Pesan.

488 118 26
                                    

Baji hanya dapat memperhatikan Chifuyu yang bertingkah layaknya anak kecil, dari tadi kakinya tidak bisa diam barang sekejap saja. Chifuyu terus melompat-lompat di atas kasurnya, berputar sambil menyenandungkan lagu anak-anak.

"Kau, Keluarlah dari tubuh Chifuyu" ucapannya diabaikan, arwah ini benar-benar hyperactive.

Perasaan khawatir masih menyelimuti dirinya, saat ini Chifuyu benar-benar tidak kembali setelah sentuhan yang ia lakukan. Bahkan Baji juga tidak bisa mengusir arwah anak-anak tersebut dari tubuh Chifuyu.

"Kenapa kau bisa bertahan ?" terbesit rasa penasaran dalam dirinya, mengapa arwah ini tidak terpengaruh akan kemampuannya.

Pertanyaan itu berhasil mengalihkan atensi si arwah, seolah memikirkan sesuatu dirinya mulai berhenti melompat.

"Kakak ini seperti menjagaku dari sesuatu" Chifuyu memegang tubuhnya sendiri, merasakan sesuatu di dalam dirinya.

"Menjaga ? Kau kenal Chifuyu ?" posisi duduk Baji menjadi tegak, ia tertarik akan perkataan dari si arwah.

"Sebelum kak Chifuyu mengenalmu, kami sering bermain bersama"

Chifuyu tidak pernah memberitahu soal arwah yang bermain dengannya, bukannya Chifuyu bilang sangat membenci mereka?

"Tapi setelah aku menunjukkan wajah asliku di sekolah, dia marah padaku. Dan itu hari dimana kau hadir dalam kehidupannya, aku jadi tidak bisa bermain dengannya lagi" Chifuyu turun dari kasurnya, berdiri di hadapan Baji dengan raut wajah yang menunjukkan rasa penyesalan.

"Kau bisa mengikutinya kemanapun ?"

Suatu hal yang mustahil para hantu lakukan, berbeda dengan para arwah yang masih memiliki raga, seperti kejadian saat Kazutora koma. Arwah yang memiliki raga masih bisa pergi kemanapun tanpa ada garis batas yang membuat mereka menghilang. Tidak seperti hantu yang telah kehilangan raga dan memiliki batas untuk ke suatu tempat.

Lengan Chifuyu merogoh kantong hoodie miliknya, kemudian menunjukkan sebuah gelang sederhana berhiaskan telapak kaki kucing.

"Aku sangat senang. Setelah sekian lama, hari ini dia membawaku lagi" iris biru itu begitu sendu memandang gelang di tangannya. Baji mengikuti arah pandang Chifuyu.

"Rasanya sangat sepi ketika tidak ada lagi yang bisa melihatmu. Seberapa keraspun kau berteriak, tetap saja kesunyian memekakkan telinga"

Dia ingat ketika Chifuyu menemukan gelang di dekat pohon yang berada di sekolahnya. Kala itu Chifuyu sangat senang bermain dan menghabiskan waktu dengannya, begitu polos saat ia masih berada di bangku sekolah dasar.

"Aku sangat berterima kasih padanya karena sudah mau menemaniku selama ini. Sejujurnya aku sedikit iri padamu, dia jadi mengabaikanku" ia terkekeh mengingat Chifuyu yang selalu menghabiskan waktu bersama Baji.

"Maaf, aku tidak tau soal itu" entah mengapa rasa bersalah menghampiri Baji saat sang hantu menuturkan perasaannya.

"Tidak perlu minta maaf, aku senang karena Chifuyu telah menemukan seseorang yang tepat untuk berada di sampingnya. Aku jadi bisa pergi dengan tenang" perlahan butiran cahaya putih keluar dari tubuh Chifuyu.

"Kau ingin pergi ? Bagaimana dengan Chifuyu ? dia akan mencarimu"

"Dia tidak akan mencariku, beberapa hari yang lalu Chifuyu ingin membuang gelangnya. Aku tidak tau apa alasannya membawa gelang ini lagi" Chifuyu menarik lengan Baji, kemudian meletakkan gelang tersebut di atas telapak tangannya.

"Simpan saja ini untukmu, kapan-kapan beritahu Chifuyu gelangnya ada padamu. Aku tau kau menyimpan semuanya sendirian, kau hanya ingin melindungi Chifuyu dari semua masalah yang melandamu" meski itu bukan Chifuyu, namun iris biru itu terlihat indah saat menatapnya.

Arcane [Bajifuyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang