3. Sweet Psycho

5.6K 804 59
                                    

Dua bentangan waktu ditemani rembulan berlalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dua bentangan waktu ditemani rembulan berlalu. Jika malam ini diikutsertakan, ia sudah menghabiskan waktu terduduk di atas kursi dengan kondisi terikat selama dua malam.

Mikasa menggeliat pelan, tubuhnya masih mati rasa dan tak bisa bergerak. Gadis itu meringis pelan, Mikasa lelah, dia ingin setidaknya untuk berbaring. Posisi ini pasti akan menyakiti tubuhnya.

Cklek

Sepasang netra terang Mikasa terangkat, menatap Levi yang tengah melangkah menghampirinya dengan langkah dominant. Lelaki itu berhenti tepat di hadapannya, masih dengan tatapan yang saling terpaut.

"Pagi.."

Suara rendah lelaki itu terdengar, membuat Mikasa terdiam, merasakan tubuhnya membeku dan perasaan asing berdesir aneh ditubuhnya.

"Heem, Pagi"

Mikasa membalasnya, walau dengan suara seraknya. Dia dapat melihat sudut bibir Levi tertarik membentuk sebuah senyum samar. Mikasa benar-benar tak tahu apa yang akan Levi lakukan, karena selanjutnya lelaki itu melepas ikatan tali yang melilit tubuh Mikasa.

Lalu dengan tiba-tiba mengangkat tubuh Mikasa ke dalam gendongannya, sukses membuat Mikasa mengeluarkan pekikan kecil. Sontak gadis itu mengalungkan lengannya dileher Levi menjaga agar tubuhnya tak jatuh. Bagaimanapun, tubuhnya masih sulit untuk digerakkan.

Levi melangkah membawa Mikasa keluar ruangan, dia benar-benar tidak tahu lelaki itu akan membawanya kemana. Mereka melewati sebuah lorong yang gelap dan cukup panjang, menuju tangga pendek dan naik ke atas sana. Sesampainya disana, Mikasa dapat melihat cahaya yang lebih terang, membuatnya memicingkan mata sedikit mengkondisikan penglihatannya yang selama dua hari ini berada dalam kegelapan.

Mikasa terdiam takjub kala Levi terus membawanya melewati ruang tamu menuju sebuah kamar yang entah milik siapa. Kamar itu sederhana namun memiliki desain yang menenangkan.

Mereka masuk ke dalam kamar mandi, sontak membuat Mikasa kembali bertanya-tanya, apa yang akan Levi lakukan ?

Lelaki itu mendudukkan Mikasa di dalam bathup, tanpa di duga mulai membuka kancing kejema Mikasa satu persatu. Gadis itu mengatupkan mulutnya, menahan nafas kala kulit Levi bersentuhan dengan kulit dadanya.

Setelah terbuka, Levi melepaskan kemeja itu dari tubuh Mikasa, membuka pakaian gadis itu yang lain hingga akhirnya membuat Mikasa berakhir tanpa busana--dan gadis itu hanya diam, tidak memberontak. Percuma, dia masih belum bisa menggerakkan tubuhnya bahkan walau hanya sekedar mengangkat tangan.

Mikasa mengangkat pandang, menatap Levi yang tengah memasang wajah tanpa ekspresi. Dia malu, tentu saja, dia bahkan dapat merasakan pipinya memanas. Tapi memangnya apa yang bisa Mikasa lakukan selain diam dan menunggu apa yang akan Levi lakukan selanjutnya.

"Berbaliklah, aku akan membantumu membersihkan diri"

Mikasa menurut, membiarkan Levi membantunya berbalik membelakangi lelaki itu, membuat punggung telanjangnya terpapang jelas di mata Levi. Dinding kamar mandi ini adalah kaca yang membuat Mikasa bisa melihat Levi melewati pantulan cermin dihadapannya.

Sweet Blood ✔Where stories live. Discover now