06. Byun baekhyun's heart

6.1K 685 93
                                    

Spam komen ayukk!!

Terima kasih.

~happy reading

****

Keindahan langit sore, keindahan langit biru dan awan yang berarak. Baekhyun duduk di teras samping mansion seorang diri. Menikmati senja di sore hari.

Ia memandang langit sore yang berwarna jingga. Senja hangat itu memancarkan keindahan. Namun senja itu akan pergi sebentar lagi, diganti dengan rembulan dan jutaan bintang yang tersebar luas di langit.

Angin sore itu menerbangkan anak rambut baekhyun. Sehingga menjuntai di dahinya. Ia memejamkan matanya dan menikmati sore hari dengan tenang. Dan tanpa sadar jika seseorang baru saja ikut bergabung di sampingnya.

"Menikmati udara sore byun?" Dan baekhyun terlonjak dengan suara itu. Ia memandang takut orang disebelahnya.

Huang zi tao. Lelaki bermata panda itu yang duduk di samping baekhyun.

"Y-ya." Baekhyun memandang takut.

"Sialan! Kenapa kau ketakutan ketika melihatku?!" Geram tao.

"B-bukan. Aku hanya terkejut."

"Kenapa terkejut?"

"Kenapa kau mau duduk disampingku? Padahal jika aku tau, kau amat sangat membenciku." Di akhiri dengan senyum kecil.

Tao terdiam.

"Bisakah aku berbagi cerita dengan mu? Aku bukan ingin adu nasib atau mengeluh. Hanya saja... aku lelah. Boleh ya?"

"Hmm," dibalas deheman singkat oleh tao.

Baekhyun tersenyum. "Kau tau? Kaki ku sakit. Father memang tak main-main dengan ucapannya. Kemarin malam adalah malam yang paling mengerikan untukku dari malam-malam yang lainnya."

"Apa yang dilakukan father? Kau hanya disetubuhi bukan?" Tao mendegus.

"Bukan hanya itu. Kaki ku dipatahkan oleh father. Seolah-olah kaki ku ini kaki mainan yang bisa dipatahkan dengan mudah saja." Baekhyun mencebik.

Dan tao mengangga. Ia terlalu terkejut dengan fakta ini. Dan terjadi keheningan diantara mereka. Sebelum baekhyun berucap kembali.

"Tao-ya, aku lelah. Aku lelah dengan jalan hidupku ini..." terjadi keheningan selama beberapa menit.

"Kadang aku memiliki pikiran untuk mengiris nadiku sendiri. Tapi pikiran itu aku tepis jauh-jauh. Aku tidak boleh mati dulu. Aku belum menerima ampunan dari father. Dan mungkin jika aku mati. Aku tidak akan dimaafkan. Baik dengan tuhan maupun father." Baekhyun melirih di akhir kalimatnya.

Ia menatap tao sebentar dan mengalihkan pandangan pada langit. "Kau masih membenciku atas tragedi itu?" Tanya baekhyun pada tao. Namun tao tak kunjung menjawab. Itu membuat baekhyun tau jawabannya.

"Pasti masih. Bahkan seisi mansion pun masih membenciku. Aku menghilangkan nyawanya. Karena kecerobohan ku, aku membuatnya meregang nyawa. Sampai sekarang aku tak bisa memaafkan diriku sendiri atas kejadian itu. Tao-ya, kadang aku di bayang-bayangi kejadian itu. Dia pernah di mimpi ku, dia berucap padaku 'semua ini bukan salahmu, sudah takdir ku aku mati karena misi itu.' Walaupun begitu, aku masih di hantui rasa bersalah." Baekhyun mengujar dengan tenang.

Tao melihat iris baekhyun berkaca-kaca. Namun tao tau jika baekhyun menahannya. Ingin sekali tao membawa lelaki cantik itu kedalam dekapannya. Namun egonya begitu tinggi.

"Rasanya menyakitkan bila kalian semua mengataiku, menghinaku dan merendahkan ku karena kejadian itu. Tapi jika kalian tau, aku menderita. Di satu sisi aku mengorbankan apa yang aku miliki untuk menebus nyawa nya, namun di satu sisi aku sakit hati bila kalian menghinaku, Memandangku dengan tatapan jijik. Padahal aku tengah menebus kesalahanku. A-aku melakukan semua sendiri. Kalian boleh membenciku, tapi jangan menyebutku 'properti father.' Aku bukan barang. Aku juga manusia biasa. Bisa tolong hentikan ya?"

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang