Prolog

343 33 27
                                    

"Bodoh! Payah!"

"Merepotkan sekali!"

"Apa-apaan?! Oke kalau mau kamu gitu!"

"Kita putus! Jangan cari aku lagi!"

"Pasti kamu udah ada cowok baru ya kan?!"

"Cepat minum obatnya bodoh!"

"Nih orang kapan mati nya dah?! Repotin orang mulu perasaan!"

"Gue doain di ultah lo yang ke-17 ini bakal menjadi umur terakhir lo hidup di dunia ini. Amin"

"Pfftt, penyakitan! Goblok"

"Awas jangan dekat-dekat! Ntar ketular penyakitnya!"

Seorang gadis tersenyum tipis mengingat perkataan pahit yang di lontarkan orang di sekitarnya untuk dirinya.

Sahabat, pacar, bahkan orangtuanya pun sudah tak lagi menginginkannya.

Ia perlahan-lahan mulai kehilangan segala hal terpenting dalam hidupnya.

Bahkan termasuk cita-citanya. Ia harus rela melepas impiannya karena penyakit yang di deritanya.

Saking depresinya, sekarang untuk menangis saja sulit rasanya.

Hanya terus menatap kosong ke langit yang mendung.

Apa langit dapat merasakan sakitnya? Apa semesta bisa mengerti betapa lelahnya dia?

Kalimat-kalimat buruk yang keluar dari orang terdekat dan tersayang memang nyatanya yang paling mematikan. Ia benar-benar telah mati rasa sekarang.

Terutama kalimat dari sang dokter untuknya.

"Jika penyakit lain, mungkin kamu masih bisa berharap untuk sembuh, namun ini adalah penyakit langka."

"Riley-day syndrome. Kamu menderita penyakit itu. Saat usiamu sampai di angka 20, maka penyakit tersebut akan meningkat sebanyak 60% sampai saat ini, kami para dokter belum juga menemukan cara menyembuhkan penyakit tersebut. Kita hanya bisa memperlambat.."

Penyakit ini juga merupakan salah satu yang menjadi alasan gadis ini sulit menangis.

Akhir-akhir ini juga ginjalnya semakin memburuk.

Ingin mendengar yang lebih parah lagi?

Ia tidak akan bisa merasakan rasa sakit. Jadi ketika seluruh organnya rusak, dia akan sulit tahu karena tidak ada rasa sakit itu tadi.

Gadis ini adalah gadis yang kuat. Dia tetap ingin hidup hingga saat-saat terakhirnya.

Dan bisa saja, ia meninggal sebelum menginjak umur 20 tahun.

Dia gadis berumur 16 tahun, bernama Alisha Agatha.

Yang berarti jujur dan baik hati.

***

"Aku bahkan belum mengungkapkan perasaanku padamu.."

"Tapi aku tahu, tanpa aku beritahu pun kau pasti sudah mengerti seberapa sukanya aku padamu, Lisha."

"Kesalahan terbesarku hanya satu..yang tak lain adalah terlalu menikmati saat-saat bahagia sampai lupa memperhatikan hal kecil yang ternyata berdampak besar padamu"

"Juga terlalu naif, menganggap kita masih memiliki banyak waktu yang tersisa."









- Alisha Agatha

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Alisha Agatha.

- Stiven Sebasta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Stiven Sebasta.

- Stiven & Steff

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

- Stiven & Steff.

A Heart of Sunflower [END]Where stories live. Discover now