak Xiao tak apa-apa."

End :]

End :]

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Sep 23, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Genshin Impact Stories [Slow Update]Where stories live. Discover now