20. Sweet but psycho

314 38 0
                                    

Hari ini adalah hari ke dua Cathelin diskors. Setelah Cathelin mandi lantas ia duduk didepan meja rias nya. Ia melihat dari pantulan cermin yang berada didepan nya itu. Kini kantung mata nya terlihat sedikit hitam karena Cathelin semalam tidak bisa tidur. Lalu ia meraih krim khusus untuk kantung mata yang hitam. Setelah mengoleskan nya lantas Cathelin menghidupkan ponselnya. Ia sebenarnya tahu jika Alin dan Reno mengirim pesan kepadanya namun memang Cathelin sengaja mengabaikan pesan dari mereka.

Kemudian Cathelin membuka album. Dia menekan foto saat acara camping sekolah yang baru saja diadakan. Padahal baru saja kemarin Cathelin merasa bahagia tetapi ada aja orang jahat yang menyebarkan skandalnya dengan Davin. Ia menggeser fotonya sampai menemukan foto dimana Cathelin dan Reno terjatuh sampai tak sengaja bibir Cathelin menempel di pipi Reno pada saat itu. Lalu ia letakkan kepala di atas meja sambil memperhatikan foto itu.

Sementara kelas XI MIPA 3 sekarang sedang pelajaran kimia. Kini semua murid berada di ruang kimia dengan memakai jas laboratorium yang sudah disediakan masing-masing siswa oleh sekolah. Mereka melakukannya dengan berkelompok yang masing-masing kelompok berjumlah empat anggota. Reno, Alin, Saskia, dan Farel menjadi satu kelompok. Ketika Reno dan Saskia mengambil corong gelas lantas Reno teringat akan sesuatu.

"Hei, gua mau tanya," ucap Reno dan membuat Saskia berbalik badan.

"Apa?"

"Dulu waktu kelas kita ada razia bukannya pagi-pagi lo didepan loker Cathelin,"

"Oh itu, iya. Kenapa?" Saskia tersenyum tipis, "oh lo ngira gue yang naruh rokok itu di loker Cathelin? Lo salah, waktu itu gue ngambil bunga di loker Cathelin soalnya kan dia alergi sama bunga." Jelas Saskia panjang lebar.

Seketika Reno mengingat lagi kejadian waktu itu. Dan ia juga baru ingat ternyata memang benar setelah dari loker Cathelin, Saskia membawa setangkai bunga mawar merah yang hendak di buang ke tempat sampah. Namun ada yang aneh, padahal Reno berkata seperti itu tidak tidak menyebutkan kata 'rokok' tetapi seolah Saskia tahu tujuan perkataan nya itu. Dan bukannya dulu Reno pernah berkata bahwa dirinya lah yang membawa rokok itu didepan murid XI MIPA 3.

Saskia yang meninggalkan Reno menuju meja kelompoknya itu pun Reno terus memperhatikan nya, seperti ada yang aneh dan janggal. Saskia melirik ke arah Reno sekilas. Ia merasa sepertinya Reno mencurigai dirinya. Namun cewek itu sedikit lega lantaran dulu saat dia memindahkan semua rokok di loker Cathelin dan didalam loker Cathelin itu terdapat bunga jadi perbuatan Saskia tutupi dengan pura-pura membuang bunga tersebut.

Kemudian Reno segera menyusul Saskia, Alin, Farel yang sedang sibuk dengan alat dan bahan kimia nya itu. Ketika Alin sedang menuangkan cairan nya kedalam gelas ukur tiba-tiba Saskia menumpahkan nya alhasil cairan itu mengenai punggung tangan kiri Alin. "Ahh, panas." Sontak nya yang langsung membuat Farel panik.

Farel pun segera mengangkat tangan Alin itu dan Farel meniupnya dengan perlahan. Seketika sisi soft nya Farel keluar.
"Makanya kalau disuruh pakai sarung tangan ya dipakai sarung tangannya." Ucapnya dengan soft. "Masih sakit?" tanya nya begitu selesai meniup tangan Alin.

Alin menatap mata Farel, sedari tadi ia melihat bagaimana peduli dan perhatiannya Farel kepadanya. "Enggak...." Jawabnya sembari menarik tangannya kembali.

❀❀❀

Malam ini Reno sedang duduk didepan meja belajar meski ia tidak belajar. Tetapi ia sambil memainkan ponsel. Ternyata sedari tadi petang ia melihat dan membaca komentar pedas yang dimana komentar itu ditujukan untuk Cathelin. Semakin kesini komentarnya semakin aneh-aneh dan mereka semakin melebih-lebihkan nya.

Entahlah dipikiran Reno sekarang hanya ada seorang Cathelin. Lalu ia bangkit, mengambil jaket jeans hitam dan bergegas menuju ke rumah Cathelin. Namun tadi dijalan ia berhenti sejenak karena untuk membeli burger favorit Cathelin. Kini dirinya dengan motornya sudah dihalaman rumah Cathelin.

Flower Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang