Tekan bintang.
Tandai typo:)
\\\///
"Wa, pulang sekolah langsung ke butik, ajak Liora sekalian," ujar Serena sambil menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya.
"Iya,"
"Suruh antar Teo."
"Teo kan bawa motor,"
"Hari ini bawa mobil," sahut Darren yang baru saja datang dengan Gio di gendongannya. Pria kecil itu baru bangun, dan sekarang wajahnya ditekuk dengan baju tidur yang masih melekat.
"Anak mommy baru bangun," Serena mengambil alih Gio lalu mencuci wajah putra kecilnya itu.
"Manja," cibir Zahwa pada Gio.
"Wa, makan." tegur Serena, ia tidak ingin mendengar keributan antara kakak dan adik yang tidak pernah akur itu.
"Teo, sarapan dulu." panggil Serena saat Meteor hendak berlalu.
Meteor tersenyum bodoh, padahal ia ingin langsung berangkat.
"Hay, boy." sapa Meteor pada Gio yang sedang duduk memakan sereal paginya. Mengusap rambut Gio pelan lalu mulai memakan makanannya sendiri.
*
Sementara itu, Zahra baru saja keluar dari pintu Bandara, gadis itu hanya menenteng jaket dan tas berukuran sedang berada di punggungnya.
Setelah perdebatan yang alot dengan Brata kemarin malam, akhirnya ia diizinkan untuk kembali ke China.
Brata bahkan sampai marah besar karena putrinya pergi, padahal beberapa hari lagi acara pernikahan akan diselenggarakan.
"Ayah harap, kamu pulang sebelum acara di mulai," perkataan Brata sebelum menyetujui kepergian Zahra.
Zahra tidak berjanji untuk pulang segera, karena urusannya di sana bukan masalah sepele. Ada beberapa hal rumit yang harus dituntaskan, dan tentu saja banyak yang harus diurus bersama timnya.
Sebuah mobil berhenti di depan Zahra, gadis itu langsung masuk dan duduk di kursi, samping kemudi.
"Langsung ke kantor atau mau balik rumah?" tanya pria di sampingnya. Pria berumur sekitar dua puluh empat tahun ke atas itu menoleh singkat lalu kembali melihat jalanan.
"Kantor aja,"
"Rajin amat. Yang lain belum datang, lagian masih pagi banget," pria bernama Juanda Pramudya itu kembali menoleh.
Juanda atau sering disapa Juan adalah rekan satu tim Zahra, pria keturunan asli Indonesia itu memilih merantau ke China setelah lulus SMA, dan melanjutkan kuliah di negara tersebut, dan siapa sangka, nasib baik menghampirinya. Saat magang dulu, Juanda berusaha keras untuk diterima di perusahaan itu, kemampuannya cukup handal dalam hal komputer, membuat perusahaan Teknologi yang sekarang menjadi tempat mereka bekerja merekrut Juan sebagai salah satu tim ahli IT setelah lulus kuliah.
Perusahaan Teknologi yang menjadi salah satu perusahaan raksasa di negara itu merupakan salah satu penunjang kemajuan Teknologi China, hampir semua barang Elektronik dengan Teknologi canggih selalu menjadi best seller di pasaran adalah produk yang diluncurkan perusahaan itu. Baik dalam negri maupun luar negri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Double Z [TERBIT]
Teen FictionZahra Almahera Mahardika dan Zahwa Almeera Mahardika, dua saudara kembar identik yang memiliki watak dan sifat yang jauh berbeda. 'Terlahir dengan wajah yang serupa, bukan berarti memiliki jalan takdir yang serupa pula' penasaran? langsung baca:) N...