It's about real life.. Hope you like it
Happy reading.. :)Juni 2012-
Kringggggg!!!!
"Duhhh ganggu aja sihh," gumam gadis kecil dari balik selimut. Dia mengabaikan suara alarm yang telah berdering sedari tadi.
"Syazaaaa!!!! Bangun, udah jam 05.00 ini. Katanya mau daftar sekolah di SMP Bimantara. Kalau kamu kesiangan nanti keburu kuotanya penuh!" teriak lelaki 40 tahun itu dari balik pintu.
"Iya ayah bentar lagi Syaza mandi," ucapnya sambil bangun dan meraih handuk setelah mendengar teriakan Ayahnya.
Iya, Syaza hanya tinggal berdua dengan Ayahnya karena ibunya telah meninggal setahun yang lalu, waktu Syaza masih kelas 5 SD.
Syaza gadis yang pendiam, apalagi setelah ditinggal ibunya pergi untuk selamanya. Dia juga jarang berkomunikasi dengan ayahnya karena sibuk bekerja. Syaza lebih sering menghabiskan waktunya seorang diri.
•••
Grekkkk..
Syaza membuka pintu gerbang rumahnya sambil mengeluarkan Leo, sepeda kesayangannya itu.
"Haii gais, duhh maaf nunggu lama. Dah dari tadi ya?" tanya Syaza ke dua temannya, Keira dan Selina
Mereka berdua adalah teman akrab Syaza sejak SD dan hari ini mereka berjanjian untuk mendaftar ke SMP yang sama, SMP Bimantara.
"Iya taukk, dah sepuluh menit kita nungguin kamu di sini, " ucap Selina sambil meraih tas nya yang tadi dia geletakkan di bawah karena saking beratnya.
Bawa batu kali ya, bisa sampe seberat itu.
"Kamu ngapain sih Syaaa lama bener deh, sampe lumutan nih badan," ucap Keira dengan kesal.
"Iya - iya maaf, abisnya nih Leo tadi pake ngambek segala sih," jawab Syaza spontan.
Padahal mah gara - gara bangunnya kesiangan, dasar Syaza.
"Yaudah ayuk katanya dah lumutan, malah pada bengong,"
•••
"Wowwww fantastic, sumpah keren banget ni sekolah. Gak salah pilih nih kita," ucap Syaza dengan matanya yang terbelalak.
Mereka bertiga berdiri tepat di depan SMP Bimantara, sekolah yang sangat terkenal karena prestasinya. Nggak cuma itu, di dalamnya juga banyak cowok - cowok ganteng loh."Gila, ganteng banget tuh cowok. Punya pacar belom ya?"
"Eh, apaan sih baru aja mau daftar dah mikirin cowok."
YOU ARE READING
EIGHT ( Revisi )
Non-FictionPerasaan ini sangat dalam, sehingga aku memilih untuk memendam.