40 - Lihat Bagaimana Ini Terjadi

206 42 1
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Bae Sooji baru saja melangkah keluar dari gedung asrama ketika dia melihat Oh Sehun berdiri di luar.

Langit tampak mendung hari ini. Meskipun Sehun terlihat cukup tampan dengan berdiri di sana dengan tenang, namun pria itu tampak sedikit sedih.

Sooji berseru,"Oh Sehun, kenapa kau di sini?" Setelah berkata demikian, Sooji tiba-tiba teringat omong kosong memalukan yang baru saja dia lihat. Dia berdoa agar Sehun tidak melihatnya.

Ketika Sehun melihat Sooji, pria itu segera berbalik dan pergi.

Sooji dengan cepat mengikutinya. "Ada apa? Kenapa kau diam?"

Sehun terus berjalan tanpa mengacuhkan Sooji.

Sooji merasa bahwa Sehun pasti tahu tentang insiden itu. Di zaman yang sudah maju ini, gosip menyebar lebih cepat dari pada penyebaran virus.

Sooji bergegas mengejarnya dan mencoba menggodanya. "Hmm, apakah obat yang Soojung berikan padaku berfungsi? Aku benar-benar menjadi transparan?"

Sehun menjaga ekspresi datarnya dan menolak untuk melihat Sooji.

Sooji mengulurkan tangan dan meraih pergelangan tangan Sehun. "Hei."

Sehun akhirnya berhenti dan berbalik untuk meliriknya. Pandangannya menurun dan mendarat di tangan Sooji.

Mulut Sehun berkedut. Dia menatap kosong pada sepasang tangan cantik di pergelangan tangannya, tiba-tiba merasa sangat kesal.

"Dengan kau melakukan ini..." dia menepiskan pergelangan tangannya, matanya yang lembut berubah menjadi konfrontatif ketika dia bertanya,"...apa kau tidak takut Kim Myungsoo akan melihat ini?"

"Aku tahu kau salah paham," Sooji menjelaskan. "Tidak ada yang terjadi antara Kim Myungsoo dan aku."

Jika Sooji mengatakan ini sebelumnya, Sehun pasti akan percaya padanya tanpa ragu-ragu. Namun, sekarang situasinya berbeda. Hanya surga yang tahu bagaimana hatinya hancur saat dia melihat foto-foto yang ambigu itu.

"Pembohong," jawabnya. Suaranya sedikit sedih. Ada nada menuduh di sana.

"Itu benar, dia hanya ingin melihat bekas luka di kepalaku. Kalau kau tidak percaya kepadaku, kau bisa membuktikannya sendiri. Ayo." Sooji menundukkan kepalanya dan membelah rambutnya agar Sehun bisa melihat bekas luka yang dimaksud. Gadis itu berhenti sejenak sebelum menegakkan tubuh. Sehun menatapnya dengan tajam, matanya jelas menunjukkan ketidakpercayaan.

"Tunggu, aku akan menelepon Kim Myungsoo dan membuatnya menjelaskannya secara langsung." Sooji mengeluarkan ponselnya, mencari kontak Myungsoo, meneleponnya dan mengetuk ikon "speaker".

Ketika panggilan terhubung, hal pertama yang Myungsoo katakan adalah: "Apa yang ingin kau makan malam ini?"

Sooji kesal melihat betapa riangnya pria itu. Dia marah,"Kim Myungsoo, kau masih bisa makan? Suasana hatiku sudah rusak karenamu!"

"Hm?"

"Seseorang mengambil foto kita sebelumnya di lapangan olahraga. Rumornya benar-benar buruk sekarang dan seluruh sekolah salah paham tentang kita. Ini semua salahmu karena kau ingin melihat bekas luka di kepalaku." Kalimat terakhir adalah poin utama dari semua ucapan Sooji. Tepat setelah berkata demikian, dia langsung menatap Sehun.

Sehun menyendengkan telinganya sambil menunggu jawaban Myungsoo.

Di sisi lain, Myungsoo merasa ada yang tidak beres. Ia kini sedang memproses apa yang baru saja dikatakan Sooji. Cara bicara gadis itu rasanya sedikit berbeda dari bagaimana biasanya ketika mereka sedang bersama. Kata-katanya juga sedikit bertele-tele. Apa ini hanya perasaannya saja?

LOVENEMIES [END]Where stories live. Discover now