30. Meminta maaf

254 33 2
                                    

"Sebenarnya meminta maaf itu mudah tetapi yang sulit itu memaafkannya."

»»————><————««

18.00

Sekarang Reno ada di rumah Cathelin untuk memastikan keadaan Cathelin. Ia melihat seorang cewek yang tengah duduk di pinggir kolam renang dengan posisi lutut ditekuk lalu kedua tangannya memeluk lututnya. Lantas Reno langsung menghampirinya. Dibelakang Cathelin cowok itu berjongkok lalu tegakkan bahu Cathelin. Cewek yang kaget karena tiba-tiba ada orang yang menegakkan bahunya dari belakang lantas ia menoleh.

"Kalau lo gak bisa menahan diri, lo cukup tarik nafas dalam-dalam selama tiga detik, habis itu lo buang. Lakukan itu kurang lebih sampai tiga kali. Itu akan membantu menahan diri lo."

Lalu cewek itu lantas menarik napas dalam-dalam selama hitungan tiga detik kemudian ia membuang napasnya lewat mulut. Reno pun lalu duduk bersila di sebelah Cathelin.

"Tapi, lo juga boleh meledak daripada harus menghela nafas yang membuat sesak di dada." Balas Cathelin yang sesuai pendapat nya.
"Kenapa lo kesini?" tanya Cathelin sambil menoleh ke cowok itu.

"Gua udah pernah bilang, gua bakal selalu ada di dekat lo disaat semua orang menjatuhkan lo."

Cathelin smirk setelah mendengar ucapan Reno. "Itu janji?" tanya nya lagi.

Reno menggeleng, "Bukan. Jangan mudah berjanji karena kita gak pernah tau nanti kedepannya akan gimana."

Cathelin berdecih. "Kenapa? Lo gak berani janji?"

"Nggak. Bukan gua gak berani. Tapi, gua takut gak bisa nepatin janji gua sendiri."

"Di dunia ini hanya ada satu orang yang gue percaya," ucap Cathelin sembari menoleh ke Reno, "orang itu lo." Lanjutkan ketika dia sudah bertatapan dengan Reno.

"Jangan menaruh kepercayaan sama gua, gua gak mau lo kecewa."

"Setelah gue dikecewain temen gue, lo juga mau ngecewain gue? Brengsek." Umpat Cathelin lalu pandangannya beralih ke depan.

Reno menatap cewek itu lalu ia tersenyum tipis. Menurutnya cewek yang ada disebelahnya itu tidak bisa ditebak. Selain sikapnya yang agresif terkadang sikapnya yang kasar itu dimatanya tampak manis. Ia melirik tangan kiri Cathelin yang masih mengenakan gelang pemberian darinya. Reno tersenyum lega karena Cathelin tidak melepaskan gelang itu. Reno benar-benar seperti dimanipulasi oleh cewek itu.

❀❀❀

Disekolah waktu istirahat kali ini Cathelin berada di rooftop dengan Vina. Vina berdiri dibelakang Cathelin sembari berpikir mengapa Cathelin ingin berbicara dengannya disini. Dan apa yang ingin dibicarakan Cathelin dengannya. Cathelin melipat kedua tangannya didepan.

"Lo puas sekarang gue jadi seperti ini?" tanya nya pada Vina yang dibelakang nya.

"Engg--"

"Stop," tukas Cathelin memotong ucapan Vina sembari berbalik badan menghadap ke Vina. Cathelin menarik napas lalu dia hembuskan. "Gue mau minta maaf," ucapnya tanpa basa-basi lagi.

Vina menatap Cathelin yang Cathelin sendiri menatapnya namun hanya sekilas. Cathelin langsung mengedarkan pandangannya lagi.
"Sebenarnya meminta maaf itu mudah tapi yang sulit itu memaafkannya." Jawab Vina dengan suara khas lemah lembutnya.

Cathelin langsung menatap Vina, "Jadi lo ga maafin gue? Lo dendam sama gue?"

"Nggak. Aku akan memaafkan kamu kok." Sahut Vina si pemaaf. "Dan kamu harus lega karena orang yang kamu jahatin masih ada di dunia ini. Karena ketika orang yang kamu jahatin udah nggak ada di dunia lagi kamu akan menyesal dan kecewa dengan diri kamu sendiri."

Flower Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang