24

3.2K 448 8
                                    

"Oh, terima kasih nak Liam sudah mau repot-repot menjemput Zane" ibu Zane terlihat senang.

"Tidak jadi masalah Tante" jawab Liam dengan senyuman di bibirnya.

"Padahal kamu sibuk ya" ibu Zane menepuk pelan lengan Liam.

"Kebetulan aku baru selesai pengambilan gambar untuk iklan jadi sekalian menjemput Zane"

"Ah, terima kasih banyak.. sering-sering ya" Ibu Zane terkekeh pelan.

"Ma, Liam sangat sibuk.. jangan buat dia repot dengan menjemput ku tiap hari.." Zane merasa ibunya sangat menyukai Liam.

".. lagi pula dia bukan supir ku" Zane melirik Liam yang sekarang berdiri di dekatnya.

"Ish anak ini!" Ibu Zane menepuk lengan Zane.

"Jangan bicara begitu pada nak Liam, ingat ya.. jangan buat ibu malu, hubungan kalian itu penting"

Zane menghela nafasnya berat.
"Sudah ku bilang, kami cuma settingan.. jangan berharap lebih" Zane berjalan menjauh dari Liam dan ibunya.

"Zane! Hei! Ish.. anak itu benar-benar buat malu"

Liam menyentuh pundak ibu Zane, dia tersenyum manis.
"Jangan khawatir Tante, selama hubungan ini berlangsung.. aku janji akan menjaga Zane"

Ibu Zane tersenyum.
"Terima kasih nak Liam, titip Zane ya"

"Tentu" jawab Liam.

Setelah Liam pergi, Ibu Zane langsung menyusul Zane ke kamarnya.
"Zane, kamu jangan bicara seperti itu di hadapan nak Liam.. dia memang tersenyum tapi dia bisa saja terluka saat mendengar kata-kata mu, nak Liam berusaha menjadi yang terbaik untuk hubungan kalian"

Zane mengepalkan tangannya.
"Mama, aku tidak punya perasaan apapun padanya.. kenapa mama seolah berharap hubungan ini jadi nyata?"

"Itu yang mama harapkan, dia baik, terkenal dan punya sopan santun.. dia akan jadi pasangan yang baik untuk mu"

"Tapi aku tidak suka Liam! Sudah ku bilang aku tidak punya perasaan padanya ma! Dan bagaimana mama tau dia orang yang baik padahal kalian baru bertemu beberapa kali ?!" Zane melawan kata-kata ibunya.

"Mama punya perasaan yang mengatakan kalau dia baik! Mama tau apa yang terbaik untuk mu!"

Zane mengerutkan alisnya.
"Tidak bisakah sesekali aku memutuskan sesuatu tanpa mama ikut campur ?! Aku memang remaja tapi aku punya pilihan ku sendiri !! Mama terlalu banyak mengatur hidup ku, aku juga-"

Plak!
Zane langsung terdiam saat ibunya melayangkan tamparan tepat di pipi Zane.

"Jaga mulut mu Zane! Kamu pikir siapa yang berperan hingga kamu bisa sesukses ini ?! Kamu benar-benar tidak tau terima kasih! Diam dan renungi sikap mu!" Ibu Zane melangkah keluar dari kamar Zane.

Zane menyentuh pipinya, ini pertama kalinya Zane mendapat tamparan dari ibunya sendiri hanya karena ibunya lebih membela orang lain.

Buliran bening perlahan keluar membasahi mata Zane.
"Hiks.. sakit"

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Место, где живут истории. Откройте их для себя