Sebuah nama.

718 138 11
                                    

Teriknya sinar matahari di musim panas membuat bibir Takemichi tidak berhenti mengeluarkan keluhan dari mulutnya. Saat ini dia bersama Manjiro, mereka sedang menunggu Chifuyu yang ingin bertemu dengan Takemichi secara mendadak. Akhir pekan ini harusnya Takemichi ingin menghabiskan waktu di rumah saja, namun Manjiro dan Chifuyu menggagalkan rencana sederhananya.

"Takemichi!" Chifuyu berlari mendekat ke arah Takemichi dan Manjiro yang berada di Taman bermain anak-anak.

"Ada apa Chifuyu?"

"Kau ada janji hari ini?" Bukannya menjawab pertanyaan Takemichi, Chifuyu malah kembali bertanya padanya.

Takemichi menoleh kebelakang, melirik Manjiro yang hanya memperhatikan mereka berdua.

"Mikey-kun hari ini ingin mengajakku ke toko kue yang baru buka di sekitar daerah Shibuya. Memangnya kenapa?"

"Awalnya aku ingin kau menemaniku, tapi berhubung sudah punya janji..."

Chifuyu tampak berfikir, ia juga terus bergumam. Kebiasaan dari Chifuyu yang Takemichi sangat pahami, jika dia sudah bergumam sendiri pastinya ada hantu di sekitar sahabatnya.

"Apa kau bersama salah satu dari mereka?" Takemichi memelankan suaranya agar tak terdengar Manjiro.

"Umn, satu. Apa Sano-san tau dimana Baji-san?" Takemichi sedikit kaget, pasalnya Chifuyu tidak berteriak padanya saat ini, biasanya Chifuyu sangat sensitif tentang hantu.

"Mikey-kun, apa kau tau Baji-kun dimana sekarang?" Manjiro hanya menggeleng sebagai jawaban ketidaktahuan.

"Aku tidak tau harus kemana"

Chifuyu berbicara pada hantu yang ada di sampingnya, pertengkaran kecil terjadi disana. Namun yang bisa melihat pertengkaran itu hanyalah Chifuyu.

"Diamlah Kazutora. Aku baru mengenal Baji-san kemarin, bagaimana mungkin aku memiliki kontaknya"

Perkataan Chifuyu membuat Manjiro bak di sambar petir. Nama yang sama sekali tidak pernah lagi di dengar keluar dari bibir merah muda Chifuyu.

"Kau. Siapa yang barusan kau sebut?" Manjiro memegang lengan Chifuyu, mata kosong itu seakan mengintimidasi orang yang ditatapnya.

"Chifuyu, larilah" Hantu di samping Chifuyu memperingati dirinya untuk pergi dari ancaman besar, jika dirinya yang ada di posisi Chifuyu mungkin ia akan lari mengingat kebodohannya waktu itu.

"Itu..." Kaki Chifuyu perlahan bergerak mundur, ia tidak mengerti kenapa orang di hadapannya terlihat marah.

"Kau bisa lihat hantu kan. Siapa yang kau lihat? Jawab aku" Manjiro mencengkram dagu Chifuyu kuat, menarik wajah itu agar lebih dekat padanya.

"Mikey-kun!" Takemichi yang mencoba menghentikan Manjiro terhenti saat tatapan nyalang mengarah padanya.

"Oi oi pemandangan apa ini?"

Suara bariton memecahkan situasi tegang di antara mereka. Remaja dengan rambut panjang tergerai mengampiri beberapa orang di taman, di ikuti dua orang di belakangnya. Lengan Baji menurunkan ancaman yang dilakukan pada Chifuyu, kemudian menarik tubuh kecil itu ke belakang tubuhnya memberi perlindungan.

"Kau kenapa Mikey?" Tatapan tak kalah tajam tertuju pada Manjiro, seolah ada aura hitam disekitar mereka.

"Ada apa Takemichi?" Melihat dua temannya yang bersitegang, Mitsuya lebih memilih bertanya pada Takemichi.

"Aku tidak tau. Sebelumnya aku dan Chifuyu berbicara hingga Chifuyu mungkin menyebutkan satu nama yang membuat Mikey-kun tiba-tiba marah"

"Taka-chan, apa mungkin Chifuyu menyebutkan nama itu?" Hakkai sedikit menundukkan dirinya, berbisik menutupi pergerakan bibirnya menggunakan telapak tangan.

Arcane [Bajifuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang