Part 04

2.1K 428 68
                                    

Flashback

Terik matahari tidak begitu menyengat di siang ini, Kaysha menghabiskan waktu istirahatnya dengan duduk bersantai di tepi kolam sambil membaca novel romance kesukaannya. Tak jauh darinya beberapa mahasiswa juga melakukan hal yang sama, sedikit diantaranya ada yang mengerjakan tugas, ada juga yang tengah berpacaran disetiap sudutnya, dan bahkan ada yang sekedar berfoto ria dengan teman mereka. Memang kolam yang terdapat di bagian belakang kampus itu memiliki view yang cukup indah. Mungkin karena ukurannya yang besar, yang mana di sekelilingnya banyak di tumbuhi beraneka ragam pohon dan juga bunga, sehingga tidak aneh jika tempat itu menjadi tempat favorit para mahasiswa dalam melepas lelah dari rutinitas belajar.

Kaysha duduk sendirian di bawah sebuah pohon besar yang cukup teduh dan nyaman untuk tempatnya bersandar. Merlyn dan Dea tidak berangkat sedari pagi. Dan seperti biasa jika tidak ada mereka berdua, Kaysha akan selalu sendirian di kampus lantaran hanya mereka berdua teman yang ia miliki. Bukan karena ia adalah seorang introvert yang tak mudah bergaul, mengingat yang menginginkan menjadi temannya pun banyak. Lagi pula, tidak sedikit mahasiswi-mahasiswi disana yang mendekatinya hanya karena ia adalah putri tunggal dari keluarga Fernandez. Hanya saja Aryan tidak akan suka jika ia asal berteman, pria itu selalu mengatakan jika gadis-gadis itu tidak baik di jadikan teman, mereka hanya memanfaatkan kekayaan serta kekuasaan keluarga Kaysha demi kepentingan mereka. Dan karena Aryan sudah mengatakan seperti itu, Kaysha tak memiliki alasan untuk membantah. Baginya, apa yang Aryan ucapkan itu sifatnya mutlak sehingga harus ia patuhi.

Tiba-tiba, disaat ia tengah fokus membaca seseorang menyerobot milkshake miliknya dari arah belakang. Dan tanpa melihat pun, Kaysha sudah tahu siapa yang berani melakukan hal itu kepadanya.

"Ko nggak kaget?"

Pertanyaan itu membuat Kaysha memutar matanya, sebelum kembali memfokuskan tatapan pada novel. Kesal kedatangannya di abaikan, Aryan sontak merenggut novel itu dari tangan Kaysha.

"Apa lagi Yan?" tanya Kaysha dengan nada malasnya.

Memilih duduk di sebelah Kaysha, Aryan bersedekap sembari mengerutkan kening. "Jutek amat, lagi dapet?"

Kaysha menghela nafas, sebelum merebut kembali novel miliknya. "Ada apa, cepet katakan? Abis itu mending kamu pergi deh dari sini. Noh, para fans kamu dari tadi ngeliatin kearah kita terus. Bikin risih," gerutunya sambil membuka halaman demi halaman yang ada di novel.

Sembari menyeruput milkshake milik Kaysha yang tadi di rebutnya, Aryan menatap kearah yang di tunjuk oleh Kaysha tadi-tempat para mahasiswi berkumpul yang tak jauh dari tempat mereka duduk merumput. Mahasiswi-mahasiswi itu cekikikan ketika Aryan menoleh kearah mereka, bahkan ada juga yang melambaikan tangan padanya. Aryan mendengkus lantaran terlampau jijik dengan sikap sok akrab mereka, padahal tidak ada satupun yang ia kenal di antaranya.

"Fans kamu tuh Yan." Kaysha menyeletuk tanpa mengangkat pandangan.

"Biasa aja," sahutnya. "Nggak ada satupun yang berhasil bikin jantungku deg-degan."

Diam-diam Kaysha mengulum senyum. "So ... tipemu itu cewek yang seperti apa? Mau aku bantuin cari?" Ia menutup novelnya lalu menatap Aryan dengan menahan senyum.

Melihat senyum tertahan di wajah Kaysha, Aryan sontak menjadi gemas dan mencubit pipi gadis itu. "Yang jelas, dia nggak sama seperti cewek-cewek itu. Dia bukan gadis yang akan merendahkan harga dirinya untuk mengejarku, tapi justru akulah yang akan mengejarnya."

Kaysha fokus mendengarkan. Sementara Aryan masih sibuk berceloteh dengan tatapan menerawang seakan sedang membayangkan seseorang. "Aku ingin tahu rasanya mengejar seorang gadis itu seperti apa? Dan jika aku berhasil menemukannya. Kamu adalah orang pertama yang akan aku beritahu soal ini." Ia lalu mengedipkan sebelah matanya sebelum mengacak-ngacak rambut Kaysha hingga berantakan.

Kaysha (ONLY YOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang