40. Preparing

4.7K 470 109
                                    

Please vote before you enjoy this chapter.
.
.

Please vote before you enjoy this chapter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tegang. Percampuran dari rasa cemas dan juga kecanggungannya membuat raut wajah pada seorang wanita cantik itu tak bisa berbohong dengan kebingungannya.

Penerangan yang seadanya diatas meja makan yang cukup luas itu menjadi satu-satunya saksi dari pembicaraan ke empat orang yang sedang berbincang serius.

Layaknya menjalani double date, disana terdapat dua pasangan yang duduk saling berhadapan.

Dengan saling menatap pada pembicara, mereka terlihat begitu serius mendengarkan seorang wanita yang sedang berbincang pada inti dari pertemuan ini.

Hari sudah mulai sore, namun ruangan itu sudah terlihat begitu gelap layaknya malam hari dimana hanya menyisakan lampu-lampu yang menerangi dari setiap sudut ruangan yang berada disana.

Sorotan dari mata elang, mata kucing, dan juga mata yang terpesona menatap pada wanita cantik yang sedang menjelaskan dengan raut takut sekaligus khawatir.

"Aku terhipnotis oleh imbalannya saja, demi tuhan, aku sama sekali tidak ada niatan untuk mengganggu hubungan kalian lagi."

"Imbalan apa?"

Jennie Kim, satu-satunya orang yang sedari tadi berbicara terlihat menatap diam pada seorang lelaki yang duduk disebrangnya dan membuat dirinya tersudutkan.

Bukan hanya dia saja, namun pasangan disampingnya pun membuat dirinya merasa canggung karena sudah berani mengganggu ketenangan hubungan mereka.

"Dia-- dia menjanjikan Elite Model Management padaku," ujar Jennie.

Pandangan seorang Samuel Keith Westenberg dan juga Chalisa Kim begitu bertentangan.

Jika Sam terlihat menatap Jennie penuh dengan intimidasi, maka Lisa disana terlihat kebingungan sedari tadi karena belum memahaminya.

Namun setelah lamanya Jennie menjelaskan tujuan dari pertemuan ini yang ternyata mereka sedang membicarakan Bambam, akhirnya Lisa pun mulai memahami dan ikut pada situasinya.

Jujur saja, walaupun Jennie sudah menjelaskan panjang lebar dan mengakui kesalahannya, Lisa tetap merasa jengah pada sifatnya.

Wanita itu mudah sekali tegoda, dalam bentuk apapun. Namun disamping itu, Jennie pun terlalu polos.

"Elite Management?" tanya Sam dengan kerutan alisnya.

"Kau tahu, agensi terbesar model itu--

Sam menyanggah Kai yang ingin menjelaskan, "Aku tahu, aku hanya terkejut mendengar kenyataan bahwa Bambam begitu rapih melakukan rencananya."

Kai menautkan alisnya, "Maksudmu?"

Sam mendesah jengah dan menatap Jennie dihadapannya dengan mutlak, "Elite itu tempat kerja Jienna, adik ibuku di Prancis," yang membuat wanita dihadapannya itu membulatkan matanya, "Bambam sepertinya berencana untuk membuatmu semakin dekat pada orang disekitarku."

Into Your Heart [Hunlisa]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang