Akhirnya Mereka Tau

366 35 6
                                    

Min Yoongi POV,

Seoul, 3 Desember 2019,

"Kami akan berangkat ke Nagoya siang nanti ... kau sudah tiba di workshop? Arasso ... kurasa kita baru akan bertemu awal bulan depan setelah kami kembali dari New York, ye ... maaf Sobi ... aku juga merindukanmu. Arasso, jaga dirimu, oke? Ye ... dah", kataku mengakhiri percakapanku dengan Sofia di telpon

Aku menghela nafas, mengacak-acak rambutku dan menatap pantulan wajahku di cermin. Semenjak kembali dari Busan aku memang belum sekalipun kembali ke rumah. Karena selain kesibukanku, Sofia pun lebih banyak menghabiskan waktunya di Busan untuk memulihkan diri dan juga mengahadiri sidang-sidang kasus paman Lee. Baru dua minggu yang lalu ia akhirnya kembali ke Seoul untuk mulai fokus pada brand fashion miliknya.

Aku menguap dan berjalan perlahan keluar kamar menghampiri dapur yang telah dipenuhi suara bising para sahabatku. Saat ini sudah pukul 10 pagi, Jin, Jhope, Jimin dan V sudah duduk dan mengobrol mengelilingi meja makan.

"Suga hyuung ... kau sudah bangun?", tanya V bersemangat sambil mengunyah pisang di tangannya

"Ye ..", jawabku acuh

"Kau mau sarapan?", tanya Jin setelah memasukkan sesendok penuh sereal ke dalam mulutnya

"Ani, hyung. Gomawo", jawabku sambil mengambil gelas dan menuangkan banyak es batu ke dalamnya

"Kurasa kita harus lebih mempertajam gerakan kita saat membawakan N.O ...", kata Jhope sambil menggigit roti bakar di tangannya

"Ye, kita harus melatih gerakannya lagi hyung ... sebaiknya kita bicarakan hal ini dengan Sungdeuk hyung", jawab Jimin mengangguk

"Apa kau akan mengganti warna rambutmu?", tanya Jin pada V

"Huh? Ani", jawabnya singkat

"Jam berapa kita akan berangkat?", Tanyaku ikut  duduk bersama mereka dengan kopi dingin di tanganku

"Kemarin Sejin hyung bilang sekitar jam 2 siang. Apa kalian telah mengepak barang bawaan kalian?", tanya Jhope menatap kami bergantian

"Aku hanya membawa beberapa pakaian bersih ke dalam koper yang kubawa ke Jepang waktu itu", jawab Jin sambil mengunyah makanannya dengan bersemangat

"Bukankah kita akan langsung ke Los Angeles setelah MAMA?", tanya Jimin meminum susunya

"Ye", jawabku singkat setelah meneguk kopiku

Jadwal akhir tahun kami memang gila, kami harus menghadiri berbagai penghargaan akhir tahun dan acara natal, sekaligus mengerjakan album baru kami. Lalu ada beberapa event di Jepang dan ditambah lagi kami berencana menghadiri malam tahun baru di New York.

Mereka masih membicarakan mengenai kegiatan kami ketika kurasakan ponselku bergetar. Kurogoh saku celana ku dan tersenyum setelah membuka isi pesan dari Sofia. Ia mengirimkan sebuah foto dirinya mengenakan sweater dari designer favoritnya.

Aku telah mengirimkan sweater tersebut sebagai hadiah anniversary kami akhir bulan lalu bersama dengan sebuah buket bunga besar dan sepucuk surat. Aku tau, aku tak mudah mengutarakan perasaanku secara langsung, jadi biasanya aku akan menuliskannya di sebuah surat.

"Hyuuung ... mengapa kau tersenyum seperti itu? Waaah kurasa kau juga memiliki pacar seperti RM?", ucap Jhope tertawa meledekku

"Huh?", gumamku mencoba menyembunyikan kegugupanku dari mereka

"Hahaha jinjja? Aku tak bisa membayangkan Suga menyukai seorang gadis", tawa Jin menatapku

"Wae? Apa itu tak mungkin?", tanyaku sambil mengerutkan dahiku memandangnya yang masih tertawa-tawa

My Savage (Childish) HusbandWhere stories live. Discover now