52 » Firasat Ananndha

6.9K 1.8K 196
                                    


Happy reading

...

Mimpi adalah bunga tidur dan tak akan menjadi kenyataan. Kalimat yang diucapkan banyak orang ketika mendapat mimpi buruk.

Tujuannya hanya satu, yaitu agar tidak merasakan yang namanya khawatir dan tak dijadikan sebagai beban pikiran hingga mengganggu aktivitas sehari-hari.

Lain dengan Nanda yang menganggap mimpi sebagai suatu gambaran kejadian yang akan terjadi di masa mendatang. Dan baginya, hal tersebut bukanlah hal yang baru lagi. Entah mimpi buruk atau bukan, ia sudah terbiasa.

Namun semalam ketika Nanda terlelap, ia memimpikan Shaka. Nanda bersyukur jika mimpinya bagus, tapi semalam justru kebalikannya. Dan gara-gara mimpi tersebut hatinya dilingkupi perasaan khawatir.

Bahkan saat sedang menemani Om Agung bermain catur, Nanda sampai tak bisa fokus dibuatnya.

"Nan, kamu kenapa? Dari tadi gagal fokus terus." Om Agung bertanya dengan raut wajah khawatir.

"Ha?" Nanda cengo sesaat, " Nggak apa-apa, Om. Aku cuma kurang tidur aja, makanya gagal fokus terus."

"Yakin?" tanya Om Agung memastikan.

Nanda tersenyum kecil, kemudian menjawab, "Yakin, Om. Lagian kalau diliat dari deket, kantung mata Nanda warna hitamnya keliatan banget, kan?"

Laki-laki dewasa yang duduk disamping Nanda langsung menatap penuh selidik. Setelahnya ia mengangguk paham.

Tapi tetap saja Om Agung merasa ada yang tak beres dengan keponakannya. Ia menyilangkan kakinya dan bersedekap dada.

"Iya, sih. Mata kamu sampai mirip panda gitu. Tapi meskipun Om nggak se-peka ayah kamu kalau soal perasaan orang lain, tapi se-enggaknya Om tau lho kalau kamu lagi nggak baik-baik aja," katanya dengan sorot mata teduh.

Sejenak Nanda terdiam dan terpaku pada sorot teduh Om Agung.

Namun tak berselang lama, ia mengalihkan pandangannya pada halaman rumah yang mendadak dijadikan tempat bermain oleh saudaranya, anak tetangga, dan beberapa guardian.

Dari apa yang Nanda lihat saat ini, sepertinya mereka tengah bermain perang-perangan. Reva, Wawan, Ethan, Juna, Haikal, Kuncoro, Lucas, dan Yaksha.

Oh... ternyata para guardian Haikal juga ikut berpartisipasi. Minus Winata yang memilih duduk di dekat gerbang bersama Arini. Nampaknya Winata malas menampakkan diri secara jelas seperti yang lain dan ikut bermain.

Jika dilihat dari berbagai sisi, 8 manusia yang bergender laki-laki itu membentuk 2 kubu.

Kubu pertama diisi oleh oknum bernama Haikal, Juna, Lucas, dan Yaksha. Kalau dari gelagatnya, sepertinya mereka mendapat jatah sebagai musuh. Sementara sisanya, yaitu Reva, Ethan, Wawan, dan Kuncoro menjadi kubu kedua yang mendapat jatah sebagai pahlawan.

"HAHAHA!" Haikal tertawa jahat seraya berkacak pinggang, "WAHAI PARA PENGHUNI PLANET BUMI! SAKSIKANLAH KEHANCURAN PLANET CANTIK KALIAN DALAM SEKEJAP MATA KARENA SERANGAN DARI KAMI!!" katanya dengan raut wajah congkak.

"TIDAK AKAN KAMI BIALKAN!" teriak Reva tak terima, dengan raut wajah yang dibuat se-gahar mungkin.

"JANGAN HARAP KALIAN BISA MENGHANCURKAN PLANET CANTIK KAMI!" sahut Ethan yang telah larut dalam permainan.

Fratrem | NCT DREAM 00 Line ✓Where stories live. Discover now