1

8K 501 8
                                    

•Again And Again•

"Yo bertemu kembali kan?"

"Kau brengsek!"

"Bukankah sudah ku suruh untuk lari bersembunyi?Namun apa ini?Sepertinya kau memang niat ditangkap olehku ya?"

"Kau dan permainanmu sama sama gila!Hide and Seek katamu?Ini lebih mirip perburuan dimana aku yang menjadi kelinci empuknya!"

"Hee...Julukan yang bagus.Kau memikirkannya sampai disana ya?Tidak bisakah kau santai sedikit saja?"

"Santai katamu?Disaat nyawaku menjadi taruhannya haruskah aku tetap bersantai bajingan!"

"Wah kasarnya...Sepertinya hukumanku yang lalu tidak cukup untukmu ya?Berhentilah menentang raja (Name),kau tau akibatnya menentangku."

'Dihadapan seorang raja,budak sepertimu tidak akan pernah bisa berkutik (Name)'

(Name) terdiam,ini sudah 99 kalinya mereka bermain hide and seek dan selalu (Name) yang kalah dalam permainan itu.

Tangan terkepal erat hingga buku buku jari (Name) memutih menampilkan betapa emosinya dia sekarang.
"Lalu apa maumu sialan?!Haruskah aku mati baru kau puas?!"

Sang lawan bicara tertawa sangat kencang,seperti biasa mengeluarkan smirk andalannya atau lebih tepat terlihat meremehkan.
"Kau lupa ya?Kau itu abadi sebagai pendamping raja.Berhenti membelokkan takdirmu (Name),sampai kapanpun itu tidak akan berubah."

"Bukan takdirku yang salah,melainkan aku yang menyesal pernah mengenalmu!"Balas (Name).

"Kaulah yang bodoh menerima takdir itu (Name),jadilah pendamping yang penurut,berhenti menyakiti dirimu sendiri."Sukuna mengelus pelan pipinya.

"Jawabanku tetap sama,aku menyesal Sukuna."

***

(Name) terbangun dari mimpinya.Mengatur napasnya yang tak beraturan.Irisnya bergulir menatap sekitar,ini bukan tempatnya.

"Kau sudah sadar rupanya."

Menoleh ke sumber suara tampak seorang pria berpakaian kimono sedang memegang sebaskom air.

(Name) memicingkan matanya guna memperjelas penglihatan."Siapa kau?"

"Aku tabib desa,kau kutemukan pingsan dengan banyak luka memar ditubuhmu."

"Berapa lama aku pingsan?"

Sang tabib menaikkan alisnya heran tidakkah wanita ini terkejut dengan kondisinya?Atau memang itu sudah menjadi hal yang biasa baginya.

"Sekitar 3 minggu lamanya."

Pandangan gadis itu terlihat kosong tiada binar harapan didalamnya.Keduanya sama sama hanyut dalam lamunan, yang satu memikirkan batas waktunya sedangkan yang satunya lagi bingung dengan keaadan.

"Terimakasih telah merawatku tapi aku harus pergi sekarang."Pamitnya.

"Tunggu dulu!Secepat itukah?Bahkan tubuhmu belum benar benar pulih!"Cegat sang tabib.

(Name) menghentikkan langkahnya sebentar.
"Huh?Aku tak punya waktu banyak paman,jangan menghambatku!Tubuhku akan baik baik saja sekalipun aku jatuh dari tebing yang paling tinggi."

Ia kembali melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda.

"Boleh kutahu namamu?"

"Cih."(Name) mendengus kesal,kalau saja paman ini bukan orang yang menolongnya sudah ia abaikan sedari tadi.

"(Fullname), itulah namaku."

Sang tabib terdiam,dia sering mendengar nama itu disebut sebut.(Fullname) si abadi pendamping sang raja kutukan.Baru pertama kali ini ia melihatnya sosoknya itu,parasnya memang sangat mempesona tidak heran kalau sang raja kutukan menjadikannya pendamping,tapi satu hal yang tidak diketahui sang tabib, Sukuna tidak mencintainya karena paras.

"Baiklah aku akan terus mengingatnya."

'Baik pendamping maupun rajanya sama sama angkuh namun enggan tuk mengakuinya.'

"Terakhir aku bertahan sekitar 3 bulan yang lalu tertangkap dan berakhir pingsan ditengah jalan,apakah ia sudah membuangku?Haha seperti tidak mungkin.Tidak tau kali ini aku dapat bertahan berapa lama,kira kira berapa lama lagi ya?Aku bosan,apa aku menyerahkan diri saja ya?"Gumamnya pelan.

(Name) sudah bosan dengan hidupnya,ia bosan menjadi abadi namun sang raja enggan melepasnya, Sukuna ingin (Name) menemaninya dikeabadian.Tidak ada yang memanggil (Name) sebagai ratu karena sebenarnya walaupun abadi (Name) tidak punya kemampuan dalam bidang sihir ataupun kekuatan fisik.Dia hanya tidak bisa mati.

'Tidak bisa mati bukan berarti tidak bisa merasakan sakit bukan?'

Sebenarnya bukan keabadian yang ia permasalahkan,namun rasa sakit tiap berjumpa sang raja yang membuatnya muak.

'Kau muak karena kau selalu membangkang (Name),cobalah jadi pendamping yang penurut mungkin dia akan bersikap lembut padamu.'

(Name) tertawa renyah dalam hati,sampai kapanpun sang raja tidak akan pernah bersikap lembut kepadanya.

'Lalu apa yang membuatmu bertahan?'Batinnya selalu menjeritkan pertanyaan yang sama.

Jawabannya sudah pasti bukan?

'(Name) bertahan karena mencintai sang raja entah ia sadar atau tidak,cinta memang tidak logis (Name) akui itu.'

"Jadi aku harus apa Sukuna?"

Butiran air perlahan berjatuhan dari langit membasahi tanah tempatnya berpijak.Enggan untuk sekedar berteduh,orang orang yang berlarian menghindari hujan menatapnya aneh.Menengadahkan kepalanya keatas menghadap langit sembari memejamkan mata seolah tengah menikmati suasana.

"Bahkan pertemuan pertama kita saat hujan ya?Sial andai aku tau aku enggan menyapamu kala itu."

Membuka lagi kelopak matanya terus berjalan kedepan mengabaikan ajakan orang orang untuk sekedar berteduh.Ia sudah tidak punya banyak waktu lagi,cepat lambat sang raja pasti menemukannya.Lagipula hujan tidak akan membuatnya mati bukan?Paling ia hanya sakit biasa.

Bahkan dulu (Name) pernah menjatuhkan dirinya dari tebing.Tapi apa?Hanya rasa sakit yang diterima namun ajal enggan untuk menjemputnya.Bahkan sang ajal sudah menyerah enggan berurusan dengan (Fullname).Ia muak dengan rasa sakit yang diterimanya.

"Ku pastikan permainan kali ini aku yang akan menjadi pemenangnya Sukuna."

Enggan tuk menyerah tetap membangkang pada sang raja,namun sang raja tak pernah sekalipun murka kepadanya,sang raja justru sangat menikmati permainan ini,seperti yang kubilang sebelumnya mereka benar benar saling mencintai.

'Cinta memang tidak bisa didefinisikan menggunakan  logika dan tidak langsung diterima begitu saja dengan akal sehat,hanya hati yang mengerti dan menerima perasaan cinta'

'Tetapi terkadang hati tidak siap untuk yang namanya patah hati.'

TBC♡.





              

𝐇𝐈𝐃𝐄 𝐀𝐍𝐃 𝐒𝐄𝐄𝐊 [𝐒𝐮𝐤𝐮𝐧𝐚𝐱𝐘𝐨𝐮]Where stories live. Discover now