"Kenapa Brisa bisa sedekat itu sama Jaeman? Eh Jaemin maksudnya, kalau mereka baru kenal kok bisa ya Brisa percaya banget sama tuh anak, mana mereka pulang berdua lagi. "
Jefri memasang muka serius.
Sementara itu kak Jaemin sebenarnya belum pulang, dari kejauhan dia masih memperhatikan rumah Brisa.
"Gue akan membuatnya suka sama gue. "
Kak Jaemin mengatakan hal itu dengan smirk yang ada di wajahnya, lalu sekarang dia benar-benar pulang kerumahnya.
Jefri masuk kerumah Brisa dan berbicara kepada Brisa yang lagi duduk di ruang tamu sambil makan snack.
"Brisa gue mau nanya sama lu. "
"Nanya paan Jef? "
"Lu kok bisa dekat sama Jaeman? "
"Jaeman siapa Jef? Maksud lu Jaemin? "
"Nah iya Jaemin, lu kok bisa dekat sama dia sih?"
"Ya gak tau langsung dekat gitu aja, dia juga ramah sama gue gak jahat jadi gue temenin lah. "
"Mata lu gak jahat! Jaemin itu jahat dia brengsek. "
"Ah lu jangan fitnah orang kayak gitu Jef. "
"Gue serius! Lu tau kenapa tadi David marah sama Jaemin? "
"Gak."
"Itu karna dia gak suka sama sikap brengseknya. "
"Jadi itu maksud kak David nyuruh kak Jaemin supaya gak ngedeketin gue?"
"Bisa dikatakan iya, karna dia gak mau lu kenapa-napa. "
"Sejak kapan dia perhatian kayak begitu ke gue? "
"Lah lu ngapain nanya gue? Gue aja gak tau. "
"Lu kan sahabat forever nya kak David, masa gitu aja gak tau? "
"Gak semua tentang David harus gue tau. "
Brisa hanya mengangguk paham.
"Yaudah gue cabut dulu mau ke warnet, dan gue saranin lu buat jauhin Jaemin kalo lu masih mau dekat sama David. "
"Dih siapa juga yang mau dekat sama kak David. "
"Oh yaudah kalo gitu, bye.. "
Jefri lalu keluar dari rumah Brisa dan pergi ke warnet.
Brisa berusaha mencerna apa kata Jefri barusan.
"Jadi gue harus jauhin kak Jaemin demi ka David? Lah terus emang gue ada hubungan apa sama kak David sehingga gue harus mengorbankan pertemanan gue sama satu orang demi dia? Aneh anjir, gak mau ah gue bakal tetap temenan sama kak Jaemin, lagi pula kak Jaemin orangnya baik. "
~~~
0
7.10 AM
"Sayang.. Cepat bangun terus berangkat sekolah.. Lihat ini sudah jam berapa?! Kamu mau telat lagi kayak hari-hari yang lalu?"
YOU ARE READING
TAKDIR
Fanfictionbumi dan alam semesta mungkin menyukai kita, tetapi apakah takdir akan menyatukan cinta kita berdua? takdir yang sudah di tulis sebelum kita lahir ke dunia oleh Sang Pencipta mungkinkah kita bisa mengubahnya? #106 aku #144 kamu #42 janji #36 bersama...
