Chapter 80 [Dua anak.]

2.4K 397 57
                                    

Selamat membaca
.
.
.
.

'Kemana aku akan dibawa?'

Shena sedari melihat ke kanan dan kiri melihat semakin sedikit pelayan yang berpas-pasan dengan mereka. Suasana juga mulai berubah. Rasanya seperti sedang kedinginan tapi tidak dingin.

'Apakah ada hantu disini?'

Biasanya dia akan mengalami kedinginan seperti ini saat ada hantu didekatnya. Tapi tidak ada apapun yang terlihat sama sekali disepanjang lorong ini. Oh, ngomong-ngomong ini dimana?

Setelah masuk ke dalam portal aneh itu, mereka tiba di sebuah mansion..? Aneh. Itu berwarna hitam dengan merah seperti darah. Jika di dunia nyata ini pasti akan dijadikan rumah hantu saja.

William tiba-tiba berhenti saat berada didepan tangga.

Dia berbalik dan melepaskan tautan tangan mereka. Mata merah yang persis seperti milik Shena saling bertabrakan dengan warna senada milik gadis kecil didepannya.

"Ayo ku gendong."

Hah!?

Shena tak bisa berkata-kata saat sepasang tangan mengangkat dirinya dan meletakkannya di tangan seperti yang biasa Brian lakukan.

Karena reflek, Shena juga melingkarkan tangannya di leher William.

"..! Ah~"

William yang melihat Shena merasa malu, gemas dan menggesekkan pipinya ke rambut hitam Shena.

"Bagaimana kau begitu imut?"

Benar-benar. Shena cuma bisa diam. Akhirnya saat merasa kalau dia geli, Shena membuka mulut.

"Paman.. geli.."

Akhirnya William berhenti dan menaiki tangga. Shena melihat kebelakang.. eh?

'Apakah aku melihat bayangan lewat tadi?'

Dia menggelengkan kepalanya mengira itu cuma salah lihat saja. Padahal sebenarnya tadi itu adalah roh pelayan yang bekerja di mansion ini dan sedang iseng mengintip nona muda mereka yang selama ini menghilang.

"..! Itu nona muda kita kan!?"

"Benar! Sangat imut!"

"Waw~ ini seperti jiplakan langsung dari nyonya Cecil!"

Para arwah sedang mengghibah dipojokan tempat mereka biasanya berkumpul bersama.

"Kira-kira dimana Nyonya Cecil ya?"

Kedua arwah lainnya mengangkat bahu karena mereka juga tidak melihat Nyonya mereka sejak pagi. Hmm..

...

"...."

"...."

Dua anak sedang duduk berhadapan tapi tak saling memalingkan wajah berharap tidak melihat satu sama lain. Sayangnya diruang sempit seperti ini, apalagi penuh dengan cermin, bayangan wajah mereka masih terlihat.

"Ini salahmu."

"Apa maksudmu!? Ini salahmu!"

Kedua anak itu, Erion dan Allen, memandang sinis satu sama lain.

Allen merasa jengkel karena dia dikurung bersama orang ini, lebih jengkel lagi karena dia tidak bisa bersama Shena sekarang. Kira-kira Shena sedang apa ya?

(Dia lagi diculik sayang.)

Erion sama seperti Allen. Bedanya dia sedang memikirkan adik perempuannya dan Shena sekarang sedang asik bercanda, sementara dia dikurung sendirian bersama orang INI.

I became a Villainess? in my brother's novel?!Where stories live. Discover now