28. happines

5.1K 431 161
                                    

"Kalian pulang lebih cepat, dan jauh dari perkiraanku," luhan berucap.

Para anggota phoenix sekarang tengah bersantai bersama seraya meminum teh bersama-sama di teras samping mansion. Luhan, sehun juga kai mendapatkan kebebasan kali ini. Dengan baekhyun kembali, chanyeol berhenti memarahi mereka bertiga dan luhan sangat ber terima kasih kepada baekhyun dan krystal karena datang di waktu yang tepat untuk meredam amarah chanyeol. Dan benar saja, amarah yang awalnya chanyeol tumpahkan ke anggota phoenix tadi seolah hilang, melebur ketika mendengar suara lembut memanggil namanya.

Dan disini lah mereka semua. Baekhyun dan chanyeol tengah memadu kasih di lantai atas, tepatnya kamar pribadi milik chanyeol. Biarkan mereka melepas rindu melewati dekapan hangat antara satu sama lain.

Krystal menyeruput cangkir teh miliknya dan membalas pertanyaan luhan, "ya, baekhyun yang memintanya."

Semua terdiam. Dan luhan mengernyit.

"Apa maksudmu?" Tanya luhan.

"Baekhyun meminta pulang! Dia sendiri yang meminta untuk dipulangkan kesini."

"Kau gila? Kenapa kau mau saja?!" Sungut luhan.

"Bagaimana lagi? Aku awalnya juga tak ingin membawanya pergi, tetapi disana aku tak menemukan setitik kebahagiaan didalam dirinya. Dan aku takut jika aku menahannya terlalu lama disana, baekhyun akan semakin tertekan." Jelas krystal.

Benar apa yang krystal katakan. Luhan terdiam. Padahal baekhyun sendiri yang meminta dibawa pergi, tetapi dirinya sendiri pun yang meminta untuk pulang. Padahal ini belum waktunya untuk pulang kesini.

"Biarkan mereka bersama. Beri chanyeol kesempatan jika dia benar-benar mencintai baekhyun.." ucap suho.

Dan mereka semua menyetujui apa yang suho katakan.

"Apa father uring-uringan?" Tanya krystal.

Luhan menggeleng, "tidak, father tidak marah. Hanya saja, ketika dia sedang lelah, father banyak diamnya. Dia tidak akan mengajak bicara siapapun. Kau tau, selama hampir empat bulan ini, mansion seperti neraka." Ucap luhan.

Krystal mengekeh kecil, "benarkah?"

"Ya, father banyak diamnya." Kai menyahuti.

"Itu lebih menyeramkan daripada father marah, lebih baik father marah dibanding diam saja," sahut tao.

"Dan kenapa father bisa marah tadi?" Tanya krystal seraya memicingkan kedua matanya.

Mereka semua terdiam. Baik suho, jongdae dan minseok pun diam. Luhan menggaruk tengkuknya dengan canggung.

"Y-ya, haha..."

"Kalian berempat yang salah. Bukan kah dari dulu father selalu mengajarkan bagaimana bertanggung jawab bukan? Lalu kenapa kalian merusak kepercayaan yang father berikan pada kalian?" Tanya krystal.

Suho akui, krystal memiliki jiwa keibuan yang melekat pada wanita cantik itu. Tak jarang suho melihat interaksi krystal dengan para mafioso phoenix yang lain. Suaranya mengalun lembut ketika menasehati. Tidak ada suara tinggi dan teriakkan. Hal itu cukup membantu suho untuk mengurus mereka yang lalai dan juga melawan aturan. Ketika mereka yang seperti itu tidak bisa suho dan krystal pegang, maka chanyeol sendiri yang akan memegang mereka. Entah di hukum, di cambuk, di pukul, atau apapun itu. Karena memang dari dulu, chanyeol selalu mengajarkan hal yang sangat membekas pada pribadi masing-masing.

"Benar yang father katakan. Kalian bisa bercinta semau kalian, tapi nanti setelah tugas kalian selesai." Pungkasnya.

Kai dan kyungsoo memiliki hubungan, sehun dan luhan pun memiliki hubungan. Sebenarnya hal itu sengaja mereka berempat sembunyikan, takut-takut jika chanyeol mengetahui dan marah. Tapi malangnya, ketika mereka bercinta, memadu kasih dalam sebuah penyatuan tubuh, chanyeol mengetahuinya. Chanyeol melihat persenggamaan itu dengan mata kepalanya sendiri. Hal itu cukup membuat mereka berempat takut jika hubungan mereka terendus pemimpin mereka. Tapi nyatanya tidak. Chanyeol tidak marah.

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Where stories live. Discover now