BAGIAN 46

3.7K 212 10
                                    

Tolong koreksi kalo ada typo.
Tap tanda bintang di kiri bawah.
Jangan lupa spam komen biar cepet update

Happy reading
****

"Tapi acaranya belum selesai Ar."

"Ikut aku. Kamu masih banyak salah sama aku," ujar Arga tetap menarik Agatha keluar dari acara itu.

"Mau kemana sih? Males Ar," gerutu Agatha tetapi tetap masuk kedalam mobil Arga.

Arga menjalankan mobilnya membelah jalanan ibukota Bandung dimalam hari, lampu kerlap kerlip cantik, gedung yang menjulang tinggi, kendaraan yang berwarna warni.

"Ini mau kemana sih?"

"Ar aku masih mau sama mereka ih!"

"Pulang aja yok."

"Satu kata keluar, gue cium lo!" ancam Arga yang masih sibuk dengan mobil yang dikendarainya.

"Bangke!" gumam Agatha yang masih bisa didengar oleh Arga

"Kok diem?" tanya Arga dengan gobloknya.

Agatha mencubit tangan Arga yang berada di stir.

"Awss!"

"Sakit Tha."

"Lagian sih nyebelin, tadi disuruh diem pas diem malah disuruh ngoceh. Berobat lo!"

Arga ketawa melihat wajah Agatha cemberut "Cupcupcup. Jangan ngambek dong sayang."

"Ih apasi Ar, kok kamu jadi aneh gini? Sehat kamu?" ujar Agatha merinding melihat sifat Arga yang benar benar berubah didepannya.

"Nah kan mulai lagi dinginnya," gerutu Agatha membuang muka ke jendela samping.

Jalanan hari ini cukup ramai karena ini malam Minggu, waktu anak anak remaja ngapel, nongkrong, DLL.

Arga menepikan mobil mewahnya dipinggiran pasir pantai, ya tujuan Arga membawa Agatha adalah ke pantai. Ada banyak orang disini tapi ada satu tempat yang spesial untuk Agatha.

"Ikut aku."

Arga menggenggam tangan Agatha dengan lembut dan membawa ke tempat yang lebih mencolok dipantai ini, tapi sebelum ketempat itu Arga mengambil kain dari saku celananya yang sudah disiapkan terlebih dahulu.

"Aku tutup sebentar," ujar Arga meminta ijin.

"Ada apasih sebenarnya?" tanya Agatha bingung tapi tetap memberikan Arga ijin untuk menutup matanya "Awas kamu macem macem!"

"Cuma satu macam aja," ujar Arga dengan ketawa kecil.

"Arga!"

"Apa sayang," jawab Arga yang masih mengikat kain itu dan siap.

Arga menuntun Agatha untuk berjalan yang benar agar tak terjatuh dengan mata tertutup.

"E-eh jatuh jatuh," latah Agatha saat sepatunya sedikit terpelekok.

"Engga jatuh Tha."

"Kamu sih ntah apa aja di tutup, susah tau!" ketus Agatha, "Kok berhenti?"

"Uda sampai."

ARTHA STORY'SKde žijí příběhy. Začni objevovat