04. Yukhei Wong aka Lucas

8.9K 100 2
                                    

[Slave]

"Ahh luke....stop sebentar. Gu-e bi..sa mati kalau lo gini terus ahh."

Ini adalah hari pertamaku. Sial. Aku benar - benar salah menantang seorang Yukhei Wong. Aku menyesal karena meremehkan penis besar yang sekarang keluar masuk di dalam vaginaku. Aku sudah 5 kali keluar dan cowok di atasku ini sama sekali belum. Aku penasaran, dia kelainan atau memang sekuat itu sih?

"Argh...udah dong Luke. Ahh...gue-mau-ahhh keluar lagii."

Bersamaan dengan aku yang lagi dan lagi mengejang, akhirnya cowok di atasku ini menghentakkan penisnya dalam-dalam. SHIT. Dia keluar di dalem. Sialan. Dan...ahh panas sekali lahar miliknya. Cairan miliknya tidak berhenti keluar. Ini gawat, sperma itu bahkan keluar meluber. Rahimku tidak muat dengan cairan miliknya. Apa-apaan ini? Mana ada orang yang seperti ini? Aku sekarang yakin, cowok di atasku ini bukan manusia. Dia pasti monster.

"Gue manusia." Shit. Sekarang dia bahkan membaca pikiranku. Fix, dia pasti bukan manusia biasa.

"Terserah lo. Ahh..." Dia mencabut penisnya dari vaginaku. Uh, rasanya tiba-tiba saja aku kehilangan sesuatu. Duh, masukin lagi dong. Eh, tidak. Aku sudah lemas sekali. Bisa-bisa aku benar-benar mati kalau dimasuki lagi.

"Gimana? Punya gue jauh lebih nikmat kan daripada punya Johnny?" Cowok itu memakai baju hitam plosnya dan kemudian berdiri. Hei, dia baru saja keluar banyak begitu dan sudah bisa berdiri tegak lagi?!

"Gak boleh gitu sama dosen. Kualat lo ntar." Aku mengambil selimut tebal yang ada di ujung kaki dan kemudian bergelung di dalamnya.

"Gue mau ke tongkrongan dulu. Lo tidur aja puas-puasin. Kalau lo mau balik, taruh kunci apart di resepsionis aja." Aku mendengar suaranya sayup-sayup, kemudian sebuah bayangan mendekatiku, memangut bibirku dengan lembut, dan kemudian pintu tertutup. Aku terlelap dalam tidur.

Nafasku terengah-engah. Aku bangun ketika langit sudah gelap. Baru saja aku mimpi aneh. Aneh sekali. Tapi aku lupa itu mimpi apa. Lucas, cowok yang tadi siang menunggangiku masih belum kembali. Sepertinya dia akan semalaman di tongkrongan. Aku bangkit dan memutuskan untuk mandi.

Selangkanganku lengket. Aku menghidupkan shower dan duduk di lantai yang sudah basah. Aku menatap pahaku yang mengangkang. Kemudian menghela nafas panjang. Teringat Kak Jaehyun lagi. Kalau saja dia tidak pergi hari itu, aku pasti tidak akan sampai menjadi begini. Galau banget sih aku malam ini. Aku bahkan tidak sadar sudah menangis sesenggukan.

Beberapa menit berlalu, aku menyelesaikan mandi bersihku dan kemudian keluar dari ruangan apartemen Lucas. Menitipkan kunci di resepsionis dan pulang ke rumah. Rumahku terang. Mama-Papaku pasti sedang makan malam. Dan adik iparku pasti sedang ada di rumah. Karena mobil hitam mewah itu terparkir rapi di halaan.

Ah, kalian pasti bertanya-tanya. Kenapa bisa aku punya adik ipar? Hahaha, adikku menikah saat lulus SMA. Sedangkan aku memutuskan untuk kuliah. Yah, dia hidupnya enak sekali. Dipinang oleh pengusaha tambang yang uangnya gak akan habis tujuh turunan.

"Kamu kok baru pulang? Mau makan malem bareng?" Kugelengkan kepala untuk menjawab pertanyaan Mama dan kemudian tersenyum pada Papa. Kutunjukkan paper yang kupeluk dan laptop yang ada di tangan. Aku mau mengerjakan tugas.

Mereka yang ada di meja makan sana hanya tersenyum. Mereka mengerti betul aku sedang ada di semester yang sangat sibuk. Iya, aku sibuk, sibuk ngelonte hahaha. Tapi tetap saja aku harus mengerjakan tugas.

Aku masuk kamar, dan suasana sedih kembali menyergapku. Tadi siang, saat pelajaran Pak Johnny, Lucas tiba-tiba menelusupkan tangan ke dalam celana dalamku. Kami duduk di pojok belakang. Aku hampir saja memekik kalau dia tidak melakukannya dengan begitu lembut. Argh, aku memang bodoh.

Sssttt...Donde viven las historias. Descúbrelo ahora