Chapter 14

48 2 0
                                    

3rd POV

Di sebuah bangunan yang sebenarnya masih belum jadi dan di tinggalkan, disitulah tempat para perampok itu berkumpul. Bos perampok pun duduk dan meneguk habis botol yang ia punya. Setelah itu ia melemparnya ke lantai hingga botol bir tersebut pecah.

"Sialan!." (Bos perampok)

Teriaknya dengan marah.

"Bagaimana bisa para bocah itu menghentikan kita ?!." (Bos perampok)

Katanya dengan marah. Anak buahnya tidak bisa melakukan apa-apa, tidak ada yang berani bicara karena bisa saja mereka akan kena masalah atau satu dari mereka yang akan kena masalah dari Bos mereka jika mereka mengatakan satu kata pun.

Bos perampok itu pun menghela nafasnya dengan berat dan memijat-mijat dahinya.

"Grr~ sekarang kita tidak bisa bergerak dengan bebas karena polisi pasti mencari kita. Sialan bocah itu!. Kalau ketemu aku akan mencincangnya habis-habisan!."

Katanya lagi. Ia tidak menyadari bahwa seseorang yang ia sebut bocah itu bukanlah orang biasa dan orang yang ia sebut bocah itu sudah sampai disana mendengar percakapan mereka.

"Bagaimana kalau kau akan melakukannya sekarang ?."

Mendengar suara itu para perampok melihat ke arah pintu masuk. Seorang remaja berjalan ke arah mereka, dilihat dari wajahnya mereka mengenalinya. Remaja itu adalah remaja yang membuat mereka mundur tadi.

"Ohoho~ lihat siapa yang berani datang. Si bocah ingusan." (Bos Perampok)

"Dan lihat siapa yang akan mati malam ini, sang pendosa biadab."

Kata remaja itu yang adalah Y/N dengan wujud Grim Reaper-nya. Ia berjalan ke arah para perampok itu dengan santainya. Para perampok mulai menodongkan senjatanya ke arah Y/N tanpa merasa aneh mengapa ia bisa tahu mereka ada disini dan mengapa penampilannya nampak lain.

Mereka hanya berpikir untuk membalasnya jadi mereka tidak berpikir ada yang aneh sama sekali.

Mereka memang bodoh.

"Tembak dia!."

Perintah si bos perampok, semua anak buahnya pun menembakinya. Bunyi tembakan pun dapat terdengar keras, mereka menembakinya tanpa henti berharap Y/N akan langsung mati. Namun mereka terkejut, padahal mereka yakin kalau mereka sudah menembaknya terus menerus tapi Y/N masih tetap berjalan ke arah mereka dengan keadaan tidak apa-apa.

Padahal jaraknya mereka tidak terlalu jauh darinya dan ia terus berjalan mendekati mereka, tidak mungkin mereka bisa meleset. Mereka terus memikirkan itu.

"O-Oi~ yang benar saja ?!." (Perampok 1)

"Di-Dia baik-baik saja ?!. Padahal kita sudah menembakinya tadi!." (Perampok 2)

"Apakah dia...Abadi ?!." (Perampok 3)

"Omong kosong, minggir!." (Bos perampok)

Bos perampok itu mengeluarkan senjata berat yaitu sebuah Shotgun, melihat itu kelima anak buahnya membuka jalan tembak untuknya. Ia lalu menembak ke arah Y/N tepat di kepala tapi Y/N sama sekali tidak terluka.

"Sudah selesai ?." (Y/N)

Tanya Y/N yang mana tidak ada seorang pun yang menjawabnya.

"A-Apa-apaan kau ini ?!." (Bos Perampok)

"Singkatnya adalah...." (Y/N)

Y/N lalu memanggil Sabit-nya dan menunjukkan aura membunuh yang sangat pekat bahkan angin mulai berhembus kencang darinya.

Grim Reaper Di Sekolah SMAWhere stories live. Discover now