Bab 7

6.2K 365 17
                                    

Aku tahu setiap yang datang itu pasti akan pergi
Tapi, aku harap jika kalian pergi tolong tinggakan jejak untukku

Ig : @nis_liha

HAPPY READING!

-----

"Dia mungkin bisa lari dari tanggung jawab, tapi tidak bisa lari dari kesalahannya."

Di tengah keremangan cahaya kamarnya yang hanya mengandalkan lampu tidur

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Di tengah keremangan cahaya kamarnya yang hanya mengandalkan lampu tidur. Gista menegakkan tubuhnya. Menajamkan mata dan juga telinganya. Otaknya merekam kata-kata yang ia dengar dan menggema di kamarnya yang kedap suara.

"Kamu mungkin bisa menyembunyikan api, tapi tidak dengan asapnya," ucap Gista mengulangi perkataan seorang pria tampan yang terpampang jelas di layar laptop yang berada di depannya. Yang tidak lain dan bukan adalah Vicenzo sang mafia yang tampan dan mengagumkan itu.

Sebelah sudut bibir cewek dengan rambut yang dicepolnya asal itu tertarik ke atas. Dia sangat suka film bergenre action. Sebelum menonton film berjudul Vicenzo ini Gista tadi sudah menonton beberapa film action lain. Mulai dari film dalam negeri sampai luar negeri.

Sejak pulang sekolah Gista memang tidak keluar kamar. Dia bahkan meminta pada pembantunya agar membawakan makan malamnya ke dalam kamar demi menamatkan beberapa film action yang telah ia beli layanannya di sebuah aplikasi streaming secara berlangganan.

Mumpung di rumah sedang tidak ada siapa-siapa selain dia dan pembantunya, pikirnya.

Memang semenjak kepergian Kanaya dan Erlan. Revan dan Wina yang merawat Gista. Mereka membawa Gista dan mamanya tinggal di rumah mereka. Sedangkan rumah peninggalan Erlan dulu telah disewakan pada orang lain.

Sudah tiga hari ini Revan dan Wina membawa mamanya berobat ke salah seorang temannya di luar kota. Sebenarnya Gista ingin ikut. Tetapi, Revan melarangnya karena Gista harus fokus sekolah.

Sementara, Wira entah kelayapan kemana. Dia biasanya baru pulang tengah malam atau menjelang pagi. Mungkin sekarang sedang nongkrong bersama teman sekampusnya.

Ya, Wira sepupu tertuanya tersebut telah kuliah semester tiga jurusan teknik.

Sedangkan Ganes, sepupunya yang usianya hanya terpaut satu tahun dengannya itu sudah bisa Gista tebak berada di mana. Ia bisa memastikan bahwa sepupu yang satunya itu tengah kencan bersama kekasihnya, Raina. Cewek seangkatan Ganes yang dipacarinya sejak dua bulan lalu.

Gista mengetahuinya karena ia mendengar obrolan Ganes di telepon sebelum cowok itu pergi tadi. Ganes mengatakan pada Raina bahwa dia akan telat menjemput.

Cuih! Dasar Ganes bucin!

Seakan teringat sesuatu. Gista langsung menegakkan tubuhnya. Kata-kata yang baru saja diucapkannya yang menirukan sang mafia itu seakan mambangkitkan sesuatu di dalam dirinya.

GISTARA (END) Kde žijí příběhy. Začni objevovat