Eps.11

19 24 27
                                    

"David ada di rumah sakit."

"APA?!!" Brisa sontak kaget.

"Dia ada dirumah sakit xxxx." Ibu kak David berbicara sambil menahan air yang sedang membendung di matanya.

Brisa disana langsung mematikan telpon dan bergegas menuju rumah sakit tempat kak David berada.

Sesampainya dirumah sakit Brisa langsung berlari ke arah kamar dimana kak David di rawat.

"Jefri.." teriak Brisa saat melihat Jefri sedang duduk di samping ibu kak David.

Jefri pun langsung menoleh ke arah Brisa.

"Bri-brisa?" Ucap Jefri dengan ekspresi kaget di wajahnya.

Brisa lalu mendatangi Jefri.

"Kenapa lu gak bilang sama gue kalo kak David dirawat dirumah sakit?!" Tanya Brisa sambil membentak Jefri.

"Maaf, gue gak bermaksud buat ngelakuin hal itu tetapi gue hanya.."

Brisa langsung memotong pembicaraan Jefri.

"Lu gak mau gue tau karna takut gue khawatir? Jef! Lu pikir dengan lu gak bilang kak David gak ada dirumah sakit itu bisa bikin dia sembuh?" Tanya Brisa dengan menatap Jefri.

"Gue minta maaf Brisa.."

Brisa tidak memperdulikan Jefri lalu dia mendatangi ibu kak David dan menangis di pelukan ibu kak David.

"Tante.."

"Tante tau nak, kamu pasti sangat khawatir dengan David."

"Apakah kak David akan sembuh?" Tanya Brisa sambil melepaskan pelukannya.

"Iya nak, kita yakin aja."

Jefri pun mendatangi Brisa.

"Brisa gue mohon maafin gue."

Tetap saja Brisa tidak menggubris nya.

Setelah sekian lama akhirnya dokter keluar dari ruangan.

Brisa langsung berlari ke arah dokter tersebut.

"Dokter, bagaimana keadaan kak David."

"Kak David gakpapa kan?"

"Dokter.."

"Kak David bakal sembuh kan dok?"

"Kak David bakal keluar dari rumah sakit ini kan dok?"

"Dokter.."

"Ayok jawab dok.."

Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan oleh Brisa kepada dokter.

"Sebelumnya saya meminta maaf kepada kalian semua.."

Disana Brisa sudah mulai gelisah dan terdiam begitu juga dengan yang lain.

"Ada apa dok?" Tanya ibu kak David dengan wajah cemas sambil berjalan ke arah dokter.

"Kami sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi Tuhan berkehendak lain."

"Maksud dokter?" tanya Brisa dengan wajah sangat cemas.

"David sudah meninggal dunia."

Suasana berubah menjadi hening seketika, semua yang ada disana terdiam tanpa suara, suasana berubah menjadi dingin, petir yang ada diluar menyambar dengan kencang.

"Me-mening-gal?" Ucap Brisa sambil meneteskan air mata diwajahnya.

"David.." ucap ibu kak David sambil menangis.

"Sahabatku." Ucap Jefri sambil menangis dan duduk di kursi.

"Kak David ku telah pergi? Ini tidak mungkin!" Ucap Brisa sambil memasuki kamar kak David.

TAKDIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang