39. Punishment

5.7K 497 118
                                    

Please vote before you enjoy this chapter.
.
.

Please vote before you enjoy this chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mengalah. Semesta memang tidak pernah memihaknya untuk bersikap serakah, jati dirinya yang maruk ini mulai di kuasai penerangan kesadaran oleh sosok baru yang hadir dalam hidupnya.

Segala gejolak panasnya memudar ketika satu permohonan datang dari sosok wanita yang dikenalinya.

Tubuhnya yang lemah dan dikuasai oleh kesadaran amarahnya membuatnya begitu sulit untuk mengendalikan agar kembali normal.

Dalam perawakan dirinya seolah terdapat dua nyawa yang hidup, ia merasa sangat sulit untuk kembali menguasai tubuhnya dan menyingkirkan aura gelap menyeramkan itu.

Seluruh saraf dalam tubuhnya begitu kuat menegang, darah yang mengalir pun berlomba-lomba untuk merenggut kewarasannya sampai membuat jantung ini bedegup tak semestinya. Buliran kental merah itu terus menguasai tubuhnya sampai merebut kesadaran dan membuat penglihatannya berganti dikuasai oleh nyawa jahat yang selalu menghantui.

Alter-ego.

Kepribadian gelap dalam dirinya yang jarang terlihat.

Dirinya diagnosa mempunyai kepribadian ganda yang sangat berbahaya, setelah selama tiga tahun terapi di Prancis, dan sekarang kembali terapi di Korea, ini adalah pertama kalinya keadaan mentalnya semakin memberat.

Saat seharusnya semuanya sudah membaik, tuhan justru tidak membiarkannya untuk menikmati ketenangan jiwa yang ia rindukan.

Segala tekanan yang di alaminya begitu menyulitkan, kadang, saat dirinya mulai tak terkendali dan mengubah sosoknya menjadi begitu tak dikenal, rasanya ia ingin melenyapkan dirinya sendiri.

Masih bisa dihitung menggunakan jari saat momen-momen dirinya mulai kambuh, namun rasanya ia sudah melewati pertarungan yang begitu hebat sampai membuat tubuhnya sendiri pun menderita.

Ia bersumpah.

Tubuhnya tak terkendali menyerang orang-orang yang menurutnya berbahaya, ia begitu gusar, peperangan untuk saling merebut tubuh lemah ini pun membuatnya kehabisan tenaga.

Namun lawannya itu, dia tidak pernah lemah.

Yang bisa membuatnya patuh dengan menghentikan segala keributan yang di ciptakan hanyalah satu orang yang masih ia kenali melalui sorot matanya yang menyeramkan.

Saat sosok lain dalam tubuh itu tidak membiarkan siapapun menyentuh atau bahkan menghentikannya, namun jiwanya kembali sadar jika matanya menangkap wanita yang begitu ia ingat.

Urat matanya yang memerah mengikat bola mata hitam yang mengecil itu selalu terpaku pada wanita berambut panjang dengan poninya yang khas.

"Chalisa.."

Wanita yang selalu dibelanya, wanita yang selalu di lindunginya, wanita yang selalu ia patuhi itu telah berhasil menjinakan sosok lain dalam tubuhnya yang panas.

Into Your Heart [Hunlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang