26 . sadar

808 51 0
                                    

Satu minggu berada dirumah sakit membuat Aletha kembali akrab dengan Ibu Rangga, dan selama disini pula Aletha tidak pernah pulang ke rumah, dia ingin menemani disetiap detik bersama Rangga, meski laki-laki masih memejamkan mata dan belum ada perkembangan.

Orang tua Aletha selalu datang setiap siang hari untuk membawakan makanan juga baju ganti untuk Aletha, sedangkan orang tua Rangga sesekali beristirahat di rumah orang tua Aletha. Awalnya orang tua Rangga meminta untuk menginap di hotel saja namun tak di izinkan oleh orang tua Aletha.

Hari ini Aletha hanya berdua dengan Ibu Rangga berada di ruang tunggu ICU.

"Tha ibu mau cerita sama kamu kalau Rangga itu dulu sering buat ibu marah,sering buat ibu di panggil ke sekolah karena ulah nya, yang sering memukuli temannya yang mengusik hidupnya, Rangga masa SMA sangat menyebalkan, Sering marah marah ga jelas, nangis sendiri tanpa sebab, bahkan sering teriak teriak sendiri, ibu dulu hampir mau merehabnya, tapi ibu urungkan, ibu memilih untuk konsul dengan konseling."

" Memang kenapa bu Rangga sampai harus rehab ? "

" Rangga kena gangguan mental,setelah kejadian dia ninggalin kamu saat itu, Rangga sering uring uringan, kadang ngurung diri berhari hari dikamarnya, nangis nangis sendiri terus nanti teriak teriak, sampe akhirnya ibu sempat ingin membawa nya untuk rehab " Ibu Rangga menghela nafas berat jika mengingat kejadian saat itu .

" Saat itu ibu bawa konseling, memang kata dokternya Rangga mengalami tekanan dalam mentalnya, dan ... Hiks hiks hiks itu semua semenjak kepergian kamu, kami semua nyari kamu, sebelum orang tuamu pindah kesini kami sempat ke rumah mu, tapi kata mereka kamu pindah, sejak saat itu Rangga mulai berubah "

Thata memeluk ibu Rangga yang menangis sesegukan.

" Bu,maafin Thata ya bu gara gara Thata, Thata udah ninggalin Aga dan ga tau kondisi nya "

" Bukan salah kamu sayang, memang salah Aga sendiri, bukankah kamu juga mengalami hal yang sama? Ibu tau semua nya sayang, Aga udah ceritain bagaimana kamu selama ini dan bisa seperti ini, ibu minta kalian kembali bersatu ya "

" Tapi bu bagaimana dengan ..."

Keluarga Rangga ,

Belum sempat melanjutkan ucapanya pihak rumah sakit memanggil.

Ibu Rangga segera menemui orang tersebut.

"Maaf bu kondisi pasien melemah, jika dalam beberapa hari kedepan kondisinya semakin melemah mohon maaf dengan terpaksa kami akan mencabut alat alat medis yang menempel pada tubuh pasien." ujar perawat ruang ICU.

Ibu dan Thata menangis mendengar penuturan dokter tersebut. Harapannya sangat tipis.

" Apa boleh kami melihat kondisi pasien ?" Tanya Thata

" Boleh, tapi hanya satu orang yang boleh masuk "

Thata dan Ibu Rangga saling menatap, namun Ibu Rangga mengisyaratkan Thata untuk masuk.

Thata pun memasuki ruang ICU,dengan menggunakan baju steril yang sudah tersedia.

Dia duduk di kursi sebelah kanan brankar Rangga, di lihatnya wajah mantan kekasihnya yang kini tengah memejamkan mata, wajah pucat, badannya kurus,Rangga benar benar lemah saat ini.

Menikah Dengan Mantan ( End )Where stories live. Discover now