22. what's this?

4.7K 527 119
                                    

Sedari awal memang perasaan baekhyun ketika pulang dari rumah sakit memang tidak enak. Entahlah, aura dominan milik chanyeol seakan mencekiknya disana. Dan itu berlangsung lama. Chanyeol sengaja memelankan laju mobilnya. Tidak tau apa penyebabnya, tapi itu cukup membuat baekhyun sesak.

Dan disinilah mereka, mobil maserati mengkilap itu berhenti di sekitaran jalanan menuju mansion yang dipenuhi oleh hutan belantara. Tangisan itu melirih. Baekhyun bisa merasakan bagaimana sesaknya dirinya dan perutnya dengan posisi seperti ini.

Lelaki mungil itu tidak bisa berteriak karena dasi milik chanyeol di sumpalkan pada mulutnya. Dan sang dominan sendiri tengah mempercepat laju pingulnya untuk keluar-masuk dari lubang senggama baekhyun. Tangannya pun tidak bebas karena chanyeol juga mengikatnya. Dengan ia di pojokkan pada pintu mobil, chanyeol menghujamnya dengan brutal disana. Teriakan dan desahannya teredam karena dasi sialan itu. Perutnya bergejolak. Ingin sekali dirinya muntah.

"Hukhh! Umhh!"

Baekhyun hanya bisa pasrah. Tapi yang ditakutkannya kali ini adalah bayinya. Bagaimana bayi kembarnya didalam sana? Melihat bagaimana kasarnya chanyeol dalam setiap persetubuhan membuatnya takut.

"Ahh! fuck!"

Memberikan tanda merah sana-sini. Leher jenjang itu kini dipenuhi oleh tanda kemerahan. Putingnya di kulum dan di tekan. Tidak. Baekhyun tidak bisa menerima kenikmatan yang diberi oleh chanyeol. Ia ingin mendesah lantang, tapi dasi yang menyumpal mulutnya ini membuatnya susah.

"Ah, kau ingin mendesah?"

Dengan mata berairnya baekhyun menatap chanyeol yang berada diatasnya. Gerakkannya tetap sama, dalam dan brutal. Baekhyun memang sangat ingin menyuarakan bagaimana nikmatnya ketika puting mencuatnya terjamah oleh tangan besar chanyeol. Tapi ia menggeleng. Chanyeol pun terkekeh sinis mendapat respon baekhyun.

"Mmhh.."

"Tubuhmu berkata lain," chanyeol menyeringai.

"Baikhlah, jika kau menolak."

Setelah itu, chanyeol bangkit dan menaikkan satu kaki baekhyun dan di letakkan pada bahu tegapnya. Tanpa berlama-lama, ia langsung menghentakkan kembali penisnya pada lubang sempit baekhyun. Kedua manik sabit itu melebar. Dalam dan kasar. Chanyeol terus melakukannya. Demi apapun, baekhyun sangat ingin mengeluarkan desahannya. Tapi kali ini bukan desahan kenikmatan, tapi desahan yang sarat akan kesakitan.

Tubuh mungil itu terhentak-hentak kuat sesuai irama gerak pinggul chanyeol yang semakin kesini, semakin kasar.

Chanyeol menyeringai sinis ketika melihat wajah lelaki dibawahnya itu memerah.

"Aku sudah bilang bukan?"

Dan chanyeol terus membenamkan penis panjangnya itu pada lubang baekhyun, hingga matahari berada diatas kepala. Suhu mobil itu selayaknya sudah tak perfungsi. Melihat bagaimana kedua tubuh anak adam yang tengah bergumul itu mengkilap oleh keringat.

Dalam hentakan ke lima kali, baekhyun mendapat pelepasannya dan disusul oleh chanyeol. Membiarkan cairan putih itu meluber pada kursi duduk.

"AHH!"

Nafas keduannya tersengal. Bagaimana baekhyun menghirup oksigen dengan rakus cukup membuat chanyeol menyeringai kecil. Chanyeol mencabut kejantanannya pada lubang senggama itu dan mendengar samar ringisan yang baekhyun keluarkan. Mengambil tisu pasah pada dashboard dan membersihkan sisa cairan putih itu pada kejantanannya. Dan mengelap bagian kursi yang terdapat cairannya. 

Keadaan baekhyun sangat mengenaskan kali ini. Tubuhnya lemas, dirinya masih ada pada posisi. Kancing bajunya terbuka pada bagian paling atas, menampilkan maha karya yang chanyeol bubuhkan disana. Celana dalam dan juga celana panjangnya pun sudah raib entah dimana chanyeol.membuangnya tadi. Baekhyun masih tersengal.

Under your control [CHANBAEK] [FINISHED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang