01🌴

33 20 16
                                    

°Selamat Membaca °

"Hai Son! " Alinka berteriak tepat di sebelah telinga Alison

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hai Son! " Alinka berteriak tepat di sebelah telinga Alison. pria itu sedang duduk santai di salah satu meja kantin. Alison sudah tidak kaget lagi, ia sangat sering dikejutkan oleh kehadiran gadis ini.

Alison hanya menoleh dengan wajah datar sebagai respon, lalu ia kembali ke dalam aktivitasnya yang semula.

Alinka kemudian menarik kursi di depan meja Alison lalu mendudukinya, ia memperhatikan laki laki dihadapannya ini dengan tangan kanan bertumpu dibawah dagu.

"Kenapa merhatiin gue? "

"Gue suka sama lo, " kata Alin.

Tidak ada jawaban, selalu saja begitu setiap kali Alinka menyatakan perasaan sukanya. Terkadang dia tak habis pikir dengan orang di depannya ini. Gadis secantik Alinka ditolak mentah mentah, apa dia gay? Itulah isi pikirannya.

Alinka tersenyum melihat gerak gerik Alison yang terlihat risih dengan ke hadirannya. Tidak masalah bagi Alinka, bahkan ia sudah kebal akan sikap cuek dan acuh dari seorang Landzo Alison Jingmi.

Alison membereskan buku buku di atas meja lalu berdiri. "Gue mau ke perpus, permisi. "

Alinka yang melihat itupun langsung mengikuti langkah Alison. "Gue ikut, "

"Mau ngapain? " tanya Alison.

"Lo mau ngapain? " bukannya menjawab, Alinka malah bertanya balik kepadanya.

"Belajar, " singkat, padat dan jelas.

"Gue juga mau belajar, " ia menjeda ucapannya lalu menghadang Alison, berdiri tepat di depan pria itu dengan kedua tangan direntangkan. "Belajar jadi yang terbaik buat lo. " lanjutnya dengan senyum mengembang.

Alison bergidik ngeri dengan gadis bar bar di depannya ini, susah sekali menjelaskan bahwa ia tidak menyukainya.

Alison menggeser tubuh Alinka dengan mendorongnya menggunakan buku buku digenggamannya.

Alison kembali berjalan bahkan ia mempercepat langkahnya berharap wanita somplak itu pergi meninggalkannya. Namun harapan Alison tidak semudah itu dikabulkan, Alinka masih saja mengikutinya. Teriakan gadis itu kembali terdengar sangat nyaring.

"Alison! Iih jahat! kok pacarnya ditinggal sih! " hentakkan kakinya terdengar dipenjuru koridor kampus.

Bahkan ia tidak segan mengaku sebagai pacar Alison, padahal sebagai teman saja ia tidak di anggap.

"Alison! Aku ngambek ni! " ucapnya dari belakang, jarak mereka mungkin sekitar dua meter. Ia masih saja ikut berjalan kemana pun itu, asal ada Alison bersamanya.

Setelah sampai di perpustakaan, Alison langsung saja masuk mengisi daftar kehadiran lalu ia memilih untuk duduk dipojok ruangan. Disana hanya terdapat satu kursi dan satu meja. Gadis itu tidak akan bisa berlama lama mengganggunya jika hanya dengan berdiri, pikirnya.

AMOR DIFERENTEWhere stories live. Discover now