𝐒𝐄𝐊𝐎𝐋𝐀𝐇

47 40 16
                                    


                  ~𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆~

Cahaya matahari pagi yang tengah terbit dari timur,berhasil menembus cela cela jendela kamar milik seorang anak laki laki berumur 17 tahun. Lelaki itu pun terbangun karena merasa terusik dari cahaya yang tembus dari jendala milik kamarnya,lelaki itu adalah Alvaro Pratama Austraja.Lelaki yang hanya hidup sendiri dengan penuh tekanan dari sang ayah,Alvaro pun segera bergegas mandi karena jam sudah menunjukkan pukul 06:00

Alvaro berjalan menuju kamar mandi milik nya untuk membersihkan dirinya dan segera berbegas untuk keberangkatan nya,karena ia tahu bahwa alvaro hanya tinggal sendiri,dan bekerja sendiri di perusahaan ayah nya dan kini ayah nya sedang bekerja di luar negeri begitu juga dengan ibu nya ia merasa kesepian tetapi bukan Alvaro nama nya jika tidak ingin hidup sendiri tanpa membebanin orang tua nya.

Kini Alvaro sampai di sekolah nya yaitu sekolah "Raksana" sekolah milik kakek nya yang sudah lama di tinggal oleh kakek nya dan kini berahlih posisi ke Alvaro cucu sulung nya,Alvaro pun memarkirkan sepeda motor nya dan berjalan dengan angkuh,tangan nya yang stay di saku celana nya dan seperti biasa para siswa siswi selalu menatap nya dengan tatapan kagum. Karena paras nya seorang"Alvaro Pratama Austraja" bukan lah main , mulai dari rahang yang keras , hidung yang mancung , tatapan mata nya yang tajam , membuat para siswi ingin mendapatkannya

Woi bro lama amat dah daritadi di tungguin" Verel ingin merangkul bahu alvaro tetapi naas , alvaro yang menepis tangan verel agar tidak bersentuhan.

Jangan sentuh gua" Ucap alvaro membuat verel mencibir karena sifat dingin teman nya itu.

Sensiat amat dah kenape lu?sini bagi bagi story ke kita ye gak" Seru Rey pada verel yang sedang memainkan ponsel nya , tetapi Alvaro tidak memperdulikan itu ia tetap berjalan di koridor dengan tatapan elang nya.

Itu anak kenape sih , batu es emang" Ucap verel dan di balas acuhan dari Bara dan Rey

Bel sekolah sudah berbunyi kini saat nya mereka memulai pelajaran mereka yaitu fisika , pelajaran yang di bawakan oleh Pak Adhan dan kini Pak Adhan pun memasuki kelas XII IPA yang dihuni Alvaro dan teman teman nya.

Pak Adhan" Baiklah anak anak pelajaran akan kita mulai , buka buku fisika kalian hal 132.

Setelah Pak Adhan menyebutkan hal tersebut , Pak Adhan berhasil membuat murid nya merengek karena materi yang ia berikan , penuh dengan angka angka dan itu membuat para siswa siswi menjadi setres.

Adoh pak minta tolong napa , kasih pelajaran yang gampang dikit" Seru verel dengan muka cemberut nya dan begitu juga dengan Rey yang amat lesu melihat materi tersebut.

Iya nih pak kita cape tau mikirin fisika terus " Ucap seorang siswi yang mewakili perasaan verel , dan siswi itu adalah Rana.

Heh!!Heh!!Heh!!
ini itu sekolah untuk tempat nya belajar , bukan untuk tempat pajangan kalian sebagai siswa di sekolah ini" Ujarnya sambil memukul rol kayu yang ia bawa , dan memukul rol itu ke meja

Tapi Pak , gak ada yang lebih mudah lagi gitu? Rumit amat nih pelajaran kek hidup gua " Ucap Rey dengan kesal dan hanya di tanggapi dengan anggukan dari teman sekelas nya.

Jika kalian tidak ingin belajar di jam pelajaran saya , silahkan keluar sekarang!!." Seru Pak adhan dengan penuh keemosian nya karena melihat siswa nya yang amat pemalas , apalagi dengan 4 serangkai yaitu , Alvaro , Bara , Rey ,Verel

Dengan langkah cepat mereka berempat pun keluar dari kelas , dan seperti biasa tujuan mereka sekarang adalah rooftop. Disana adalah tempat paling nyaman untuk mereka bolos dan lain sebagai nya , mereka pun duduk di sofa yang tersedia disana , sofa itu emang sengaja di lettakan oleh bodyguard alvaro karena emang atas perintah dari alvaro itu sendiri.

AUSTRAJA{ON HIATUS}Where stories live. Discover now