46 - Anekdot

178 37 4
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Anekdot adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang menggambarkan kejadian yang sebenarnya.

---

Sebenarnya, dulu sekali, Bae Sooji dan Kim Myungsoo pernah menikah.

Itu adalah pernikahan yang cukup menarik.

Itu terjadi saat mereka berada di kelas 2 Sekolah Dasar dan terjadi pada semester dua.

Saat itu, camilan "Perang Zodiak Besar" tiba-tiba heboh di sekolah. Itu adalah makanan ringan yang terbuat dari beras kembung dan keunikan dari camilan ini berasal dari bagaimana makanan itu dibentuk menjadi dua belas hewan zodiak. Tipis dan renyah dengan bagian tengah yang berlubang, setiap bagiannya sangat gurih. Ada dua rasa yang tersedia: barbeque dan tomat.

Selain lezat, daya tarik camilan ini datang dari kartu koleksi yang ada di dalam bungkusnya. Di dalam setiap bungkusan, ada kartu zodiak. Setelah mengumpulkan semua dua belas zodiak, kita bisa menukarnya dengan mainan yang menarik yang bisa dipamerkan pada teman-teman kita.

Anak-anak yang tak terhitung jumlahnya terobsesi dengan mengumpulkan set kartu zodiak yang lengkap, menyebabkan mereka menghabiskan semua uang saku mereka untuk membeli camilan ini.

Sooji juga ikut mengumpulkan kartu itu. Dia mengalihkan sebagian perhatiannya dari Kinder Joy ke camilan ini dan "menginvestasikan" sejumlah besar uang ke dalamnya.

Myungsoo juga merasa bahwa camilan itu menarik. Tapi, karena uang sakunya selalu diserahkan pada Sooji, dia tidak mampu untuk membelinya sendiri dan harus meminta orang tuanya untuk membelikannya sebagai gantinya. Untungnya, teman ayahnya membelikannya sekotak "Perang Zodiak Besar" setelah mendengar bahwa Myungsoo menyukainya. Setiap hari, Myungsoo akan membawa dan membuka camilannya di sekolah.

Kartu koleksi camilan itu tidak terdistribusi secara merata. Kartu yang paling langka adalah kartu kelinci. Ada beberapa teman sekelas mereka yang sudah mengumpulkan hampir dua belas kartu kecuali kartu kelinci. Faktanya, tidak ada seorang pun di sekolah mereka yang bisa melengkapi koleksi mereka karena kartu kelinci. Mainan yang bisa ditebus di toko jajanan di sekolah sudah berdebu saat siswa/i mulai bertanya-tanya apa kartu kelinci itu ada atau tidak.

Suatu siang, di tengah-tengah kecurigaan yang sedang berlangsung, Myungsoo membuka bungkusan "Perang Zodiak Hebat" seperti yang dia lakukan setiap hari.

Kemudian, dari bungkusan itu, dia mengeluarkan sebuah kartu kelinci.

Seluruh kelas gempar. Semua orang berdesak-desakan untuk melihat kartu kelinci putih milik Myungsoo. Seorang teman sekelas mendorong bahunya untuk bertanya kapan dia akan menebus mainan itu.

Myungsoo baru saja akan menjawab "saat pulang sekolah" saat dia berbalik dan secara kebetulan melihat Sooji melirik iri pada kartu di tangannya. Bocah itu segera berubah pikiran.

Tidak perlu terburu-buru.

Beberapa hari berikutnya, Sooji melakukan semua cara yang mungkin untuk mendapatkan kartu berharga itu dari tangan Myungsoo.

Myungsoo sudah lama menyembunyikan kartu itu dengan baik.

Sooji kini tampak seperti keledai yang membuntuti wortel yang menggantung didepannya. Meskipun Myungsoo menderita di tangan Sooji, bocah itu diam-diam senang menggagalkan rencana Sooji.

Suatu hari, Sooji mendengar percakapan orang tuanya bahwa aset dua orang akan dibagikan setelah menikah. Itu berarti bahwa jika dia dan Myungsoo menikah, Myungsoo harus mengeluarkan kartu kelinci itu untuk dibagikan padanya.

Keesokan harinya, Sooji bergegas untuk mengadakan pernikahan dengan Myungsoo.

Sedangkan yang bertugas menjadi pendeta adalah Lee Sungyeol.

Melihat secarik kertas, Sungyeol mulai membaca,"Kim Myungsoo, apa kau bersedia menikah dengan Bae Sooji dan berbagi dengannya semua makanan ringan dan uang sakumu dan tidak meninggalkannya tidak peduli betapa miskinnya dia atau betapa buruknya hasil ujiannya?"

"Aku tidak mau," kata Myungsoo.

Sungyeol menoleh untuk melihat Sooji. "Bae Sooji, apa kau bersedia menikah dengan Kim Myungsoo dan berbagi dengannya semua makanan ringan dan uang sakumu dan tidak meninggalkannya tidak peduli betapa miskinnya dia atau seberapa buruk hasil ujiannya?"

"Aku juga tidak mau..." Sooji menyuarakan pikiran jujurnya.

Sungyeol lalu berkata,"Aku sekarang mengumumkan kalian sebagai suami dan istri."

Sooji melambaikan tangannya. "Oke, saatnya mengumpulkan hadiah pernikahan."

Dari makanan ringan dan uang koin hingga alat tulis dan mainan, gadis itu mengumpulkan berbagai jenis hadiah.

Pada akhirnya, Sooji masih tidak berhasil mendapatkan kartu kelinci dari Myungsoo. Tapi, dia puas dengan berbagai hadiah pernikahan yang dia terima.

Setelah kejadian itu, mengadakan pernikahan pura-pura untuk menerima hadiah pernikahan menjadi sangat populer di kalangan siswa sekolah dasar. Kepala Sekolah Bae hanya bisa menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tren itu dan menyesali kreativitas anak-anak zaman sekarang dalam memunculkan ide-ide yang licik. Untungnya, putri kecilnya tidak berpartisipasi dalam omong kosong seperti itu.

---

Bertahun-tahun setelah kejadian itu berlalu...

Myungsoo sedang membereskan barang-barang lamanya saat dia menemukan sebuah kartu di rak paling bawah dari rak bukunya.

Di kartu itu ada gambar seekor kelinci putih yang kini mulai berwarna kuning pudar karena dimakan oleh waktu.

Myungsoo duduk bersila di lantai saat dia mengingat ingatan yang muncul dari kartu itu.

Dia duduk di sana untuk waktu yang lama, sampai telepon dari Sooji masuk.

"Kim Myungsoo, apa yang sedang kau lakukan?"

Myungsoo membalikkan kartu yang tergenggam di antara jari-jarinya, senyum lembut dan hangat muncul di wajahnya saat dia melihat kartu itu. "Aku menemukan aset pertama kita setelah menikah."

"...Orang gila." Sooji tidak bisa mengerti kata-katanya.

Myungsoo berdiri. "Aku akan pergi menemuimu sekarang."

"Untuk apa?"

Myungsoo terkekeh. "Untuk memenuhi kewajibanku sebagai suami."

TO BE CONTINUED

08 Agustus 2021

LOVENEMIES [END]Where stories live. Discover now