16. weird feeling [Park Chanyeol]

5.1K 522 36
                                    

FYI : kalo semisal di chapter ada namanya, berarti point of view dari nama itu yya..

Semoga bisa memahami isi chapter ini..

~Happy reading

***

Ketika aku tau jika byun baekhyun tengah hamil dan ia mengandung darah dagingku, seketika duniaku terhenti kala itu juga. Aku tak menyangka jika cairan yang tidak aku pedulikan itu tumbuh menjadi seorang bayi di dalam perutnya.

Aku tak menyangka jika baekhyun bisa mengandung. Ternyata lelaki itu adalah seorang carrier.

Malam itu, aku pulang dari bar lewat pada jam satu malam. Aku merogoh saku ku ternyata ada barangku yang tertinggal di kamar baekhyun. Pagi itu, aku terlalu kalut ketika mendengar baekhyun memuntahkan isi perutnya. Dan pada saat itu pula, aku menerka-nerka apa yang terjadi dengan lelaki itu. Sempat pikiranku terhinggap pada pemikiran jika baekhyun hamil. Tapi aku menyangkal semua itu. Dan sangkalan ku ternyata benar.

Aku ingin masuk ke kamar baekhyun. Dan pergerakanku terhenti manakala menyadari jika baekhyun masih terjaga.

Dirinya berucap pada perut nya yang masih rata, seolah mengajaknya berbicara. Sayup-sayup ku dengar jika ia khawatir padaku, takut. Semua itu menjadi satu. Aku tau, saat orang sedang mengandung, perasaannya sangat sensitif. Pun dokter juga bilang jika tidak boleh banyak pikiran. Hal itu dapat membuat sang jabang bayi terpengaruhi.

Setiap untaian katanya selalu sukses membuatku terhenyak. Lagi dan lagi. Kalau saja aku berlama-lama disana sudah dipastikan aku akan marah karena merasa sesak di dadaku. Dan aku memutuskan untuk pergi darisana. Masa bodoh dengan barangku yang tertinggal disana.

Namun, tiba-tiba. Ada perasaan asing yang menyelinap masuk kedalam hatiku. Aku tak tau pasti apa itu, tapi itu aneh.

Hari esok tiba. Karena pengaruh alkohol juga, aku terbangun siang hari. Dan memulai aktivitas ku saat waktu menginjak sore hari. Terlalu banyak pekerjaan yang ku selesaikan di perusahaan membuatku lelah. Ditambah banyaknya pikiran yang hinggap membuatku pusing.

Untuk sementara waktu, aku memang tidak ingin bertemu dengan baekhyun. Entahlah, ketika aku melihat wajah polosnya itu aku selalu merasa bersalah. Aku terlalu banyak memberikannya pesakitan. Aku akui itu. Tapi dirinya sendirilah yang membawa hal itu.

Ketika ia menawarkan dan meminta untuk bergabung di phoenix, aku memberikan wejangan padanya. Aku tidak main-main dengan hal itu.

Dan baekhyun berjanji untuk mengabdi phoenix hingga ajalnya menjemput. Dia ingin kabur? Tidak akan pernah bisa. Terlebih dia berhutang nyawa padaku.

Sampai dimana aku masuk kedalam mansion dan melihatnya berdiri pada anak tangga. Ia tampak terkejut ketika melihatku. Tatapanku menajam. Ia tidak bisa menahan gugup kala itu juga.

"Father." Lirihnya. Itu memang sangat pelan, entah kenapa aku bisa mendengarnya jika ia mengumamkan namaku dengan bibir bagian bawahnya bergetar.

Ohh, dude. Ayolah, aku bahkan hanya menatapnya saja. Aku bukan ingin membunuhnya. Apa sebegitu takutnya baekhyun padaku?

Aku tak mengelak jika sudut hatiku terasa nyeri karena itu. Dan aku mencoba bersikap seperti biasa saja. Karena memang aku sedang lelah dan sangat ingin mengistirahatkan tubuhku pada kasur empuk dikamarku. Dan juga, aku masih belum mau bertemu dengan baekhyun untuk kali ini. Tapi dengan beraninya ia menampakkan batang hidungnya sekarang. Aku menggeram karena itu.

"Pergi dari hadapanku!" Aku berucap lantang.

Aku melihatnya bergetar karena mendengar teriakanku. Tapi sialnya, baekhyun tidak beranjak dari sana! Dia menundukkan kepalanya ketika aku menatapnya dengan tajam.

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Where stories live. Discover now