'Akan ada yang dinomor duakan'
****
Suasana kantin SMA Cakrawala sedang ramai, seperti biasa di saat jam istirahat seperti ini.Ketiga pria tampan yang sedang duduk santai sambil menikmati makanan mereka.
Tiba-tiba, seorang adik kelas yang di kenal cantik, mungkin lebih sering di sebut sebagai primadona dari teman-teman seangkatannya. Tentu saja setiap angkatan memiliki primadona tersendiri.
Keanu lebih dulu menyadari kehadiran Violet, pria itu tersenyum ramah membuat Violet malu sendiri.
"Permisi," kata Violet pelan, melirik malu-malu pada Raden yang terlihat tidak perduli dengan kehadirannya.
"Ada dedek gemes. Cari siapa?" tanya Keanu.
"A-nu, aku mau kasih ini," kata Violet gugup, terlihat dari kedua tangannya yang saling bertautan, saling meremas pelan dengan sebuah paper bag di tangannya.
"Buat siapa? Raden?" tanya Liam gemas karena gadis itu tidak kunjung menyelesaikan ucapannya secara lengkap.
Sudah menjadi rahasia umum kalau Violet memiliki ketertarikan pada Raden, tapi bukan Raden namanya kalau langsung menerima para perempuan yang mendekatinya, jangankan membalas perasaan, membalas senyuman dari mereka saja terlihat enggan.
Violet mengangguk cepat.
"Ini buat kak Raden," ujarnya pelan lalu segera berbalik, pergi dari sana.
"Hati-hati, tali sepatu lo lepas. Ntar jatuh," pesan Keanu. Seperti biasa, memberi perhatian namun tidak dengan kepastian. Pandai membuat para gadis terbang namun kembali dihempaskan karena mereka sadar, bukan hanya satu perempuan yang diperlakukan seperti itu oleh Keanu, tapi hampir setiap perempuan yang pria itu temui.
"Makasih, kak." Violet berkata malu-malu, setelah mengikat tali sepatunya, gadis itu segera kembali ke mejanya, tentu saja godaan dari teman-teman Violet membuat gadis itu semakin memerah.
"Den, coba buka." Keanu memberi titah, pria itu penasaran dengan isi paper bag yang diberikan Violet.
"Nggak minat," kata Raden.
"Ayo! Gue penasaran," desak Liam.
Mereka berdua tidak mau membuka barang yang bukan diperuntukan untuk mereka, itu sangat tidak sopan. Meskipun bersahabat dari kecil, tapi mereka tau batasan dan privasi masing-masing. Hidup dalam lingkungan dan didikan yang selalu menjujung tinggi kesopanan membuat mereka paham, tentang pentingnya saling menghargai dan menghormati privasi masing-masing.
Beda lagi kalau diizinin.
Dengan malas, tangan Raden meraih sebuah kotak dengan ukuran kecil, setelah di buka, itu sebuah parfum dengan merk mewah. Tentu harganya mahal.
"Gue curiga si Violet suka sama gue," komentar Liam menggeleng heran.
"Coba tanya dia," usul Keanu.
"Yang ada gue malu!" delik Liam kesal.
Raden kembali memasukkan benda itu ke tempatnya semula, "Buat lo. Gue nggak suka wanginya," kata Raden memberikan itu pada Liam. Memang benar, Raden tidak memakai parfum itu, mungkin banyak yang mengira ia menggunakan parfum dengan merk yang baru saja diberikan oleh Violet. Nyatanya bukan itu, wanginya hampir sama. Bedanya, yang diberikan Violet lebih menyengat, dan milik Raden lebih soft dan terkesan menenangkan.
"Ya Allah, terima kasih sudah memberikan hamba sahabat yang baik," ujar Liam semangat. Pria itu terlihat sangat senang, mendapatkan benda itu dengan cara gratis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z [TERBIT]
Teen FictionZahra Almahera Mahardika dan Zahwa Almeera Mahardika, dua saudara kembar identik yang memiliki watak dan sifat yang jauh berbeda. 'Terlahir dengan wajah yang serupa, bukan berarti memiliki jalan takdir yang serupa pula' penasaran? langsung baca:) N...