06🌴

28 11 19
                                    

°Selamat Membaca°

SEJUKNYA udara pagi menembus kulit luar Alinka, ia duduk disalah satu kursi santai di teras rumah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

SEJUKNYA udara pagi menembus kulit luar Alinka, ia duduk disalah satu kursi santai di teras rumah. Disebelahnya ada Tita yang masih sibuk merapihkan Jilbab yang tengah ia kenakan.

Air muka Alinka terlihat sedikit tidak suka, "Harus banget ya gue nemenin lo mulu," ujarnya malas.

Tita mengaitkan jarum pentul pada pashmina miliknya setelah dirasa sudah selesai tangan kanannya terayun mengambil ponsel untuk  membuka galeri foto, ia mencari screenshoot chat nya bersama sang pacar beberapa waktu yang lalu dan menunjukkan beberapa chat penting disana kepada Alinka.

"Kali ini lo bakal berterima kasih sama gue," ujar Tita sedikit sombong dengan mengangkat dagunya keatas-Chill banget gayanya.

Alinka mengambil ponsel milik sahabatnya itu dan membacanya dengan perasaan campur aduk, setelah tau apa maksud dari ajakan Tita membuat Alinka meletakkan benda pipih tersebut berlalu memeluk perempuan disampingnya dengan sangat erat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Alinka mengambil ponsel milik sahabatnya itu dan membacanya dengan perasaan campur aduk, setelah tau apa maksud dari ajakan Tita membuat Alinka meletakkan benda pipih tersebut berlalu memeluk perempuan disampingnya dengan sangat erat. "Makasih Titaa ku," ucapnya membuat si pemilik nama merasa geli.

"Jauh jauh lo, ntar ada yang lihat terus kita disangka lesbi lagi. Sana," usir Tita dengan mendorong kepala Alinka menjauh.

Alinka hanya mengulum senyum dan kembali duduk, sekarang raut wajahnya terlihat berbeda. Bukan raut kecut seperti sebelum ia membaca chat tersebut.

"Lo ga lagi ngibulin gue kan Ta?" tanya Alinka memastikan.

Disaat bersamaan dengan Tita yang ingin menjawab pertanyaan Alinka, sebuah sepeda motor melaju masuk sampai ke pekarangan rumahnya. Alinka sangat mengenali siapa pengendaranya, hal tersebut membuat senyumnya semakin lebar.

Bau parfum si pengendara menembus indra penciumannya, Alinka setengah berlari untuk menghampiri orang tersebut meninggalkan Tita begitu saja.

"Hai," sapa nya.

Ya, yang datang adalah Alison dan Gali, kekasih Tita. Mereka memang berencana untuk jalan jalan membuang rasa penat akibat terlalu banyak belajar.

AMOR DIFERENTEWhere stories live. Discover now