49 - Revisi Tatap Muka

206 38 5
                                    

Sorry for typo(s)!

---

Selama dua hari berturut-turut, Nyonya Oh menghadiri dua pesta makan malam. Pesta makan malam yang pertama adalah dengan tim seluncur indah UNK. Sedangkan pesta makan malam yang kedua adalah dengan Pelatih Park, pelatih tim provinsi dan juga eksekutif manajemen Winter Sports Administrative Centre.

Oh Sehun kini tampak seperti sebuah pameran yang diseret oleh ibunya. Menjadi orang yang pendiam, dia tidak akan memulai percakapan terlebih dahulu. Dia akan tetap diam kecuali seseorang bertanya padanya.

Eksekutif manajemen memujinya karena bersikap tenang dan bisa diandalkan. Semua orang juga ikut memujinya.

Itu membuat Sehun merasa lelah.

Di akhir pesta makan malam, Nyonya Oh dan Sehun kembali ke kampus bersama. Setelah turun dari taksi, Sehun mengantar Nyonya Oh kembali ke Conference Center Hotel, tempatnya menginap.

Dalam perjalanan ke sana, Sehun bertanya pada Nyonya Oh, "Bu, masih ada hal yang tidak kumengerti."

"Apa?"

"Kenapa aku mendaftar dengan tim klub alih-alih masuk ke tim provinsi atau tim nasional seperti yang lain?"

"Tim klub tidak seketat itu dan kita bisa lebih mengontrol keputusan tertentu. Tapi, kita masih perlu membangun hubungan yang harmonis dengan lembaga resmi," jawab Nyonya Oh. Wanita itu dalam suasana hati yang baik sekarang. Dia menatap putranya dengan tatapan yang hangat dan penuh kasih.

Ada satu hal yang wanita itu hilangkan dalam jawabannya. Masuk ke tim nasional akan membawa banyak manfaat tapi juga membuat Sehun dikendalikan oleh orang lain. Mengizinkan orang lain untuk mengatakan apa yang harus dilakukan putranya adalah sesuatu yang tidak akan ia izinkan.

Setelah menjawab Sehun, giliran Nyonya Oh bertanya kepadanya. "Ibu juga ingin bertanya sesuatu padamu."

"Tanyakan saja, Bu."

"Sehun, apa ada gadis yang kau sukai saat ini?"

Sehun mengangguk tanpa ragu-ragu. "Hm."

Nyonya Oh tidak senang dengan jawaban putranya tapi dia tidak menunjukkan itu di wajahnya. "Apa gadis itu adalah Bae Sooji?"

Sehun terdiam dan menatap kakinya. Setelah beberapa saat, dia mengangkat kepalanya dan menatap ibunya. "Bu, apa kau sudah menghubungi Sooji secara langsung?"

Nyonya Oh dikejutkan oleh pertanyaan putra tunggalnya.

Pandangan jinak di mata Sehun memudar dan dia mulai terlihat terluka. Dia menatap ibunya dan berkata,"Sooji sudah mengabaikanku. Apa yang ibu katakan padanya sebenarnya? " Nada suaranya sedikit tajam saat dia mengajukan pertanyaan.

Nyonya Oh sangat jengkel tapi berpura-pura tidak bersalah dan tampak terluka dengan kata-kata Sehun. "Apa yang ibu katakan padanya? Kau seharusnya bertanya padanya apa yang dia katakan pada ibu. Ibu hanya bertanya tentang kalian berdua dan dia menceramahi ibu sebagai gantinya. Ck, ck, ck, dia mengoceh seperti pistol dan bahkan tidak memberi ibu kesempatan untuk berbicara."

Sehun terkejut sesaat tapi dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Sooji bukan gadis yang seperti itu."

"Apa kau baru saja mengatakan bahwa ibu berbohong?"

"Bukan itu maksudku..."

Nyonya Oh perlahan menarik napas dalam-dalam. Dia memperhatikan putranya dan berkata dengan sungguh-sungguh. "Sehun, ibu akan mengakui bahwa ibu tidak suka gadis itu. Tapi itu tidaklah penting. Yang ingin ibu sampaikan adalah bahwa tidak peduli siapa pun orangnya, kau tidak bisa berkencan sekarang. Apa kau mengerti?"

LOVENEMIES [END]Where stories live. Discover now