34

2.8K 341 18
                                    

Setelah pelajaran berakhir, Win langsung berlari keluar dari kelasnya. Dia naik ke lantai dua kearah kelas Zane.

Tapi saat Win tiba, Julian mengatakan kalau Zane sudah pulang. Zane melewatkan kelas terakhir karena dia merasa tidak enak badan.

Win menatap tajam kearah Megan yang saat ini tersenyum padanya, tapi Win memilih menyusul Zane ke rumah mereka, Win tidak mau meladeni orang seperti Megan.

Saat Win pergi, Julian bisa mendengar Megan tertawa pelan.

Julian langsung memasang wajah datar, dia mendekat lalu menendang meja Megan.

"Hei !" Megan terlihat kesal saat Julian melakukan hal itu.

"Ini ulah mu kan ? Aku sudah curiga pada mu sejak awal kamu pindah kemari"

Megan tersenyum sinis pada Julian.
"Berani sekali kamu menuduh ku ? Apa kamu punya bukti kuat ?"

Julian mengurung Megan di antara meja dengan kedua tangannya.
"Win dan Zane sudah melalui banyak hal agar bisa bersama, kalau keduanya sampai berpisah karena ulah mu.. aku akan menjambak rambut mu itu sampai botak"

Deg!
Megan meremas roknya.

"Kamu melakukan kekerasan, aku bisa melaporkan mu ke polisi"

Julian tersenyum meremehkan Megan.
"Ah, sayang sekali .." Julian menyentuh dagu Megan.
".. sugar Daddy ku punya banyak uang, dia bisa membayar polisi untuk membebaskan ku, lagi pula.." Julian menepuk-nepuk pipi Megan.

".. kamu sangat jauh berbeda level dengan kami, kamu hanya sampah tidak berguna"

"Beraninya kamu !" Megan terlihat kesal mendengar kata-kata Julian.

Megan melayangkan tangannya berniat menampar wajah Julian tapi Julian dengan sigap menahan lengan Megan.

"Walau pun aku omega, aku masih seorang laki-laki .. tenaga ku dan tenaga mu jauh berbeda.. " Julian mendorong Megan menjauh darinya.

".. jadi pikirkan kembali saat kamu berniat merebut Win dari Zane, mereka berdua punya tameng yang sangat kuat...aku sudah memperingati mu"

Julian dan temannya berjalan keluar dari dalam kelas meninggalkan Megan seorang diri.

Megan meremas kuat roknya.
"Tameng, huh ? Kalian pikir aku tidak punya ?" Megan tersenyum meremehkan Julian.

.
.

Win memilih naik taksi, saat tiba di rumah dia tidak melihat Zane. Pintu dan jendela rumah pun terkunci rapat.

"Kemana dia ? Ini sudah sore.. Zane, salah ku apa ?" gumam Win sembari meremas rambutnya.

Cukup jauh dari kediaman Zane dan Win. Sam terlihat khawatir saat Zane tiba-tiba datang ke apartemennya dengan wajah kusut.

Sam bertanya apa yang sudah terjadi, tapi Zane tidak menjawabnya. Zane memilih berbaring di sofa ruang tamu Sam selama berjam-jam sembari menonton TV.

Pip.
Pip.

Pintu apartemen Sam terbuka, Julian baru pulang dari sekolahnya.

"Julian.." Sam berjalan kearah kekasihnya ini.

"Ada apa Daddy ?" Tanya Julian karena pancaran kekhawatiran terlihat jelas di wajah Sam.

Sam menunjuk ruang tamunya dimana ada Zane di sana.

"Jadi dia kemari ?" Gumam Julian.

"Apa yang terjadi ?" Tanya Sam.

Julian mengelengkan kepalanya.
"Jangan khawatir, aku akan bicara dengan Zane.. Daddy ada pekerjaan kan ? Serahkan masalah Zane pada ku"

"Tapi aku-"

Julian mendorong Sam untuk masuk ke dalam kamar.
"Sudah lah, selesaikan pekerjaan Daddy.. ini urusan para omega, hehe"

"Hm, ya sudah .. kalau ada masalah, jangan sungkan cerita pada ku ya"

"Iya .. iya" Julian menutup pintu kamar lalu berjalan kearah Zane.

"Zane.. aku sudah disini" Julian duduk di dekat Zane.

Zane menatap Julian lalu langsung memeluk temannya ini.
"Hiks.. aku harus apa Julian ? Huhu.. aku tidak mau hubungan kami berakhir"

Julian memilih mendengarkan semua curahan hati Zane, dia tidak mau membuat perasaan Zane semakin buruk.

.
.

Bersambung ...

(Tamat) Alpha in the trap (Omegaverse 18+)Where stories live. Discover now