🌏 2

10 0 0
                                    

Saat mereka berada dijalan pulang untuk kerumah Zamora, tiba-tiba saja muncul sebuah 3 sepeda motor yang menghalangi jalan mereka, dan dengan terpaksa Zergio pun turun dari motornya disusul oleh Zamora.

"Wah-wah akhirnya MANTAN sahabat kita udah ada yang punya nih," ucap seseorang itu sambil menepuk tangan nya dan berbicara dengan menkankan kata "MANTAN" yang ia bicarakan.

"Gak udah bacot, lu mau apa?" Ucap Zergio to the point.

"Gue cuman mau ngasih pelajaran sama pembunuh yang gak bertanggung jawab kaya lu," ucap seseorang itu terpancing emosi.

"Gue udah pernah bilang sama lu, gue gak pernah bunuh adik lu Dion," ucap Zergio ikut terpancing juga, Zamora yang Disampingnya pun hanya bisa mengelus bahu Zergio agar tidak terpancing emosi.

Dion, dia adalah salah satu sahabat Zergio semasa dia berada dibangku SMP, tetapi itu dulu sekarang keadaan mereka sudah berubah karena kesalah pahaman.

"Adik gue bunuh diri itu karena lu, setega itu lu gak bisa balas perasaannya," ucap Dion geram.

"Gue gak ada perasaan apapun sama ade lu, lagian gue udah coba bilang sama dia baik-baik, tapi dianya aja yang terlalu obsesi," ucap Zergio mencoba untuk menjelaskan yang sebbernya terjadi.

"Bacot, karena lu udah buat adik gue gak ada, sekarang gantian gue bakal buat dia yang gak ada," ucap Dion tersenyum licik sambil menunjuk ke arah Zamora.

Zamora yang ditunjuk seperti itu takut dan langsung menyembunyikan tubuhnya dibelakang Zergio.

"Masalah kita gak ada urusannya sama dia," ucap Zergio marah.

"Jelas ada dong," ucap salah satu anak buah Dion yang ternyata entah kapan sudah ada dibelakang Zamora dan mulai menggoda Zamora dengan membelai pipinya.

Zergio yang tak terima pun langsung melayangkan satu tonjokan yang begitu keras sampai membuat anak buah Dion itu terjatuh.

Dion pun tak tinggal diam, dia dan anak buahnya satu lagi mulai menghajar Zergio dengan kekuatan yang jelas sangat tidak adil karena Zergio sendiri, sedangkan Zamora sudah berada dianak buah Dion yang tadi terjatuh.

Ditengah perkelahian yang tak kunjung selesai itu, muncul lah dengan tiba-tiba sebuah perempuan dengan celana jeans dan jaket kulit hitam serta masker dan membantu Zergio melawan Dion dan kedua anak buahnya.

Bugh
Bugh
Bugh

"Huh gue gak bakal biarin lu lolos lagi," ucap Dion terengah-engah dan menginstruksikan anak buahnya agar pergi dari situ.

"Makasih ya," ucap Zamora berterima kasih kepada perempuan itu.

"Sama-sama," ucap perempuan itu tanpa menatap Zergio dan Zamora lalu pergi begitu saja.

"Sini gue bantu, duduk dulu disitu," ucap Zamora sambil membantu Zergio duduk di tepi trotoar, "bentar gue ambil tisu sama air dulu,"

"Aw, shh lu kalo ngobatin yang bener dong, jangan pake dendam," ucap Zergio kesakitan.

"Dih gitu doang sakit, tadi aja enggak, lagian musuh lu kok banyak banget sih, makanya jadi orang tuh jangan ngeselin," ucap Zamora yang tak berhenti mengoceh sambil membersihkan lukanya itu.

Zergio pun hanya memutar matanya malas, "jadi orang ganteng emang susah," ucap Zergio percaya diri.

"Langsung budek telinga gue," ucap Zamora sambil menekan telinganya.

Zergio pun menaruh tangannya diwajah Zamora sambil terkekeh, "Lebay lu,"

"Ih tangan lu bau," kesal Zamora.

"Dah gece pulang entar aja gue bersihin lagi dirumah, keburu kemaleman," ucap Zergio beranjak dari duduknya diikuti Zamora dan mereka berdua pun langsung menancapkan motornya dan pergi pulang mengantar Zamora.


***
"Yaampun kok muka kamu bisa begini sih!" teriak margareth heboh saat melihat anaknya pulang dengan wajah lebam diseluruh wajahnya.

"Tadi ada yang ngajak ribut mah dijalan," ucap Zergio santai sambil mendudukkan dirinya disofanya itu.

"Berantem terus ya," ucap Pratama papa Zergio sambil memperhatikan wajah anak laki-lakinya itu.

"Keren kan pah," ucap Zergio dengan wajah tengilnya itu.

"Keren apanya jelek iya, mandi sana biar mama bikinin makan," ucap margareth yang hendak beranjak dari duduknya tetapi tertahan.

"Gak usah mah aku gak laper, aku mandi mau langsung tidur aja, ucap Zergio menahan tangan mamanya lalu mengecup pipi mamanya itu dan langsung pergi naik ke kamarnya.

Margareth pun hanya menggelengkan kepalanya, "anak itu kuat banget, kapan kita kasih tau kebenarannya," ucap margareth sedih.

"Kita tunggu waktu yang tepat aja," ucap Pratama lalu merengkuh istrinya itu agar tenang.

Sedangkan Zergio sudah berada ditempat tidur kesayangannya baru saja selesai mandi dan memikirkan kejadian yang baru saja menimpanya, dia takut semua orang yang berada di dekatnya akan terlibat dalam masalah ini, sibuk dengan pikirannya tanpa sadar dia tertidur dengan posisi terlentang.


—TBC—

Jangan lupa vote and comment ya !

IG: stardustarmy_story

STARDUST: Starting Stardustarmy Where stories live. Discover now